Tingginya angka ketidaklulusan perawat Indonesia disebabkan karena faktor bahasa, baik berbicara maupun menulis huruf kanji dan penggunaan istilah medis Jepang. Selain itu standar untuk kelulusan juga sangat tinggi, perawat juga dituntut menguasai sistem keperawatan, asuransi dan kesehatan di Jepang yang cukup rumit. Meskipun sebelum berangkat mereka sudah dibekali belajar bahasa Jepang dalam 6 bulan dan ditambah dengan belajar selama di Jepang, namun itu tidak cukup memadai untuk menguasai bahasa Jepang dalam waktu singkat, ditambah beban kerja selama di Jepang sehingga tidak cukup waktu bagi perawat Indonesia untuk belajar bahasa Jepang dan memahami sistem keperawatan di Jepang secara komprehensif.