i.com) –
Debu vulkanik Gunung Raung menyebabkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mesti mengalami buka tutup. Sejumlah penumpang tak terlayani dengan baik akibat buka tutup beberapa hari efek debu vulkanik Gunung Raung.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, dari laporan PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, terdapat 41 ribu penumpang yang mengalami gangguan akibat erupsi gunung yang terletak di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur tersebut.
“Posisinya tadi dilaporkan sekitar 41 ribu. Kalau rule of time bandara ini melayani 10 ribu penumpang perhari,” kata Arief usai meninjau crisis center di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa 5 Agustus 2015.
Jika ditutup selama sehari penuh, ia melanjutkan, maka potensi kehilangan penumpang sebanyak yang dilayani di bandara terbesar di Bali ini yakni, 10 ribu penumpang.
“Kalau ditutup sehari penuh, rule of time-nya kita akan kehilangan 10 ribu wisman. Apalagi di-peak season, itu bisa sampai 14 ribu penumpang,” papar dia.
Menurut Arief, dari total 41 ribu penumpang yang tak terlayani, jika dikalikan dengan USD1.000, maka akan terdapat kehilangan sebesar USD40 juta. “Kalau ini bisnis, sebetulnya tidak enak ngomongin bisnis. Tapi coba kalikan dengan USD1.000. Jadi, sekitar USD40 juta,” jelas Arief. BOB-MB
結果 (
日本語) 1:
[コピー]コピーしました!
i.com) –Debu vulkanik Gunung Raung menyebabkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mesti mengalami buka tutup. Sejumlah penumpang tak terlayani dengan baik akibat buka tutup beberapa hari efek debu vulkanik Gunung Raung.Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, dari laporan PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, terdapat 41 ribu penumpang yang mengalami gangguan akibat erupsi gunung yang terletak di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur tersebut.“Posisinya tadi dilaporkan sekitar 41 ribu. Kalau rule of time bandara ini melayani 10 ribu penumpang perhari,” kata Arief usai meninjau crisis center di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa 5 Agustus 2015.Jika ditutup selama sehari penuh, ia melanjutkan, maka potensi kehilangan penumpang sebanyak yang dilayani di bandara terbesar di Bali ini yakni, 10 ribu penumpang.“Kalau ditutup sehari penuh, rule of time-nya kita akan kehilangan 10 ribu wisman. Apalagi di-peak season, itu bisa sampai 14 ribu penumpang,” papar dia.Menurut Arief, dari total 41 ribu penumpang yang tak terlayani, jika dikalikan dengan USD1.000, maka akan terdapat kehilangan sebesar USD40 juta. “Kalau ini bisnis, sebetulnya tidak enak ngomongin bisnis. Tapi coba kalikan dengan USD1.000. Jadi, sekitar USD40 juta,” jelas Arief. BOB-MB
翻訳されて、しばらくお待ちください..
