Rendahnya angka kelulusan perawat Indonesia perlu dikaji ulang oleh pemerintah Indonesia, karena dengan banyaknya tenaga perawat Indonesia yang tidak lulus sertifikasi akan menguntungkan bagi Jepang, sebab setiap 3 tahun Jepang akan mendapat tenaga baru yang “fresh”. Biasanya tenaga baru ini akan lebih giat dan bersemangat bekerja. Di samping itu tenaga baru ini tidak menuntut banyak karena belum mengenal medan dan regulasi ketenagakerjaan di Jepang. Sebab apabila seorang perawat yang sudah besertifikat akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan pekerja asli Jepang. Mereka bisa mendapat jaminan keselamatan kerja, jaminan kesehatan, jaminan pensiun, bonus tahunan dan hak-hak lainnya.