Sementara itu, lanjut Vinsensius, tahun depan perseroan juga menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp150 miliar. Hal ini untuk mendukung pembangunan 30 kantor cabang dan pengembangan sistem teknologi informasi.
"Belanja modal ini untuk pembangunan kantor cabang, kantor cabang pembantu (KCP) dan pengembangan teknologi informasi," jelasnya. Dia menjelaskan, sebanyak 80% belanja modalnya akan digunakan untuk membangun 30 kantor cabang, sedangkan sisanya untuk membangun jaringan sistem IT.
"Dua kantor cabang dan 28 KCP. Satu kantor cabang sebesar Rp10 miliar. Sementara bangun KCP dan IT juga sudah tersedia. Total jumlahnya Rp150 miliar di tahun depan," ungkap dia. Menurut Vinsensius, belanja modal ini diambil dari kas internal perseroan. Di mana dana tersebut diperoleh dari penawaran umum terbatas (PUT) VII sebanyak Rp500 miliar dengan cara menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Dengan demikian, Vinsensius optimis bisa menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 20% atau sekitar Rp720 miliar di 2015, dari target laba bersih perseroan sebesar Rp600 miliar pada tahun ini
In the meantime, go Vinsensius, next year the company also spends the funds or capital expenditure capital expenditure amounting to Rp150 billion. This is to support the construction of 30 branch offices and the development of information technology systems."Capital expenditures for the construction of a branch office, branch office helper (KCP) and the development of information technology," he explained. He explains, as much as 80% of the capital expenditures will be used to build 30 branch offices, while the rest to build a network IT systems."Two branches and 28 KCP. One branch office of compared Indosat Rp10 billion. While waking up KCP and IT also already available. Total number of Rp150 billion in the next year, "said he." according to Vinsensius, the capital expenditure is derived from the company's internal cash. Where the funds obtained from the limited public offering (PUT) VII as much at Rp500 billion Rights issue by way of Order Effects in advance (HMETD).Thus, Vinsensius is optimistic it could target a net profit growth of 20% or about Rp720 billion in 2015, the target of a net profit of the company amounting to Rp600 billion this year
翻訳されて、しばらくお待ちください..

Sementara itu, lanjut Vinsensius, tahun depan perseroan juga menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp150 miliar. Hal ini untuk mendukung pembangunan 30 kantor cabang dan pengembangan sistem teknologi informasi.
"Belanja modal ini untuk pembangunan kantor cabang, kantor cabang pembantu (KCP) dan pengembangan teknologi informasi," jelasnya. Dia menjelaskan, sebanyak 80% belanja modalnya akan digunakan untuk membangun 30 kantor cabang, sedangkan sisanya untuk membangun jaringan sistem IT.
"Dua kantor cabang dan 28 KCP. Satu kantor cabang sebesar Rp10 miliar. Sementara bangun KCP dan IT juga sudah tersedia. Total jumlahnya Rp150 miliar di tahun depan," ungkap dia. Menurut Vinsensius, belanja modal ini diambil dari kas internal perseroan. Di mana dana tersebut diperoleh dari penawaran umum terbatas (PUT) VII sebanyak Rp500 miliar dengan cara menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Dengan demikian, Vinsensius optimis bisa menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 20% atau sekitar Rp720 miliar di 2015, dari target laba bersih perseroan sebesar Rp600 miliar pada tahun ini
翻訳されて、しばらくお待ちください..
