Amplitudo minimum tremor Gunung Raung terus meningkat dalam dua hari terakhir. Laporan aktivitas kegempaan Gunung Raung berdasarkan pengamatan Selasa dinihari, 4 Agustus 2015, antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB menunjukkan bahwa tremor masih menerus di amplitudo 10 hingga 32 (overscale).
Tremor menerus gunung yang berada di wilayah Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, ini dominan di kisaran amplitudo 30 milimeter. Data pengamatan sebelumnya menunjukkan peningkatan yang drastis sejak 1 Agustus 2015 dari yang semula amplitudo rata-rata 2-32 milimeter dominan di kisaran 22 milimeter meningkat menjadi 6-32 milimeter pada malam harinya dan dominan di kisaran 28 milimeter.
Keesokan harinya, 2 Agustus 2015, hingga pengamatan sore hari tetap di 6-32 milimeter. Namun untuk amplitudo dominan meningkat dari 28 milimeter menjadi 29 milimeter. Selanjutnya pengamatan pada malam hari menunjukkan amplitudo minimum meningkat menjadi 7-32 milimeter dan dominan di kisaran 30 milimeter, naik dari 29 milimeter pada sore harinya. Secara visual, terjadi letusan strombolian hingga 100 meter melampaui puncak.
Pada 3 Agustus 2015, amplitudo minimum naik lagi di 8-32 milimeter dan dominan di 30 milimeter. Situasi tersebut bertahan hingga pengamatan malam hari. Hingga kemudian kenaikan terjadi pada pengamatan Selasa dinihari tadi dengan amplitudo minimal 10-32 milimeter dan dominan di kisaran 30 milimeter. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi belum bisa dikonfirmasi mengenai peningkatan amplitudo minimal Gunung Raung.
Kepala Subbidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Hendra Gunawan mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Raung belum stabil dan masih fluktuatif. "Deformasi menunjukkan inflasi, tapi kecil saja, mengindikasikan magma yang mengalir miskin gas. Sehingga yang dikeluarkan berupa magma encer atau kita sebut lava, baik yang mengalir maupun yang lontaran," kata Hendra kepada Tempo, Senin kemarin, 3 Agustus 2015.
Peneliti dan penjelajah gunung api asal Indonesia, Aris Yanto, yang dihubungi Selasa pagi, 4 Agustus 2015 mengatakan amplitudo menunjukkan getaran tremor akibat ada tekanan dari bawah kawah Raung. "Lubang magma terbuka sehingga terus mengalirkan material pijar," kata Aris.
結果 (
日本語) 1:
[コピー]コピーしました!
最小振幅の振戦の Raung は、最後の 2 日で上昇し続けた。Raung 地震活動報告に基づく夜明け火曜日 2015 年 8 月 4 日の 00.00 に 06.00 間 GMT は、振戦がまだ一定振幅 10 を 32 (特大) を示した。東ジャワ、バニュワンギ ボンドウォソ県リージェンシー ジュンブル定振戦山は 30 ミリの振幅の範囲で支配的です。観測データ以前を示した元の平均振幅から 2015 年 8 月 1 日から抜本的な改善 2 32 ミリメートル 22 ミリ増加の範囲 6-32 ミリで優勢である夜と 28 ミリメートルの範囲で支配的な。次の日、2014 年 8 月 2 日、午後の観測のまま 6 まで 32 ミリ。しかし、支配的な振幅の 29 ミリに 28 ミリから増加します。最小振幅 7 32 ミリに増加し、30 ミリメートルの範囲で支配的な最大 29 ミリから午後夜さらに観察を示しています。視覚的に、ストロンボリ式噴火発生まで頂上を越えて 100 メートル。2015 年 8 月 3 日、最小振幅は 8-32 ミリと 30 ミリの支配的で再び上昇します。このような状況は、観測の夜まで耐えた。それまでは増加、最小振幅 10 32 ミリで以前観察にもかかわらず火曜日に起こったそしては 30 ミリの範囲で支配的。火山及び地質災害防災センターが増加した最小振幅 Raung についてまだ確認されていません。Kepala Subbidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Hendra Gunawan mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Raung belum stabil dan masih fluktuatif. "Deformasi menunjukkan inflasi, tapi kecil saja, mengindikasikan magma yang mengalir miskin gas. Sehingga yang dikeluarkan berupa magma encer atau kita sebut lava, baik yang mengalir maupun yang lontaran," kata Hendra kepada Tempo, Senin kemarin, 3 Agustus 2015.Peneliti dan penjelajah gunung api asal Indonesia, Aris Yanto, yang dihubungi Selasa pagi, 4 Agustus 2015 mengatakan amplitudo menunjukkan getaran tremor akibat ada tekanan dari bawah kawah Raung. "Lubang magma terbuka sehingga terus mengalirkan material pijar," kata Aris.
翻訳されて、しばらくお待ちください..
