Sameton Jaruh, berjumpa lagi di artikel tentang bibliografi artis Bali. Berikut kami akan tampilkan sekilas tentang bibliografi I Ketut Suanda alias CEDIL. Yuk kita simak sama-sama. (DJ Jul)
I KETUT “CEDIL” SUANDA
Raut mukanya loyo seperti orang sakit, busana, gerak, dan suaranya, khas. Itulah tokoh Cedil yang kerap mengocok perut penonton lewat banyolan-banyolannya. Dari mana ia terinspirasi sehingga memilih penampilan seperti itu? Dalam perbincangannya dengan wartawati Koran Tokoh, ia banyak bicara tentang dunia lawak, dari materi lawakan porno
sampai masa depan bondres Bali.
Sejak kecil, I Ketut Suanda (54), demikian nama yang tertera dalam KTP-nya, memang sudah lihai menari dan menabuh. Ketut, sapaan suami Ni Nyoman Cipta Wiliawati ini, menuturkan sejak belia dirinya buduh alias usil teramat usil. Ia bisa tiba-tiba datang dengan telanjang dada di gerombolan teman-teman perempuannya sambil menakut-nakuti, tentu saja dengan wajah yang sudah dipermak begitu rupa. Atau, terkadang ia tampil melucu di depan temantemannya. Ia pun kerap mengikuti lomba lawak untuk mengasah bakatnya melawak.
Pria kelahiran Batubulan, Gianyar, dan anak ke-4 pasutri I Made Sura (alm.) dan Ni Wayan Rindi ini, mengaku dirinya tak bisa diam ibarat kutu loncat. Masa-masa SMP dan SMA dilaluinya dengan mengikuti grup-grup temannya ke mana mereka menari dan menabuh. "Yang penting hidup ini harus terus diisi aktivitas . Hidup adalah untuk belajar. Aktivitas ini yang nantinya turut menentukan perjalanan hidup saya," ujarnya.
Setamat SMA tahun 1990, Ketut kuliah di STSI (ISI Denpasar sekarang) jurusan Karawitan. Memang dasarnya ia tak bisa diam dan tidak senang kerutinitasan, baru setahun kuliah, ia berhenti. Ketut mengisi waktunya dengan mengikuti kursus bahasa asing . Ketertarikannya belajar bahasa asing karena mendengar percakapan-percakapan tamu mancanegara yang dulu ramai mengunjungi artshop patung "Sura" milik mendiang ayahnya. Dari rumah, Ketut berencana mengikuti kursus bahasa Inggris di Jalan Teuku Umar Denpasar. Namun, di tengah jalan ia bertemu teman-temannya yang akan mengikuti kursus bahasa Jepang. Ia terpengaruh. "Tiba-tiba saja rencana saya berubah, ikut kursus bahasa Jepang," ungkapnya. Setelah menyelesaikan kursus bahasa Jepang setahun, Ketut berlatih mempraktikkan berbahasa Jepang dengan menjadi guide tamu Jepang. Tahun 1993 ia memutuskan kembali melanjutkan kuliahnya.
CEDIL DAN CEDOL
Sesuai dengan moto hidupnya, hidup adalah untuk belajar, Ketut terbiasa mengisi kegiatan sehari-harinya dengan terus mencoba hal-hal baru yang menarik hatinya. Saat menonton tayangan televisi tentang tokoh-tokoh dunia yang juga pemusik, Pesiden AS Bill Clinton menarik perhatiannya. Ia kagum terhadap kehebatan seorang presiden bermain saxophone. Seketika itu pula Ketut termotivasi untuk belajar memainkan saxophone, dengan belajar secara mandiri. Tak mengherankan jika dalam pementasannya, tokoh Cedil kerap juga memainkan alat musik ini.
Ketut yang sudah melewati masa-masa penuh kegiatan menari baris, jauk , dan topeng, sejak tahun 1987 mulai masuk ke prembon sebagai pelawak dengan bermacam-macam peran. Sebelas tahun lamanya, Ketut menghibur masyarakat dengan banyolan-banyolannya. Selama itu pula ia mengamati tata rias muka teman-temannya. Hingga akhirnya ia menemukan tata rias muka seperti tokoh Cedil yang kita lihat sekarang, yang kata orang karakter mukanya seperti orang loyo, dan sakit. Tahun 1998, Ketut mencoba kembali tampil dengan rias muka seperti itu dan dipadukannya dengan suara dan kostum yang khas. Ternyata karakter tokoh Cedil cukup diterima masyarakat dan mendapat respons cukup antusias.
