Pru--dy...

Pru--dy..." Hector berbisik pelan.

Pru--dy..." Hector berbisik pelan. Dia bisa merasakan ada cairan keluar lagi dari dalam dirinya, darah? Lendir? seharusnya tidak keluar begitu banyak--- jantungnya berdegub tidak nyaman, khawatir terjadi sesuatu pada Prudy.



Ah, setidaknya Prudy tak lahir prematur. Hector sudah takut saja kalau Prudy bernasib sama seperti dirinya, harus lahir sebelum waktunya. Untung saja tidak... Tetapi masalahnya sekarang adalah kehadiran darah ini, Hector tidak mau memikirkan hal-hal buruk dahulu. Dia yang biasanya santai melihat darah sekarang panik melihat miliknya sendiri.



Langkah kaki cepat Peter menggema di lorong rumah, sosok pria jangkung itu muncul dari pintu yang terbuka. "Ayo, Hector. Pelan-pelan," ia membantu Hector bangkit dari atas tempat tidur mereka. Memperhatikan secara seksama rembesan darah yang menuruni celana pendek punya Hector. Ada setitik darah campur lendir menurun dari atas pahanya menuju betis, Peter setengah tercekat melihat itu. "Kamu--- Kamu ingin ganti baju dulu? Celana, mungkin? Aku--- kita..." Dia ngomong terbata-bata, tangan mengengam kuat milik Hector.



Hector mengangguk pelan. "Iya. Christ, aku tidak mau mengotori mobilmu."



Cepat Peter membantu Hector berganti baju, Hector berpegangan erat di leher Peter sementara Peter memakaikannya celana baru. Ringisan kecil secara konstan lepas dari mulut Hector, Peter kerap menciumnya kalau Hector mulai meringis. Sepertinya tekanan dipinggul jadi makin intens, Terdengar dari ringisan sakit Hector yang berubah tinggi.



Setelah menolong Hector memakai kemeja plaid dan celana bahan lembut, Peter beranjak menuntunnya pergi ke mobil yang sudah menunggu di luar. "Ayo dear. Pelan-pelan, oke?" Peter sudah deg-degan saja kalau Hector berdarah lagi sebelum mereka sampai ke rumah sakit. Seingat Peter dari pamflet persalinan yang ia baca keluarnya darah merupakan salah satu tanda melahirkan, tapi apakah darah sebanyak itu wajar?







"Jesus fucking Christ, Peter Guillam. You'll get the three of us killed with your driving."



Hector mengomentari pedas. Mereka sedang berkendara menuju rumah sakit, dan Peter menyetir tidak ugal-ugalan namun kecepatan melajunya mengkhawatirkan. Mentang-mentang jalanan kosong dia bisa menggeber Volvo tercintanya itu sekuat kakinya bisa menginjak pedal gas. Hector tetap tidak merasa aman walau sudah memakai sabuk pengaman terus mencengkram erat talinya yang mengelilingi perutnya pula. Soalnya dia tahu betapa busuknya mata Peter berkendara malam hari. Pokoknya sehabis ini Hector akan memaksa Peter mengenakan kacamata.



"Shut up for a second, dear," Peter membalasnya tegang. Posisi menyetirnya saja tegak, tidak seperti biasanya yang santai. "Jangan--- ganggu konsentrasiku." Katanya, mendiamkan Hector pakai cara halus. Kalau lagi gak kondisi emergency, Hector akan memukul lengan suaminya karena berani mendiamkannya seperti itu.



Beruntung tidak banyak polisi yang berjaga kala itu, karena Peter menerobos banyak lampu merah dan beberapa kali hampir menyerempet kendaraan lain. Hector sudah setengah sadar karena sakit kontraksi sama cemas mampus gegara disupirin Peter. Emang masih tetap enakan Fabian kalo nyetir, deh...



Dengan menyetir ugal-ugalan--- oke tidak ugal-ugalan tapi ngebut seperti itu, mereka sampai di rumah sakit dalam waktu 30 menit saja. Hector bernafas lega, akhirnya dia bisa keluar dari mobil berbahaya ini namun masuk ke jurang. Dia bergerak keluar sendiri tanpa bantuan ketika mobil berhenti di depan pintu ruang Emergency, berjalan semampunya sambil sesekali melihat apakah dia berdarah lagi atau tidak. Peter yang ngeliat suaminya di sambangi oleh beberapa perawat dan dokter jaga agaknya bernafas lega, dia akan menemaninya nanti setelah memarkirkan mobilnya.



