Sumi Indo Kabel Belum Pangkas Target
Bukukan Penjualan Turun 12,12%
Selasa, 18/08/2015
NERACA
Jakarta – Guna memenuhi target penjualan diatas 8% ditengah perlambatan ekonomi dalam negeri, tentunya menjadi tantangan bagi PT Sumi Indo Kabel Tbk sebagai produsen kabel. Tak ayal perseroan harus kerja keras dalam mengembangkan strategi bisnis. Belum lama ini, perseroan mendapatkan proyek kabel listrik baru di Turki. Proyek ini diharapkan bisa menutupi penurunan penjualan yang terjadi di semester I kemarin.
Direktur Sumi Kabel, Sulim Herman Limbono mengungkapkan, proyek baru tersebut berasal dari perusahaan di Turki yang bergerak di bidang minyak dan gas. Disebutkan, nilai kontrak baru ini cukup menutupi penjualan yang mengalami penurunan di semester I 2015. Namun sayang, Sulim masih enggan membeberkan nilai kontrak tersebut. "Tahun ini kami dapatkan proyek tender internasional,"ungkapnya di Jakarta, kemarin.
Baca juga: Raport Merah Keuangan Indo Tambangraya - Bukukan Penjualan Turun 14,5%
Merujuk laporan kinerja perusahaan semester I-2015, penjualan kabel listrik Sumi mengalami penurunan. Baik penjualan ekspor maupun lokal. Penjualan ekspor Sumi turun dari US$ 25,085 juta di semester I-2014 menjadi US$ 22,080 juta di semester I-2015. Begitu juga dengan penjualan lokal di semester I-2015 yang turun menjadi US$ 10,845 juta, bandingkan dengan penjualan lokal Sumi tahun lalu sebesar US$ 12,379 juta.
Maka secara keseluruhan penjualan kabel perseroan sepanjang semester pertama tahun ini terkoreksi 12,12%. Dimana perseroan mencatat penjualan US$ 32,92 juta di akhir Juni lalu, berbanding pencapaian US$ 37,46 juta di akhir semester I-2014.
Baca juga: Relaksasi Aturan Pasar Modal Belum Diperlukan
Kata Sulim Herman Limbono, pertumbuhan ekonomi yang lambat menjadi penyebab penjualan kabel Sami juga ikut mandek,”Banyak mitra yang mengehentikan sementara proyeknya, jadi pasokan kabel listrik juga ikut berhenti,"ujarnya
Untuk itu, Sulim berharap proyek infrastruktur pemerintah disemester II ini harus cepat terealisasi guna mengejar target pertumbuhan perseroan. Merespon hal tersebut, analis PT Pefindo Riset Konsultasi Guntur Tri Hariyanto mengharapkan pemerintah dapat bekerja lebih keras dan cepat untuk mencapai asumsi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016,”Asumsi RAPBN 2016 mencerminkan hal yang optimis, tetapi untuk mencapai asumsi-asumsi itu pemerintah perlu kerja keras 2--3 kali lebih keras dan cepat dari apa yang telah dilakukan pada tahun ini," ujar Guntur Tri Hariyanto.
Baca juga: Pelaku UKM Belum Tertarik Go Public - Minim Informasi dan Edukasi
Menurut dia, kinerja pemerintah pada tahun ini cenderung melambat, itu terlihat dari realiasi belanja modal dan barang dalam rangka mendorong infrastruktur masih minim. Asal tahu saja, ditengah melorotnya penjualan, PT Sumi Indo Kabel Tbk berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi melalui upaya internal untuk menekan biaya operasional perusahaan. Dimana tahun ini, perseroan menyebutkan tidak ada pendirian pabrik baru dan lebih memilih memaksimalkan produksi di satu pabrik saja di Tangerang. (bani)
Baca juga: Bank Harda Pangkas Jumlah Saham - Pertimbangkan Kondisi Pasar