JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masih tetap berminat untuk mengakuisisi bank tahun depan, setelah tahun ini gagal melakukannya. Untuk itu, kedua bank BUMN ini mengaku telah mengalihkan dana yang disiapkan untuk pertumbuhan anorganik tahun ini ke tahun depan.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sofyan Basir menyatakan, pihaknya masih memiliki minat untuk melakukan pertumbuhan anorganik pada tahun depan.
Untuk itu, BRI telah mengalihkan dana investasi yang telah disiapkan perseroan pada tahun lalu sebesar Rp 3-4 triliun ke tahun depan. “Untuk (akuisisi) bank, kami masih terbuka kalau ada peluang, kalau memang banknya bagus. Waktu kami ikut penawaran Bank Mutiara, ternyataharganya lebihmahal. Kami siapkan tahun depan Rp 3-4 triliun untuk dana investasi,” ujar Sofyan di Jakarta, Kamis (27/11).
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah memproses pengambilalih an BRIngin Life dari Dana Pensiun BRI. Pihaknya sebelumnya juga sudah mulai melakukan proses uji tuntas (due diligence) dengan salah satu perusahaan asuransi lainnya, tetapi hingga kini pihaknya belum mengetahui hasil dari due diligence itu.
“Tahun depan ada itu yang asu ransi, yang belum selesai perizinannya. Mudah-mudahan sebentar lagi selesai, BRIngin Life yang mau kami ambil alih dari Dana Pensiun BRI,” terang dia.
BRI, menurut Sofyan, sebenarnya juga masih tertarik untuk mengakuisisi perusahaan sekuritas. Namun, akuisisi perusahaan sekuritas tersebut belum menjadi prioritas perseroan saat ini.
Sebelumnya, Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni juga me nyatakan, pencapaian kinerja pertumbuhan aset tidak selalu harus dilakukanmelalui unorganic growth strategy seperti proses merger dan akuisisi. “Untuk menjadi bank besar ada beberapa cara, unorganic growth strategyseperti merger dan organic growth strategy. Yang terakhir ini yang kami lakukan. Melalui organic growth kami juga bisa besar,” tandas dia.
Kendati demikian, sama besar dengan tahun ini, dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015, BRI tetap akan menyiapkan belanja modal (capital axpenditure/capex) Rp 3 triliun untuk medukung pertumbuhan anorganik perseroan di antara melalui akuisisi. Terkait perusahaan yang akan diakuisisi tahun depan, ia mengaku belum bisa memastikan. “Tentu tidak hanya bank, tapi semua perushaan jasa keuangan. Biasa bank, bisa nonbank Tergantung mana yang cocok,” kata Baiquni.
Selain itu, menurut dia, capex Rp 3 triliun tersebut disiapkan untuk anak usaha yang membutuhkan penguatan modal karena per tumbuhan kreditnya yang pesat. Ia memberi contoh, BRI akan menyuntikkan modal dalam jumlah tertentu ke PT BRI Syariah jika posisi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) bank tersebut turun karena ekspansif menyalurkan pembiayaan.
Masuk dalam RBB
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin menuturkan, pihaknya selalumemiliki keter tarikan untuk melakukan pertumbuhan anorganik. Karena itu, menurut dia, pihaknya akan mengalihkan dana untuk pertumbuhan anorganik tahun ini ke tahun depan. “Kami selalu masukkan pertumbuhan anorganik dalam RBB,” kata dia.
Menurut dia, pihaknya tengah memproses pembentukan perusahaan pembiayaan (multifinance) patungan. Perusahaan pembiayaan bermodal Rp 100 miliar tersebut, ditargetkan mulai beroperasi pada awal tahun depan. “Yang multifinance akan mulai awal tahun depan, Bank Sinar Harapan Bali yang dengan PT Taspen dan dan PT Pos Indonesia juga awal tahun depan,” terang dia.
Sebagai informmasi, Bank Mandiri sebelumnya berencana untuk melakukan akuisisi terhadap PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Namun, rencana tersebut pupus seiring dengan permintaan penundaan akuisisi oleh Presi den Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk menopang pertumbuhan anorganik, BankMandiri pun telah mengalokasikan dana sebesar Rp 11 triliun pada tahun ini.
結果 (
日本語) 1:
[コピー]コピーしました!
