Siapa yang mau kaya? Maka serentak semua orang pasti berkata, "Saya!". Seakan mereka tidak mau ketinggalan ingin jadi orang kaya.
“Bahwa sebagian orang dari kalangan sahabat Nabi berkata kepada Nabi : “Wahai Rasulullah, Orang-orang kaya itu berangkat dengan membawa banyak pahala. Mereka melakukan shalat sebagaimana kami melakukan shalat. Mereka pun berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Tetapi mereka mampu bersedekah dengan kelebihan harta mereka….dst.” (HR. Muslim: 1674, Abu Dawud: 1286, Ahmad: 20500).
Namun, sesungguhnya kekayaan itu menurut Rasulullah SAW berasal dari hati.
Kaya itu adalah ketika kita merasa senang. Bukan menjadi murung dan putus asa. Saat hati galau curhat kiri kanan, artinya kita sendiri yang memiskinkan diri kita.
Kaya itu adalah ketika kita merasa damai. Hidup yang agar seimbang membutuhkan lawan, baik itu lawan bermain, lawan bertanding, mau pun lawan kompetisi dalam hidup. Namun, bukan berarti menambahkan musuh.
Dunia makin sempit jika kita memiliki musuh, sebaliknya lawan akan menjadi pemacu dalam hidup.
Kaya itu adalah ketika kita menjadi orang yang pandai bersyukur.
Di sekitar masih banyak yang lebih kekurangan, masih banyak yang lebih menderita dan masih banyak yang lebih membutuhkan dibandingkan kita yang serba berkecukupan. Maka bersyukurlah, niscaya kita akan menjadi kaya.
結果 (
日本語) 1:
[コピー]コピーしました!
Siapa yang mau kaya? Maka serentak semua orang pasti berkata, "Saya!". Seakan mereka tidak mau ketinggalan ingin jadi orang kaya.“Bahwa sebagian orang dari kalangan sahabat Nabi berkata kepada Nabi : “Wahai Rasulullah, Orang-orang kaya itu berangkat dengan membawa banyak pahala. Mereka melakukan shalat sebagaimana kami melakukan shalat. Mereka pun berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Tetapi mereka mampu bersedekah dengan kelebihan harta mereka….dst.” (HR. Muslim: 1674, Abu Dawud: 1286, Ahmad: 20500).Namun, sesungguhnya kekayaan itu menurut Rasulullah SAW berasal dari hati.Kaya itu adalah ketika kita merasa senang. Bukan menjadi murung dan putus asa. Saat hati galau curhat kiri kanan, artinya kita sendiri yang memiskinkan diri kita.Kaya itu adalah ketika kita merasa damai. Hidup yang agar seimbang membutuhkan lawan, baik itu lawan bermain, lawan bertanding, mau pun lawan kompetisi dalam hidup. Namun, bukan berarti menambahkan musuh.Dunia makin sempit jika kita memiliki musuh, sebaliknya lawan akan menjadi pemacu dalam hidup.Kaya itu adalah ketika kita menjadi orang yang pandai bersyukur. Di sekitar masih banyak yang lebih kekurangan, masih banyak yang lebih menderita dan masih banyak yang lebih membutuhkan dibandingkan kita yang serba berkecukupan. Maka bersyukurlah, niscaya kita akan menjadi kaya.
翻訳されて、しばらくお待ちください..
