Baru pulang?” Kazuki membalik halaman novelnya tanpa ambil pusing untuk menoleh, derap sepatu yang lebih tenang dan suara pelayan yang sepertinya sempat mengucapkan selamat datang sudah cukup memberitahunya tentang siapa yang berlalu melewati pintu ruang tamu. Tentu saja, adik bungsunya tak akan berlaku setenang itu dan pasti buru-buru berlari naik ke kamar atas. Kakaknya pun bukan tipe yang suka membalas sapaan pelayan dan lebih sering masuk bertelanjang kaki entah karena apa. Sainei tak mungkin pulang sore-sore dan gonggongan Taiga yang langsung berlari riang menuju sang majikan adalah poin terpenting di benak Kazuki.