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masih tetap berminat untuk mengakuisisi bank tahun depan, setelah tahun ini gagal melakukannya. Untuk itu, kedua bank BUMN ini mengaku telah mengalihkan dana yang disiapkan untuk pertumbuhan anorganik tahun ini ke tahun depan.Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sofyan Basir menyatakan, pihaknya masih memiliki minat untuk melakukan pertumbuhan anorganik pada tahun depan.Untuk itu, BRI telah mengalihkan dana investasi yang telah disiapkan perseroan pada tahun lalu sebesar Rp 3-4 triliun ke tahun depan. “Untuk (akuisisi) bank, kami masih terbuka kalau ada peluang, kalau memang banknya bagus. Waktu kami ikut penawaran Bank Mutiara, ternyataharganya lebihmahal. Kami siapkan tahun depan Rp 3-4 triliun untuk dana investasi,” ujar Sofyan di Jakarta, Kamis (27/11).Ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah memproses pengambilalih an BRIngin Life dari Dana Pensiun BRI. Pihaknya sebelumnya juga sudah mulai melakukan proses uji tuntas (due diligence) dengan salah satu perusahaan asuransi lainnya, tetapi hingga kini pihaknya belum mengetahui hasil dari due diligence itu.“Tahun depan ada itu yang asu ransi, yang belum selesai perizinannya. Mudah-mudahan sebentar lagi selesai, BRIngin Life yang mau kami ambil alih dari Dana Pensiun BRI,” terang dia.BRI, menurut Sofyan, sebenarnya juga masih tertarik untuk mengakuisisi perusahaan sekuritas. Namun, akuisisi perusahaan sekuritas tersebut belum menjadi prioritas perseroan saat ini.Sebelumnya, Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni juga me nyatakan, pencapaian kinerja pertumbuhan aset tidak selalu harus dilakukanmelalui unorganic growth strategy seperti proses merger dan akuisisi. “Untuk menjadi bank besar ada beberapa cara, unorganic growth strategyseperti merger dan organic growth strategy. Yang terakhir ini yang kami lakukan. Melalui organic growth kami juga bisa besar,” tandas dia.Kendati demikian, sama besar dengan tahun ini, dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015, BRI tetap akan menyiapkan belanja modal (capital axpenditure/capex) Rp 3 triliun untuk medukung pertumbuhan anorganik perseroan di antara melalui akuisisi. Terkait perusahaan yang akan diakuisisi tahun depan, ia mengaku belum bisa memastikan. “Tentu tidak hanya bank, tapi semua perushaan jasa keuangan. Biasa bank, bisa nonbank Tergantung mana yang cocok,” kata Baiquni.Selain itu, menurut dia, capex Rp 3 triliun tersebut disiapkan untuk anak usaha yang membutuhkan penguatan modal karena per tumbuhan kreditnya yang pesat. Ia memberi contoh, BRI akan menyuntikkan modal dalam jumlah tertentu ke PT BRI Syariah jika posisi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) bank tersebut turun karena ekspansif menyalurkan pembiayaan.Masuk dalam RBB Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin menuturkan, pihaknya selalumemiliki keter tarikan untuk melakukan pertumbuhan anorganik. Karena itu, menurut dia, pihaknya akan mengalihkan dana untuk pertumbuhan anorganik tahun ini ke tahun depan. “Kami selalu masukkan pertumbuhan anorganik dalam RBB,” kata dia.Menurut dia, pihaknya tengah memproses pembentukan perusahaan pembiayaan (multifinance) patungan. Perusahaan pembiayaan bermodal Rp 100 miliar tersebut, ditargetkan mulai beroperasi pada awal tahun depan. “Yang multifinance akan mulai awal tahun depan, Bank Sinar Harapan Bali yang dengan PT Taspen dan dan PT Pos Indonesia juga awal tahun depan,” terang dia.Sebagai informmasi, Bank Mandiri sebelumnya berencana untuk melakukan akuisisi terhadap PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Namun, rencana tersebut pupus seiring dengan permintaan penundaan akuisisi oleh Presi den Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk menopang pertumbuhan anorganik, BankMandiri pun telah mengalokasikan dana sebesar Rp 11 triliun pada tahun ini.
翻訳されて、しばらくお待ちください..