Peter sadar betul kalau dia parkir miring, bodo amat. Toh parkiran masih sepi kuburan begini, gak akan ada yang komplain. Dia berlari keluar mobil, dressing-gown yang ia pakai melayang dibelakangnya pas berlari menuju pintu Emergency. Peter gak sadar kalau dia masih mengenakan piyama atau rambut acak-acakan tak jelas, lebih tepatnya dia tidak perduli. Toh Hector mengatakan dia terlihat tetap cakap dalam bentuk apapun.



Masuk-masuk kedalam rumah sakit, semua pasang mata perawat yang berjaga waktu itu jatuh ke sosok Peter yang terengah-engah kasar. Tak perlu banyak penjelasan, para perawat itu sudah tahu apa yang Peter cari--- pasangannya yang datang akan segera melahirkan.



"Sir, suamimu dibawa ke ruang observasi nomor 3." Kata seorang perawat yang terlihat agak lebih tua dari yang lain. Menunjukkan arah menggunakan tangan kanan.



"Thank you!" Peter tak lupa mengucapkan terima kasih lalu berlari menuju jalan yang sudah ditunjukkan oleh si perawat. Dia tiba pada maternity ward, sunyi, cuman ada beberapa dokter dan perawat lalu-lalang. Ruangan tempat Hector berada terletak paling pojok. Saat Peter masuk kesana Hector sedang dipasangkan IV oleh seorang perawat di tangan kirinya, ekspresi Hector tidak berubah ketika perawat memasukan selang infus kedalam punggung tangannya.



"Peter..."



Hector memanggil lirih suaminya, duduk diatas tempat tidur rumah sakit bukanlah hal yang ia sukai. Perawat menyadari kehadiran Peter segera menyingkir memberikan ruang baginya untuk mendekati sang pasangan, Peter mendesakkan kepalanya kepada Hector;



Tanya Peter, "Apa kata mereka? Kenapa kamu berdarah sangat banyak? Itu tidak apa-apa?"



Hector mendusel balik ke Peter. Poni rambutnya yang biasanya tersisir rapih kesamping kini dibiarkan jatuh lurus menutupi setengah jidatnya, "tidak apa-apa. Mereka bilang itu wajar, yang keluar adalah membran tipis yang menutupi mulut rahim. I am definately in labour now." Mukanya memerah. Dia mengaitkan tangannya erat pada Peter, kontraksi yang ia rasakan jadi tidak nyaman.



Peter beralih pada perawat yang mengurus Hector, "Be-Benarkah ia tidak apa-apa? Tidak ada komplikasi, kan?" Tanyanya cepat, Hector tetap berada kaku di dalam pelukannya.



"Kurang lebih tidak ada, Sir. Dokter Mary sudah dipanggil dan sekarang dalam perjalanan, dia akan melihat keadaannya lebih lanjut. Saat ini kita akan memonitor kondisi Mr. Hector secara intensif, alright?" Perawat itu tersenyum pada Peter serta Hector. Pasangan muda seperti mereka selalu membuatnya takjub sendiri karena ketidak-tahuan mereka, "Kalau tidak ada lagi, aku akan pergi keluar. Panggil saja pakai bel jika perlu sesuatu." Dia kemudian pergi keluar ruangan.



"Fucking hell, Mary..." Decak Hector. Beralih merebahkan badannya ke tempat tidur, Peter menolong Hector dengan memegang lengan tangannya secara kuat. "Satu-satunya orang yang ingin kutemui-- saat ini. Hgnh." Lanjutnya.



Mary adalah dokter kandungan Hector. seorang wanita berumur 45-an, punya rambut panjang pirang kemerahan yang sering diikat jadi kunciran bulat berantakan. Satu-satunya dokter yang tidak akan pernah di bangkang balik oleh Hector, Hector menuruti segala perintahnya tanpa basa-basi. Hm, mungkin karena menyangkut masalah organ reproduksi, Hector sebagai pemilik keduanya pasti tidak berani macam-macam. Lagian Mary itu baik banget, Hector gak tega.



"Iya, shhh. She'll be here soon. Bagaimana dengan keadaanmu? Sakit masih?" Peter menggeret kursi buat duduk disamping tempat tidur Hector. Tangannya melingkari milik Hector, matanya tak lepas dari wajah suaminya.



"Very much. All though they said the bleeding had stopped."



Peter menghela nafas lega, "Good to hear..." Dia melemaskan badan atasnya dekat Hector, sesungguhnya semua badannya pegal akibat menyetir tadi. Emang sih kemudi Volvo tak seberat Mercedes, tapi rangkanya lebih lebar dan butuh konsentrasi ekstra untuk mengemudikannya. Untung Peter cukup menyukai tantangan, sama seperti Hector.