Tentang sebutan "Cedil" ia menuturkan, nama itu muncul secara tiba-tiba. Pada suatu hari, saat pentas, teman mainnya menanyakan siapa nama Ketut nanti di panggung. Ketut sempat bingung. Namun, karena pasangan bondresnya bernama Cedol, ia asal menyebut saja nama Cedil. Sampai saat ini nama Cedil terus melekat pada karakter tokoh yang ia perankan. Tahun 1998-2000, penampilan Cedil hanya sebatas ekspresi, belum banyak kata-kata yang terucapkan. "Melihat muka saya saja penonton sudah tertawa," ujar bapak dua anak, I Wayan Gede Maystana Setianda dan Ni Made Oktavia Andani, ini.
Tahun 2001 Cedil mulai tampil dalam peguyuban lawak Bali dan tampil di Pesta Kesenian Bali (PKB). Nama Cedil makin dikenal dengan tampilannya yang khas. Beberapa masukan dari penikmat dan pengamat seni menggambarkan karakter wajah yang ia tampilkan itu cocok diimbangi karakter banyak akal, licik, cerdas, dan tak bisa terkalahkan. Ketut memakai empat patokan ini untuk tetap mempertahankan karaternya sebagai seorang Cedil. Ia memanfaatkan buku-buku sebagai referensi dan mengamati di masyarakat yang memang ada orang yang berkarakter seperti itu.
Karakter tokoh Cedil dengan mimik, suara dan tingkah lakunya yang khas itu dikatakannya banyak terispirasi dari film kartun Tom & Jerry dan film Shaun the Sheep. "Makanya, kalau ada film itu di televisi, anak-anak saya pasti memanggil saya. Kami pun lalu nonton bersama," tuturnya.
Ia mengungkapkan, istri dan kedua anaknya mendukung profesinya ini. Istrinya yang juga seorang penari dan memberikan les privat kepada beberapa tamu Jepang yang kerap menginap di rumah mereka, sangat memahami profesi kesenimanan Ketut Suanda. "Yang penting positif," ujar penyuka warna krem ini.
Ketut mengelola Grup Gamelan Cendana yang mengoleksi banyak jenis gamelan. Di antaranya, gamelan gong kebyar, semara pegulingan, gamelan slonding, gamelan gong gede lengkap, gender wayang. "Jika kebetulan ada rezeki saya pasti terdorong ingin membeli gamelan," akunya.
Ia tak memungkiri sekarang ini banyak pelawak yang mewarnai lewakannya dengan hal-hal porno. Menurutnya, hal itu boleh-boleh saja, namun porsinya harus diperkecil dan diungkapkan dengan terselubung, dengan mekulit. Masih banyak bahan lain yang bisa dipakai untuk melucu.
Ke depan, Ketut berkeinginan membuat bondres di Bali yang mulitiguna dan multifungsi. Maksudnya, tak hanya dipakai dalam pertunjukan seni tradisional Bali, namun tampil sampai ke luar seni tradisional Bali, bisa masuk ke acara apa saja.
結果 (
日本語) 1:
[コピー]コピーしました!
Sameton Jaruh は、バリのアーティストの文献についての記事に再び会った。ここでは示す一目で文献目録私 Ketut Suanda 別名 CEDIL。お知らせを参照して、均等に。(DJ 7 月)私 KETUT SUANDA"CEDIL"病人、衣類、ジェスチャ、および彼女の声は、独特のとして彼の顔の表情はつやなしだった。それはよく泡立て器 banyolan banyolannya を介して Cedil 腹聴衆図です。彼は彼がそのような外観を選択するインスピレーションからですか?新聞のジャーナリストとの議論、彼はおどけ、ポルノの良い漫画材料の世界についての話の多くを数字します。将来 bondres バリまで。子供の頃から私 Ketut Suanda (54)、したがって、彼の ID カードに記載されている名前がされて巧妙にダンスと遊び。Ketut、彼女の夫のニッケル Nyoman Wiliawati この著作権の挨拶と彼の若い年齢彼自身非常におせっかい以来せんさく好きな別名 buduh。彼は突然を考え出すことの恐怖中の友人の妹の大群の裸胸を持つもちろん結構 dipermak ではすでに顔。または、時々、彼は面白い temantemannya の前に登場します。彼はしばしば彼の才能を磨くためにレースを続いたスポーツのおどけを作る。バトゥブランで生まれ、ギャニャール、第 4 子と結婚カップル私は作ったふくらはぎ (alm) と Ni ワヤンこの Rindi を告白した彼自身ようにノミのジャンプを沈黙させることができません。中学・高校どこ彼らがダンスをして遊んでのグループに彼の友人に従って彼は苦しんだ。"それはこの重要な生命活動でいっぱいになる続行する必要があります。人生は学習のためです。この活動は私の人生の旅を判断しても、"彼は言った。