Terletak di sebelah utara kecamatan Pinupahar dengan luas wilayah 22,1 km² dan untuk menuju Kecamatan Pinupahar berjarak 31km. Desa Mahaniwa berbatasan langsung dengan desa lainnya yakni : Sebelah utara desa Waikanabu; Sebelah Timur desa Katikuwai; Sebelah Selatan desa Ramuk dan Sebelah Barat adalah desa Praingkareha.
Desa Mahaniwa diambil dari nama leluhur suku Ana Ma Aya bernama nenek Niwa atau dikenal dengan Apu Niwa yang berparas cantik dan cerdas yang dikenal hingga saat ini. Desa Mahaniwa berada pada ketinggian 735 mdpl.
Desa Mahaniwa dibentuk berdasarkan surat keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur No. Pem 72/Thn/2005 tanggal 17 September 2006 dan Instruksi Gubernur Nusa Tenggara Timur No. Und 73/th 2005/ tanggal 27 September 2006 Tentang pembentukan desa Ramuk desa Mahaniwa dimana pada saat itu terbentuk dari beberapa perkampungan yakni kampung Bidi Hunggar, Tanarara, Anduhau, BAnukulu, Airara. Sejalan dengan mekarnya wilayah Kecamata Tabundung dan Kecamatan Pinupahar kemudia desa Ramuk dimekarkan menjadi dua desa yakni desa Ramuk dan desa Mahaniwa. Saat ini desa Mahaniwa terdiri dari 3 dusun yakni dusun Opang Madangu, Laidahar dan dusun Tana Kadita.
Sebagian besar penduduk desa Mahaniwa bermata pencaharian sebagai petani. Mata pencaharian yang lain adalah peternak, pedagang, industri kerajinan dan pegawai pemerintahan.
Potensi sumber mata air terdapat di beberapa lokasi yaitu Tanarara, Anduhau, Lai Muluk dan Wangga Palang. Sedangkan sungai yang dijumpai di desa Mahaniwa adalah Wangga Palang dan Lai Muluk.
Objek wisata yang ada diwilayah desa Mahaniwa, tepatnya adalah di hutan Mahaniwa. Objek wisata tersebut berupa wisata pengamatan burung (birdwatching) Kakatua jambul jingga. Dikarenakan status hutan Mahaniwa termasuk dalam kawasan Taman Nasional Laiwangi Wanggameti, maka objek wisata pengamatan tersebut dikelola oleh Resort Tawui yang merupakan unit kerja Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Tabundung, Balai Taman Nasional Laiwangi Wangameti.
Untuk mewujudkan pengelolaan Taman Nasional Laiwangi Wanggameti secara kolaboratif, maka masyarakat sekitar dlibatkan secara aktif dimana salah satu contohnya adalah sebagai pemandu lokal.
Salam Konservasi !
Terletak di sebelah utara kecamatan Pinupahar dengan luas wilayah 22,1 km² dan untuk menuju Kecamatan Pinupahar berjarak 31km. Desa Mahaniwa berbatasan langsung dengan desa lainnya yakni : Sebelah utara desa Waikanabu; Sebelah Timur desa Katikuwai; Sebelah Selatan desa Ramuk dan Sebelah Barat adalah desa Praingkareha.
Desa Mahaniwa diambil dari nama leluhur suku Ana Ma Aya bernama nenek Niwa atau dikenal dengan Apu Niwa yang berparas cantik dan cerdas yang dikenal hingga saat ini. Desa Mahaniwa berada pada ketinggian 735 mdpl.
Desa Mahaniwa dibentuk berdasarkan surat keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur No. Pem 72/Thn/2005 tanggal 17 September 2006 dan Instruksi Gubernur Nusa Tenggara Timur No. Und 73/th 2005/ tanggal 27 September 2006 Tentang pembentukan desa Ramuk desa Mahaniwa dimana pada saat itu terbentuk dari beberapa perkampungan yakni kampung Bidi Hunggar, Tanarara, Anduhau, BAnukulu, Airara. Sejalan dengan mekarnya wilayah Kecamata Tabundung dan Kecamatan Pinupahar kemudia desa Ramuk dimekarkan menjadi dua desa yakni desa Ramuk dan desa Mahaniwa. Saat ini desa Mahaniwa terdiri dari 3 dusun yakni dusun Opang Madangu, Laidahar dan dusun Tana Kadita.
Sebagian besar penduduk desa Mahaniwa bermata pencaharian sebagai petani. Mata pencaharian yang lain adalah peternak, pedagang, industri kerajinan dan pegawai pemerintahan.
Potensi sumber mata air terdapat di beberapa lokasi yaitu Tanarara, Anduhau, Lai Muluk dan Wangga Palang. Sedangkan sungai yang dijumpai di desa Mahaniwa adalah Wangga Palang dan Lai Muluk.
Objek wisata yang ada diwilayah desa Mahaniwa, tepatnya adalah di hutan Mahaniwa. Objek wisata tersebut berupa wisata pengamatan burung (birdwatching) Kakatua jambul jingga. Dikarenakan status hutan Mahaniwa termasuk dalam kawasan Taman Nasional Laiwangi Wanggameti, maka objek wisata pengamatan tersebut dikelola oleh Resort Tawui yang merupakan unit kerja Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Tabundung, Balai Taman Nasional Laiwangi Wangameti.
Untuk mewujudkan pengelolaan Taman Nasional Laiwangi Wanggameti secara kolaboratif, maka masyarakat sekitar dlibatkan secara aktif dimana salah satu contohnya adalah sebagai pemandu lokal.
Salam Konservasi !
翻訳されて、しばらくお待ちください..