...Mata biru keperakan milik Peter menyapu sosok Hector yang terbaring dihadapannya. Kemeja yang suaminya kenakan terbuka dibagian dada, kabel alat pendeteksi jantung dipasang di dada sebelah kirinya. Peter juga melihat ada beberapa tempelan kabel di sekitar perut Hector, mesin CTG yang ada di dekat tempat tidur berbunyi lembut menghantarkan bunyi detak jantung milik Hector dan Prudy.



Detak jantung Prudy terdengar lebih kuat dari punya Hector, sengaja disetel begitu supaya memudahkan perawat dan dokter apabila mereka mendengar ada masalah. Mendengar bunyi detakan mesin yang menandakan Hector dan Prudy hidup, Peter terenyuh oleh beberapa perasaan yang datang padanya seperti aliran air. Dia jauh lebih merasa tegang saat ini daripada waktu bekerja sama diam-diam sama Smiley memata-matai instansi tempat kerja mereka sendiri. Perbedaannya terlalu jauh, jujur Peter lebih takut sekarang...



Melihat Hector berdarah membangunkan rasa takut di dalam hati Peter. Peter mengira dia sudah bisa mengatasi rasa takut yang bisa menganggunya dalam pekerjaannya yang cukup 'berbahaya', namun ternyata emosinya dapat dibobol dengan mudah oleh Hector. Peter sudah memikirkan yang terburuk, bagaimana jika ada yang salah pada Hector dan bayi mereka? Dia... Dia tidak ingin kehilangan salah satu dari mereka, Hector dan Prudy satu-satunya keluarga yang ia miliki..... Rasa takut ini benar-benar mengkonsumsi dirinya.



....Tiba-tiba ada tangan mendarat diatas kepala Peter.



Peter tidak sadar kalau dia bengong, tepukan halus tangan Hector membawanya kembali sadar. Hector mengelus-elus kepala Peter, menyibak rambutnya di sela-sela jari tangan. Hector berkata pelan, "....Tenang, Peter. sush, it'll be alright." Dia mencoba memberikan sebuah kepastian, tapi Hector sendiri kelihatan tidak yakin.



"Bagaimana kamu bisa tenang dalam kondisi seperti ini?" Peter menarik tangan Hector yang menepuk kepalanya, ia mengecup pergelangan tangan Hector. "Kamu yang mengalaminya, kenapa aku yang tegang sih..." Dia mengeluh sekaligus mengatai dirinya sendiri. For god sake, dia itu seorang mata-mata Inggris, tidak seharusnya ia mengalami breakdown segampang ini.