Setamat SMA tahun 1990, Ketut kuliah di STSI (ISI Denpasar sekarang) jurusan Karawitan. Memang dasarnya ia tak bisa diam dan tidak senang kerutinitasan, baru setahun kuliah, ia berhenti. Ketut mengisi waktunya dengan mengikuti kursus bahasa asing . Ketertarikannya belajar bahasa asing karena mendengar percakapan-percakapan tamu mancanegara yang dulu ramai mengunjungi artshop patung "Sura" milik mendiang ayahnya. Dari rumah, Ketut berencana mengikuti kursus bahasa Inggris di Jalan Teuku Umar Denpasar. Namun, di tengah jalan ia bertemu teman-temannya yang akan mengikuti kursus bahasa Jepang. Ia terpengaruh. "Tiba-tiba saja rencana saya berubah, ikut kursus bahasa Jepang," ungkapnya. Setelah menyelesaikan kursus bahasa Jepang setahun, Ketut berlatih mempraktikkan berbahasa Jepang dengan menjadi guide tamu Jepang. Tahun 1993 ia memutuskan kembali melanjutkan kuliahnya.CEDIL DAN CEDOLSesuai dengan moto hidupnya, hidup adalah untuk belajar, Ketut terbiasa mengisi kegiatan sehari-harinya dengan terus mencoba hal-hal baru yang menarik hatinya. Saat menonton tayangan televisi tentang tokoh-tokoh dunia yang juga pemusik, Pesiden AS Bill Clinton menarik perhatiannya. Ia kagum terhadap kehebatan seorang presiden bermain saxophone. Seketika itu pula Ketut termotivasi untuk belajar memainkan saxophone, dengan belajar secara mandiri. Tak mengherankan jika dalam pementasannya, tokoh Cedil kerap juga memainkan alat musik ini.Ketut yang sudah melewati masa-masa penuh kegiatan menari baris, jauk , dan topeng, sejak tahun 1987 mulai masuk ke prembon sebagai pelawak dengan bermacam-macam peran. Sebelas tahun lamanya, Ketut menghibur masyarakat dengan banyolan-banyolannya. Selama itu pula ia mengamati tata rias muka teman-temannya. Hingga akhirnya ia menemukan tata rias muka seperti tokoh Cedil yang kita lihat sekarang, yang kata orang karakter mukanya seperti orang loyo, dan sakit. Tahun 1998, Ketut mencoba kembali tampil dengan rias muka seperti itu dan dipadukannya dengan suara dan kostum yang khas. Ternyata karakter tokoh Cedil cukup diterima masyarakat dan mendapat respons cukup antusias.Tentang sebutan "Cedil" ia menuturkan, nama itu muncul secara tiba-tiba. Pada suatu hari, saat pentas, teman mainnya menanyakan siapa nama Ketut nanti di panggung. Ketut sempat bingung. Namun, karena pasangan bondresnya bernama Cedol, ia asal menyebut saja nama Cedil. Sampai saat ini nama Cedil terus melekat pada karakter tokoh yang ia perankan. Tahun 1998-2000, penampilan Cedil hanya sebatas ekspresi, belum banyak kata-kata yang terucapkan. "Melihat muka saya saja penonton sudah tertawa," ujar bapak dua anak, I Wayan Gede Maystana Setianda dan Ni Made Oktavia Andani, ini.2001 Cedil peguyuban バリおどけや舞台芸術フェスティバル バリ (PKB) で行い始めた。名前 Cedil メイキン独特の外観で知られていた。オブザーバーと彼それ適した文字を示す文字の顔を描いた芸術の鑑識家からいくつかのフィードバックは機知に富んだ、狡猾な知的で、オフセットし、無敗することはできません。Ketut 摩耗 4 ベンチマークとして Cedil karaternya を保持します。彼の本の参照として使用し、は、確かにそのような性格の人コミュニティで観察。Cedil、音と彼は言う行為の気まぐれで顔文字は多くの映画トムから terispirasi & ジェリー漫画や映画ひつじのショーンの典型的なです。"だから、テレビで映画がある場合私の子供たちは私を呼び出します。私たちを一緒に見て、"彼は言った。彼は、彼の妻および 2 人の息子サポートこの職業を明らかにします。彼の妻はまたダンサーだったし、多くの場合、いくつかのお客様の日本にプライベート レッスンを与えたので職業 kesenimanan Suanda Ketut を理解、彼らの家宿泊施設です。「、重要な肯定的な"言った人誰このクリーミーな色。Ketut ガムラン グループは収集のサンダルウッドのガムランの多くの種類を管理します。他のもの、ガムラン功打ち壊す、ガムラン セマラ pegulingan 功グデ、ガムラン slonding 完了、性別ワヤン。「偶然がある場合は私は間違いなく前進糧を購入したい、ガムラン、」と彼は認めています。Ia tak memungkiri sekarang ini banyak pelawak yang mewarnai lewakannya dengan hal-hal porno. Menurutnya, hal itu boleh-boleh saja, namun porsinya harus diperkecil dan diungkapkan dengan terselubung, dengan mekulit. Masih banyak bahan lain yang bisa dipakai untuk melucu.Ke depan, Ketut berkeinginan membuat bondres di Bali yang mulitiguna dan multifungsi. Maksudnya, tak hanya dipakai dalam pertunjukan seni tradisional Bali, namun tampil sampai ke luar seni tradisional Bali, bisa masuk ke acara apa saja.
