Setelah berjalan tiga tahun Pemerintah Kota Osaki, Jepang, menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Depok dalam menuntaskan permasalahan sampah di Kota Depok, siang tadi Pemkot Osaki meninjau langsung Unit Pengolahan Sampah (UPS) yang ada di Balaikota Depok, Senin Kerja sama yang terjalin sejak April 2012 ini bermula ketika adanya kerjasama antara Universitas Kagoshima dengan Universitas Indonesia. Dengan adanya kerjasama itu, Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma’il diundang untuk datang dan meninjau pengolahan sampah di Kota Kagoshima.
Dari hasil yang diperoleh selama kurun waktu yang sudah ditentukan tersebut, saat ini banyak UPS yang sebelumnya mengolah sampah organik dengan menggunakan bahan kimia kini mulai meninggalkannya. Mereka sebelumnya menggunakan bantuan bahan kimia seperti M4 untuk mengecek proses perkembangbiakan jamur. Bagaimana jamur tersebut bisa menjadi satu dan berkembang
“Dari penerapan sistem yang diajarkan Pemkot Osaki, kita lebih irit karena tidak membeli bahan kimia,” tutur Kasi Pengolahan Sampah Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok Burhanudin.
Burhanudin menambahkan bahwa pengolahan seperti itu memang menguntungkan, namun memakan waktu yang cukup lama. Jika menggunakan bantuan bahan kimia, hanya memerlukan waktu 21 hari. Sedangkan dengan cara alami, memakan waktu selama tiga setengah bulan.
Setelah pengolahan organik berjalan, kerjasama selanjutnya yang akan dilakukan yaitu membangun Recycle Center dengan pengolahan non organik. Program ini akan disetujui jika lahan dan anggaran yang sudah ditentukan memmenuhi kualifikasi. Jika semuanya sudah memenuhi pihak Pemkot Osaki akan mensuplai mesin pengolahan sampahnya secara langsung. (Indri/Diskominfo)