"My self-control is better than yours, menurutmu bagaimana aku bisa menjadi pembunuh bayaran nomor sa
0/5000
ソース言語: -
ターゲット言語: -
結果 (日本語) 1: [コピー]
コピーしました!
PRU - dy.."。ヘクターは静かにささやいた。彼は、彼女の血の中から出てくる液体を感じることができたか?粘液ですか?それべきであるそんなに---心臓 berdegub 不快な Prudy で物事を心配出てこない。 ああ、少なくとも Prudy は時期早尚に生まれた。ヘクターはときに Prudy は彼と同じ善戦、月足らずで生まれる必要がありますだけ恐れていた。幸いにもないです。しかし、問題は今の血液の存在は、ヘクターは、過去に悪いことにこだわる望んでいません。彼は通常今必死に探している彼の血でカジュアルな外観自分。 家の廊下にあるエコー足音が急速なピーター、図あの長身の男はドアを開けてから出てくる。「さあ、ヘクター。ゆっくりと、「彼を助けたヘクター彼らのベッドの上から上昇。メモ、ショート ダウン血液浸透慎重にヘクターがあります。降順スライム ミックスの上からの彼の腿のふくらはぎに血の斑点がある、ピーター tercekat は半分にそれを見た。"あなた-服を交換したい最初ですか?パンツ、おそらく?私は---米国を..."方法は、彼女はどもりながら、ヘクトルに属する mengengam 強い手。 エレナは、ゆっくりとうなずいた。「祖谷。キリストは、たくないごみ、mobilmu." クイック服役ピーター ヘクターの変更、新しいズボン服を着たままヘクター ピーター間ピーターの首にしがみついています。小さな Ringisan 常にヘクトル、頻繁にピーターの口からの脱出彼にキス ヘクターが顔をしかめるはじめた場合。ようだ dipinggul のでより強い圧力、病気 ringisan 高になってヘクターの音。 ズボンと格子縞のシャツ、柔らかい材料を身に着けているヘクターを支援した後ピーター成長 led 彼離れて外に待っていた車に。"親愛なる来る。ゆっくりと、大丈夫か?」ピーターいた Mario ヘクター出血、再び病院に入る前に場合にのみ。労働パンフレットのピーター出産かどうか多くの血は自然の 1 つの印は彼を読んで、科学技術振興機構ですか? 「イエス ・ キリスト キリスト、ピーター Guillam のクソ。あなたよ、私たち 3 人のあなたの運転を殺した" ヘクターはスパイシーに言及しました。彼らは病院およびピーター ドライブない軽率な憂慮すべき速度 melajunya に運転していた。Mentang mentang 空の通り彼は menggeber 彼の最強の脚ボルボがガス ペダルを踏むことができます。ヘクターはまだ既に摩耗座席ベルトはとにかく彼女の胃の周りにしっかりとロープをスクロール続けますにもかかわらず安全な感じがしません。彼は知っているのでどのように busuknya 目ピーター ドライブ夜。とにかくこのヘクトールは強制的に後ピーターは身に着けているメガネ。 「黙れ、2 番目の親愛なる、」ピーター ピンと張ったと答えた。Menyetirnya とは違って通常のんきの唯一の直立を位置します。「Don't-わざわざ--konsentrasiku.」微妙な沈黙と述べた方法共有ヘクター。条件がない場合、緊急時再び、ヘクターは mendiamkannya にそのような大胆な彼女の夫の腕を押すと思います。 幸いにもピーター多くの赤灯を通して、いくつかの時間をほぼ壊れたのでその時にガードを立っている多くはない警察放牧別の車。ヘクトルは半は病気のため同じ不安収縮ダイ gegara disupirin ピーターを実現しました。Emang まだ好ましくファビアン kalo nyetir deh. 軽率な運転---で OK ない軽率なしかし、高速化が病院へ 30 分以内が好きです。ヘクターは安堵のため息を呼吸、彼は最終的にこの危険な車から抜け出すが奈落の底に移動することができた。彼は外に移動だけで援助なしで時折期間する必要があります彼は出血再びかどうかかどうかは参照してくださいしながら歩いて、緊急治療室のドアの前で車を停止したとき。おそらくいくつかの看護婦と医師の頭の中で彼女の夫を保つピーター ngeliat は安堵のため息を呼吸、彼女は後で彼の車を駐車した後彼に同行します。 ピーターは彼が傾いて、ボードー非常に、駐車場場合に注意してください。とにかくここで墓はまだ静かな駐車場、ない苦情があるでしょう。彼は車、彼女は緊急のフィッティング ドアに向かって実行している彼の後ろにドリフトを身に着けていたガウンを使い果たしました。ピーターは彼女がまだ着ているパジャマや乱れた髪をあいまいにする場合ではなく彼は気にしませんでしたが気づいていなかったです。桃李ヘクターは彼はまだ何らかの形でよさは言います。 エントリ-は病院にその時に看護師を見ている目のすべてのペア厳しく喘ぐピーターを図に落ちた。必要はありません多くの説明は看護師がすでに知っているどのようなピーターの検索---来ている配偶者はすぐに出産します。 「卿は、あなたの夫に運ばれた観測部屋番号 3。」他の人より少し古い見える看護師と述べた。右手を使用して方向を示しています。 「ありがとう !」ピーターのおかげで言うことを忘れていないとし、看護師が実証されている道路に向かって走った。産科病棟は、サイレントに到着した彼は、クマンそこはいくつかの医師、看護師は動作します。ヘクターは角に位置の部屋。ピーターがそこに行くとき、ヘクトルが一致彼の左手に IV 師、式は変更されませんヘクター看護師彼の手の点滴の背中にホースの場所します。 「ピーター...」 そっと彼女の夫を呼ぶヘクター、病院のベッドの上に座って彼を愛することではありません。看護師はピーターの存在を認識して避けてすぐにカップルは、ヘクター; に彼女を要求するピーターの近くに来るように彼女のための部屋を作る ピーターに尋ねた、「何ていうんですか?なぜそんなに出血するか?それではない大丈夫?」 ヘクターに戻るピーター mendusel。これは通常、現在に関して混乱を tersisir 彼女の髪の前髪落ちたまっすぐ"全く何もない半分の jidatnya をカバーする残っていた。彼らは合理的な子宮の口をカバーする薄い膜であると言います。私は間違いなく労働でようになりました。」彼の顔がフラッシュされました。彼はピーター、彼は感じるので不快な収縮にしっかりと彼の手を夢中しました。 ピーター、ヘクトールの世話を看護師をオン"である-それは彼が何もしないことは本当ですか?