翻訳されて、しばらくお待ちください..

Sameton Jaruh, berjumpa lagi di artikel tentang bibliografi artis Bali. Berikut kami akan tampilkan sekilas tentang bibliografi I Ketut Suanda alias CEDIL. Yuk kita simak sama-sama. (DJ Jul)
I KETUT “CEDIL” SUANDA
Raut mukanya loyo seperti orang sakit, busana, gerak, dan suaranya, khas. Itulah tokoh Cedil yang kerap mengocok perut penonton lewat banyolan-banyolannya. Dari mana ia terinspirasi sehingga memilih penampilan seperti itu? Dalam perbincangannya dengan wartawati Koran Tokoh, ia banyak bicara tentang dunia lawak, dari materi lawakan porno
sampai masa depan bondres Bali.
Sejak kecil, I Ketut Suanda (54), demikian nama yang tertera dalam KTP-nya, memang sudah lihai menari dan menabuh. Ketut, sapaan suami Ni Nyoman Cipta Wiliawati ini, menuturkan sejak belia dirinya buduh alias usil teramat usil. Ia bisa tiba-tiba datang dengan telanjang dada di gerombolan teman-teman perempuannya sambil menakut-nakuti, tentu saja dengan wajah yang sudah dipermak begitu rupa. Atau, terkadang ia tampil melucu di depan temantemannya. Ia pun kerap mengikuti lomba lawak untuk mengasah bakatnya melawak.
Pria kelahiran Batubulan, Gianyar, dan anak ke-4 pasutri I Made Sura (alm.) dan Ni Wayan Rindi ini, mengaku dirinya tak bisa diam ibarat kutu loncat. Masa-masa SMP dan SMA dilaluinya dengan mengikuti grup-grup temannya ke mana mereka menari dan menabuh. "Yang penting hidup ini harus terus diisi aktivitas . Hidup adalah untuk belajar. Aktivitas ini yang nantinya turut menentukan perjalanan hidup saya," ujarnya.
Setamat SMA tahun 1990, Ketut kuliah di STSI (ISI Denpasar sekarang) jurusan Karawitan. Memang dasarnya ia tak bisa diam dan tidak senang kerutinitasan, baru setahun kuliah, ia berhenti. Ketut mengisi waktunya dengan mengikuti kursus bahasa asing . Ketertarikannya belajar bahasa asing karena mendengar percakapan-percakapan tamu mancanegara yang dulu ramai mengunjungi artshop patung "Sura" milik mendiang ayahnya. Dari rumah, Ketut berencana mengikuti kursus bahasa Inggris di Jalan Teuku Umar Denpasar. Namun, di tengah jalan ia bertemu teman-temannya yang akan mengikuti kursus bahasa Jepang. Ia terpengaruh. "Tiba-tiba saja rencana saya berubah, ikut kursus bahasa Jepang," ungkapnya. Setelah menyelesaikan kursus bahasa Jepang setahun, Ketut berlatih mempraktikkan berbahasa Jepang dengan menjadi guide tamu Jepang. Tahun 1993 ia memutuskan kembali melanjutkan kuliahnya.
