DENPASAR - Akibat penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, sebagai dampak dampak abu vulanis Gunung Raung di Jawa Timur, mengakibatkan kerugian mencapai USD40 ribu atau sekira Rp520 juta rupiah perharinya.
"Akibat penutupan Bandara Ngurah Rai, 10 ribu wisatawan perhari batal datang ke Bali," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya seusai meninjau Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (4/8/2015).
Dalam catatan yang diterimanya, selama bandara buka tutup karena terdampak abu vulkanis Gunung Raung, bebarapa waktu lalu, pada akhir pekan 14 ribu wisman batal ke Bali.
"Totalnya, 41 ribu wisatawan lah," sambung mantan pejabat Telkom itu.
Oleh karena itu, Arief meminta kepada pengelola Bandara Ngurah Rai agar memperhatikan dua hal penting jika kembali terjadi buka tutup bandara, akibat abu vulaknis Gunung Raung.
"Pengelola bandara harus memberikan pengumuman terkait jadwal pesawat yang mendarat, dan terbang setelah bandara kembali dibuka pasca- penutupan," tuturnya.
Lalu, sambung dia, pihak bandara harus memberikan informasi bagi wisatawan jalur alternatif yang dapat ditempuh untuk mencapai kota tujuan atau ke kota terdekat yang bandaranya tidak mengalami penutupan sehingga bisa tetap melanjutkan penerbangan.
Meski kini penerbangan sudah kembali normal, namun keberadaan Posko Crisis Center untuk memantau, dan menginformasikan terkait buka tutupnya Bandara Ngurah Rai tetap difungsikan. (awl)
(sus)