合併症がある、右ですか?」彼はすぐに、ヘクター残った彼女の腕の硬直を尋ねた。 「もっとまたはより少なく何も、サー。博士メアリー既にと呼び今途中で、彼はさらに状況が表示されます。この時点で我々 は行く集中的に、申し分なく氏ヘクターの状態を監視する?」看護師は、ピーターとヘクトルに微笑んだ。ヤング カップル、彼ら常に驚かせそれ自体彼らの無知のため"もし何も、私はつもりだ出て行きます。ちょうど呼び出しベルを使用は、場合何か必要があります"。彼はその部屋を出て行った。 クソ地獄」、メアリー [...]ヘクターで目がくらみます。ベッドに彼の体を下げる、ピーターを手伝ってヘクター彼の腕が強い。"唯一の人に会ったこの時--それを望んでいた。Hgnh."彼女は続けた。 メアリーのヘクター産科医。女性は 45 の高齢者、赤みブロンドの長い髪結び付いてので kunciran ラウンド混乱していた。ヘクター bangkang の転換でなることはありません唯一の医師、ヘクターさらに騒ぎがなければ、すべての彼の戒めに従います。HM は、おそらく懸念のため生殖器、両方の所有者としてのヘクターの問題は間違いなくあえて台無しにします。とにかくそれは本当に良い、メアリー ヘクトルを負担しません。 "はい、シッ。彼女はすぐにここにいるよ。あなたの状況はどうですか?まだ病気ですか?」ピーターはヘクトルのベッドの横に座っている椅子をドラッグします。彼の腕を包囲した彼女の目のないヘクター、彼女の夫の顔から逃れるために属する。 "非常に。すべて、出血を止めていたという." ピーター heaved 安堵の息」を聞いて良いです."。彼は往年の運転のための痛みそれヘクター、確かにすべての彼の体の近くのボディを緩和します。Emang sih ステアリング ホイール ボルボ メルセデス, しかし rangkanya ない重量はより広い、それを駆動する余分な濃度を取った。幸いなことにピーターはヘクトルと同様の課題のようなかなりです。 ...ピーターの銀色の青い目は彼の前にヘクター嘘の図掃引します。彼女の夫を着ていたシャツ胸、彼の左に胸部に搭載されている検出器デバイス ケーブルの心を開きます。ピーターはまたベッドの近くに既存の CTG 機械読み取りそっとヘクトルの腹の周りのいくつかのプラグイン ケーブルがあることに気づいたヘクターと Prudy に属している顕著なハートビートを提供します。 強い音ハートビート Prudy ヘクター、持っているよりも意図的に設定するやすくなります看護師や医師彼ら聞いた問題があったとき。ヘクターと Prudy 生きている、いくつかの水の流れのように彼に来る感情によってピーター terenyuh のビートを示すマシンの音を聞きます。時間共同密かに自分で同じスマイリー スパイ代理店仕事よりもむしろ彼は緊張してこの時点でより多くを感じる。違いすぎて、正直、ピーターより今おびえて. Melihat Hector berdarah membangunkan rasa takut di dalam hati Peter. Peter mengira dia sudah bisa mengatasi rasa takut yang bisa menganggunya dalam pekerjaannya yang cukup 'berbahaya', namun ternyata emosinya dapat dibobol dengan mudah oleh Hector. Peter sudah memikirkan yang terburuk, bagaimana jika ada yang salah pada Hector dan bayi mereka? Dia... Dia tidak ingin kehilangan salah satu dari mereka, Hector dan Prudy satu-satunya keluarga yang ia miliki..... Rasa takut ini benar-benar mengkonsumsi dirinya. ....Tiba-tiba ada tangan mendarat diatas kepala Peter. Peter tidak sadar kalau dia bengong, tepukan halus tangan Hector membawanya kembali sadar. Hector mengelus-elus kepala Peter, menyibak rambutnya di sela-sela jari tangan. Hector berkata pelan, "....Tenang, Peter. sush, it'll be alright." Dia mencoba memberikan sebuah kepastian, tapi Hector sendiri kelihatan tidak yakin. "Bagaimana kamu bisa tenang dalam kondisi seperti ini?" Peter menarik tangan Hector yang menepuk kepalanya, ia mengecup pergelangan tangan Hector. "Kamu yang mengalaminya, kenapa aku yang tegang sih..." Dia mengeluh sekaligus mengatai dirinya sendiri. For god sake, dia itu seorang mata-mata Inggris, tidak seharusnya ia mengalami breakdown segampang ini. "My self-control is better than yours, menurutmu bagaimana aku bisa menjadi pembunuh bayaran nomor sa
翻訳されて、しばらくお待ちください..
結果 (日本語) 2:[コピー]
コピーしました!
Pru--dy..." Hector berbisik pelan. Dia bisa merasakan ada cairan keluar lagi dari dalam dirinya, darah? Lendir? seharusnya tidak keluar begitu banyak--- jantungnya berdegub tidak nyaman, khawatir terjadi sesuatu pada Prudy.