CEDIL DAN CEDOL
Sesuai dengan moto hidupnya, hidup adalah untuk belajar, Ketut terbiasa mengisi kegiatan sehari-harinya dengan terus mencoba hal-hal baru yang menarik hatinya. Saat menonton tayangan televisi tentang tokoh-tokoh dunia yang juga pemusik, Pesiden AS Bill Clinton menarik perhatiannya. Ia kagum terhadap kehebatan seorang presiden bermain saxophone. Seketika itu pula Ketut termotivasi untuk belajar memainkan saxophone, dengan belajar secara mandiri. Tak mengherankan jika dalam pementasannya, tokoh Cedil kerap juga memainkan alat musik ini.
Ketut yang sudah melewati masa-masa penuh kegiatan menari baris, jauk , dan topeng, sejak tahun 1987 mulai masuk ke prembon sebagai pelawak dengan bermacam-macam peran. Sebelas tahun lamanya, Ketut menghibur masyarakat dengan banyolan-banyolannya. Selama itu pula ia mengamati tata rias muka teman-temannya. Hingga akhirnya ia menemukan tata rias muka seperti tokoh Cedil yang kita lihat sekarang, yang kata orang karakter mukanya seperti orang loyo, dan sakit. Tahun 1998, Ketut mencoba kembali tampil dengan rias muka seperti itu dan dipadukannya dengan suara dan kostum yang khas. Ternyata karakter tokoh Cedil cukup diterima masyarakat dan mendapat respons cukup antusias.
Tentang sebutan "Cedil" ia menuturkan, nama itu muncul secara tiba-tiba. Pada suatu hari, saat pentas, teman mainnya menanyakan siapa nama Ketut nanti di panggung. Ketut sempat bingung. Namun, karena pasangan bondresnya bernama Cedol, ia asal menyebut saja nama Cedil. Sampai saat ini nama Cedil terus melekat pada karakter tokoh yang ia perankan. Tahun 1998-2000, penampilan Cedil hanya sebatas ekspresi, belum banyak kata-kata yang terucapkan. "Melihat muka saya saja penonton sudah tertawa," ujar bapak dua anak, I Wayan Gede Maystana Setianda dan Ni Made Oktavia Andani, ini.
Tahun 2001 Cedil mulai tampil dalam peguyuban lawak Bali dan tampil di Pesta Kesenian Bali (PKB). Nama Cedil makin dikenal dengan tampilannya yang khas. Beberapa masukan dari penikmat dan pengamat seni menggambarkan karakter wajah yang ia tampilkan itu cocok diimbangi karakter banyak akal, licik, cerdas, dan tak bisa terkalahkan. Ketut memakai empat patokan ini untuk tetap mempertahankan karaternya sebagai seorang Cedil. Ia memanfaatkan buku-buku sebagai referensi dan mengamati di masyarakat yang memang ada orang yang berkarakter seperti itu.
Karakter tokoh Cedil dengan mimik, suara dan tingkah lakunya yang khas itu dikatakannya banyak terispirasi dari film kartun Tom & Jerry dan film Shaun the Sheep. "Makanya, kalau ada film itu di televisi, anak-anak saya pasti memanggil saya. Kami pun lalu nonton bersama," tuturnya.
Ia mengungkapkan, istri dan kedua anaknya mendukung profesinya ini. Istrinya yang juga seorang penari dan memberikan les privat kepada beberapa tamu Jepang yang kerap menginap di rumah mereka, sangat memahami profesi kesenimanan Ketut Suanda. "Yang penting positif," ujar penyuka warna krem ini.
Ketut mengelola Grup Gamelan Cendana yang mengoleksi banyak jenis gamelan. Di antaranya, gamelan gong kebyar, semara pegulingan, gamelan slonding, gamelan gong gede lengkap, gender wayang. "Jika kebetulan ada rezeki saya pasti terdorong ingin membeli gamelan," akunya.
Ia tak memungkiri sekarang ini banyak pelawak yang mewarnai lewakannya dengan hal-hal porno. Menurutnya, hal itu boleh-boleh saja, namun porsinya harus diperkecil dan diungkapkan dengan terselubung, dengan mekulit. Masih banyak bahan lain yang bisa dipakai untuk melucu.
Ke depan, Ketut berkeinginan membuat bondres di Bali yang mulitiguna dan multifungsi. Maksudnya, tak hanya dipakai dalam pertunjukan seni tradisional Bali, namun tampil sampai ke luar seni tradisional Bali, bisa masuk ke acara apa saja.
翻訳されて、しばらくお待ちください..