Ah, setidaknya Prudy tak lahir prematur. Hector sudah takut saja kalau Prudy bernasib sama seperti dirinya, harus lahir sebelum waktunya. Untung saja tidak... Tetapi masalahnya sekarang adalah kehadiran darah ini, Hector tidak mau memikirkan hal-hal buruk dahulu. Dia yang biasanya santai melihat darah sekarang panik melihat miliknya sendiri.



Langkah kaki cepat Peter menggema di lorong rumah, sosok pria jangkung itu muncul dari pintu yang terbuka. "Ayo, Hector. Pelan-pelan," ia membantu Hector bangkit dari atas tempat tidur mereka. Memperhatikan secara seksama rembesan darah yang menuruni celana pendek punya Hector. Ada setitik darah campur lendir menurun dari atas pahanya menuju betis, Peter setengah tercekat melihat itu. "Kamu--- Kamu ingin ganti baju dulu? Celana, mungkin? Aku--- kita..." Dia ngomong terbata-bata, tangan mengengam kuat milik Hector.



Hector mengangguk pelan. "Iya. Christ, aku tidak mau mengotori mobilmu."



Cepat Peter membantu Hector berganti baju, Hector berpegangan erat di leher Peter sementara Peter memakaikannya celana baru. Ringisan kecil secara konstan lepas dari mulut Hector, Peter kerap menciumnya kalau Hector mulai meringis. Sepertinya tekanan dipinggul jadi makin intens, Terdengar dari ringisan sakit Hector yang berubah tinggi.



Setelah menolong Hector memakai kemeja plaid dan celana bahan lembut, Peter beranjak menuntunnya pergi ke mobil yang sudah menunggu di luar. "Ayo dear. Pelan-pelan, oke?" Peter sudah deg-degan saja kalau Hector berdarah lagi sebelum mereka sampai ke rumah sakit. Seingat Peter dari pamflet persalinan yang ia baca keluarnya darah merupakan salah satu tanda melahirkan, tapi apakah darah sebanyak itu wajar?







"Jesus fucking Christ, Peter Guillam. You'll get the three of us killed with your driving."



Hector mengomentari pedas. Mereka sedang berkendara menuju rumah sakit, dan Peter menyetir tidak ugal-ugalan namun kecepatan melajunya mengkhawatirkan. Mentang-mentang jalanan kosong dia bisa menggeber Volvo tercintanya itu sekuat kakinya bisa menginjak pedal gas. Hector tetap tidak merasa aman walau sudah memakai sabuk pengaman terus mencengkram erat talinya yang mengelilingi perutnya pula. Soalnya dia tahu betapa busuknya mata Peter berkendara malam hari. Pokoknya sehabis ini Hector akan memaksa Peter mengenakan kacamata.



"Shut up for a second, dear," Peter membalasnya tegang. Posisi menyetirnya saja tegak, tidak seperti biasanya yang santai. "Jangan--- ganggu konsentrasiku." Katanya, mendiamkan Hector pakai cara halus. Kalau lagi gak kondisi emergency, Hector akan memukul lengan suaminya karena berani mendiamkannya seperti itu.



Beruntung tidak banyak polisi yang berjaga kala itu, karena Peter menerobos banyak lampu merah dan beberapa kali hampir menyerempet kendaraan lain. Hector sudah setengah sadar karena sakit kontraksi sama cemas mampus gegara disupirin Peter. Emang masih tetap enakan Fabian kalo nyetir, deh...



Dengan menyetir ugal-ugalan--- oke tidak ugal-ugalan tapi ngebut seperti itu, mereka sampai di rumah sakit dalam waktu 30 menit saja. Hector bernafas lega, akhirnya dia bisa keluar dari mobil berbahaya ini namun masuk ke jurang. Dia bergerak keluar sendiri tanpa bantuan ketika mobil berhenti di depan pintu ruang Emergency, berjalan semampunya sambil sesekali melihat apakah dia berdarah lagi atau tidak. Peter yang ngeliat suaminya di sambangi oleh beberapa perawat dan dokter jaga agaknya bernafas lega, dia akan menemaninya nanti setelah memarkirkan mobilnya.



Peter sadar betul kalau dia parkir miring, bodo amat. Toh parkiran masih sepi kuburan begini, gak akan ada yang komplain. Dia berlari keluar mobil, dressing-gown yang ia pakai melayang dibelakangnya pas berlari menuju pintu Emergency. Peter gak sadar kalau dia masih mengenakan piyama atau rambut acak-acakan tak jelas, lebih tepatnya dia tidak perduli. Toh Hector mengatakan dia terlihat tetap cakap dalam bentuk apapun.



Masuk-masuk kedalam rumah sakit, semua pasang mata perawat yang berjaga waktu itu jatuh ke sosok Peter yang terengah-engah kasar. Tak perlu banyak penjelasan, para perawat itu sudah tahu apa yang Peter cari--- pasangannya yang datang akan segera melahirkan.



"Sir, suamimu dibawa ke ruang observasi nomor 3." Kata seorang perawat yang terlihat agak lebih tua dari yang lain. Menunjukkan arah menggunakan tangan kanan.



"Thank you!" Peter tak lupa mengucapkan terima kasih lalu berlari menuju jalan yang sudah ditunjukkan oleh si perawat. Dia tiba pada maternity ward, sunyi, cuman ada beberapa dokter dan perawat lalu-lalang. Ruangan tempat Hector berada terletak paling pojok. Saat Peter masuk kesana Hector sedang dipasangkan IV oleh seorang perawat di tangan kirinya, ekspresi Hector tidak berubah ketika perawat memasukan selang infus kedalam punggung tangannya.



"Peter..."



Hector memanggil lirih suaminya, duduk diatas tempat tidur rumah sakit bukanlah hal yang ia sukai. Perawat menyadari kehadiran Peter segera menyingkir memberikan ruang baginya untuk mendekati sang pasangan, Peter mendesakkan kepalanya kepada Hector;



Tanya Peter, "Apa kata mereka? Kenapa kamu berdarah sangat banyak? Itu tidak apa-apa?"



Hector mendusel balik ke Peter. Poni rambutnya yang biasanya tersisir rapih kesamping kini dibiarkan jatuh lurus menutupi setengah jidatnya, "tidak apa-apa. Mereka bilang itu wajar, yang keluar adalah membran tipis yang menutupi mulut rahim. I am definately in labour now." Mukanya memerah. Dia mengaitkan tangannya erat pada Peter, kontraksi yang ia rasakan jadi tidak nyaman.



Peter beralih pada perawat yang mengurus Hector, "Be-Benarkah ia tidak apa-apa? Tidak ada komplikasi, kan?" Tanyanya cepat, Hector tetap berada kaku di dalam pelukannya.



"Kurang lebih tidak ada, Sir. Dokter Mary sudah dipanggil dan sekarang dalam perjalanan, dia akan melihat keadaannya lebih lanjut. Saat ini kita akan memonitor kondisi Mr. Hector secara intensif, alright?" Perawat itu tersenyum pada Peter serta Hector. Pasangan muda seperti mereka selalu membuatnya takjub sendiri karena ketidak-tahuan mereka, "Kalau tidak ada lagi, aku akan pergi keluar. Panggil saja pakai bel jika perlu sesuatu." Dia kemudian pergi keluar ruangan.



"Fucking hell, Mary..." Decak Hector. Beralih merebahkan badannya ke tempat tidur, Peter menolong Hector dengan memegang lengan tangannya secara kuat. "Satu-satunya orang yang ingin kutemui-- saat ini. Hgnh." Lanjutnya.



Mary adalah dokter kandungan Hector. seorang wanita berumur 45-an, punya rambut panjang pirang kemerahan yang sering diikat jadi kunciran bulat berantakan. Satu-satunya dokter yang tidak akan pernah di bangkang balik oleh Hector, Hector menuruti segala perintahnya tanpa basa-basi. Hm, mungkin karena menyangkut masalah organ reproduksi, Hector sebagai pemilik keduanya pasti tidak berani macam-macam. Lagian Mary itu baik banget, Hector gak tega.



"Iya, shhh. She'll be here soon. Bagaimana dengan keadaanmu? Sakit masih?" Peter menggeret kursi buat duduk disamping tempat tidur Hector. Tangannya melingkari milik Hector, matanya tak lepas dari wajah suaminya.



"Very much. All though they said the bleeding had stopped."



Peter menghela nafas lega, "Good to hear..." Dia melemaskan badan atasnya dekat Hector, sesungguhnya semua badannya pegal akibat menyetir tadi. Emang sih kemudi Volvo tak seberat Mercedes, tapi rangkanya lebih lebar dan butuh konsentrasi ekstra untuk mengemudikannya. Untung Peter cukup menyukai tantangan, sama seperti Hector.



...Mata biru keperakan milik Peter menyapu sosok Hector yang terbaring dihadapannya. Kemeja yang suaminya kenakan terbuka dibagian dada, kabel alat pendeteksi jantung dipasang di dada sebelah kirinya. Peter juga melihat ada beberapa tempelan kabel di sekitar perut Hector, mesin CTG yang ada di dekat tempat tidur berbunyi lembut menghantarkan bunyi detak jantung milik Hector dan Prudy.



Detak jantung Prudy terdengar lebih kuat dari punya Hector, sengaja disetel begitu supaya memudahkan perawat dan dokter apabila mereka mendengar ada masalah. Mendengar bunyi detakan mesin yang menandakan Hector dan Prudy hidup, Peter terenyuh oleh beberapa perasaan yang datang padanya seperti aliran air. Dia jauh lebih merasa tegang saat ini daripada waktu bekerja sama diam-diam sama Smiley memata-matai instansi tempat kerja mereka sendiri. Perbedaannya terlalu jauh, jujur Peter lebih takut sekarang...



Melihat Hector berdarah membangunkan rasa takut di dalam hati Peter. Peter mengira dia sudah bisa mengatasi rasa takut yang bisa menganggunya dalam pekerjaannya yang cukup 'berbahaya', namun ternyata emosinya dapat dibobol dengan mudah oleh Hector. Peter sudah memikirkan yang terburuk, bagaimana jika ada yang salah pada Hector dan bayi mereka? Dia... Dia tidak ingin kehilangan salah satu dari mereka, Hector dan Prudy satu-satunya keluarga yang ia miliki..... Rasa takut ini benar-benar mengkonsumsi dirinya.



....Tiba-tiba ada tangan mendarat diatas kepala Peter.



Peter tidak sadar kalau dia bengong, tepukan halus tangan Hector membawanya kembali sadar. Hector mengelus-elus kepala Peter, menyibak rambutnya di sela-sela jari tangan. Hector berkata pelan, "....Tenang, Peter. sush, it'll be alright." Dia mencoba memberikan sebuah kepastian, tapi Hector sendiri kelihatan tidak yakin.



"Bagaimana kamu bisa tenang dalam kondisi seperti ini?" Peter menarik tangan Hector yang menepuk kepalanya, ia mengecup pergelangan tangan Hector. "Kamu yang mengalaminya, kenapa aku yang tegang sih..." Dia mengeluh sekaligus mengatai dirinya sendiri. For god sake, dia itu seorang mata-mata Inggris, tidak seharusnya ia mengalami breakdown segampang ini.



"My self-control is better than yours, menurutmu bagaimana aku bisa menjadi pembunuh bayaran nomor sa
翻訳されて、しばらくお待ちください..
 
他の言語
翻訳ツールのサポート: アイスランド語, アイルランド語, アゼルバイジャン語, アフリカーンス語, アムハラ語, アラビア語, アルバニア語, アルメニア語, イタリア語, イディッシュ語, イボ語, インドネシア語, ウイグル語, ウェールズ語, ウクライナ語, ウズベク語, ウルドゥ語, エストニア語, エスペラント語, オランダ語, オリヤ語, カザフ語, カタルーニャ語, カンナダ語, ガリシア語, キニヤルワンダ語, キルギス語, ギリシャ語, クメール語, クリンゴン, クルド語, クロアチア語, グジャラト語, コルシカ語, コーサ語, サモア語, ショナ語, シンド語, シンハラ語, ジャワ語, ジョージア(グルジア)語, スウェーデン語, スコットランド ゲール語, スペイン語, スロバキア語, スロベニア語, スワヒリ語, スンダ語, ズールー語, セブアノ語, セルビア語, ソト語, ソマリ語, タイ語, タガログ語, タジク語, タタール語, タミル語, チェコ語, チェワ語, テルグ語, デンマーク語, トルクメン語, トルコ語, ドイツ語, ネパール語, ノルウェー語, ハイチ語, ハウサ語, ハワイ語, ハンガリー語, バスク語, パシュト語, パンジャブ語, ヒンディー語, フィンランド語, フランス語, フリジア語, ブルガリア語, ヘブライ語, ベトナム語, ベラルーシ語, ベンガル語, ペルシャ語, ボスニア語, ポルトガル語, ポーランド語, マオリ語, マケドニア語, マラガシ語, マラヤーラム語, マラーティー語, マルタ語, マレー語, ミャンマー語, モンゴル語, モン語, ヨルバ語, ラオ語, ラテン語, ラトビア語, リトアニア語, ルクセンブルク語, ルーマニア語, ロシア語, 中国語, 日本語, 繁体字中国語, 英語, 言語を検出する, 韓国語, 言語翻訳.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: