YAYASAN TONAN ASIA BUNKA YUKO KYOKAICermin Perjuangan LuhurSerdadu Jep翻訳 - YAYASAN TONAN ASIA BUNKA YUKO KYOKAICermin Perjuangan LuhurSerdadu Jep日本語言う方法

YAYASAN TONAN ASIA BUNKA YUKO KYOKA

YAYASAN TONAN ASIA BUNKA YUKO KYOKAI
Cermin Perjuangan Luhur

Serdadu Jepang yang tetap tinggal adalah para anggota Tentara Kekaisaran Jepang dalam Perang Asia Pasifik yang setelah Kapitulasi Jepang Agustus 1945 yang menandai akhir Perang Dunia II, secara tegas meragukan kebenaran penyerahan formal kekaisaran Jepang karena prinsip dogmatis atau militeristik yang kuat atau tidak menyadari hal itu karena komunikasi yang terputus karena strategi perang Lompatan Pulau yang dijalankan Amerika serikat.
Walaupun perang telah berakhir, mereka terus berperang melawan pasukan pendudukan, dan kemudian juga polisi setempat, bertahun-tahun setelah perang berakhir. Tentara jepang yang menolak menyerah lainnya juga menjadi sukarelawan dalam Perang Indocina yang pertama dan Perang Kemerdekaan Indonesia.
Petugas Intelijen Hiroo Onoda, yang menyerah di Pulau lubang, Filipina bulan Maret 1974, dan Teruo Nakamura, yang menyerah di Pulau Morotai di Indonesia pada bulan Desember 1974 tampaknya telah dikonfirmasi sebagai tentara Jepang terakhir yang menolak menyerah.
Sebagian diantara mereka yang tetap tinggal akhirnya menikah dengan wanita pribumi dan melahirkan anak keturunan yang tersebar di Indocina dan Indonesia. Anak keturunan mereka tentu saja butuh kehidupan yang layak, pendidikan dan kesehatan untuk meraih masa depan yang baik.
Perbedaan kewarganegaraan tentu saja menjadi kendala administratif dan birokrasi bagi pemerintah Jepang paska Perang Dunia II. Namun dalam diri mereka mengalir darah kebangsaan Jepang, untuk menghapus berbagai kendala dan untuk meraih tujuan tersebut Mr. Riyochi Koto mendirikan Yayasan Tonan Asia Bunka Yuko Kyokai, sebuah lembaga yang peduli terhadap masa depan anak-anak keturunan Jepang di wilayah Asia Tenggara termasuk yang terbesar di Indonesia. Yayasan ini mencoba untuk menunjukkan tanggung jawab moral terhadap anak-anak keturunan serdadu Jepang.
Yayasan ini berdiri untuk menebar cinta dan kasih sayang dalam rangka merubah penderitaan menjadi harapan, cita-cita menjadi kenyataan, dan menjaga martabat manusia.
Kebanyakan orang melihat masalah cinta ini pertama-tama sebagai masalah di cintai. Lebih dari itu, masalah yang di cintai yaitu masalah kemampuan orang untuk mencintai maka masalahnya bagi mereka adalah bagaimana supaya dicintai. Setiap orang membutuhkan untuk mencintai dan dicintai. Cinta bukanlah hubungan dengan seseorang tertentu, cinta adalah sikap, sesuatu orientasi watak yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju objek cinta. Jika seorang pribadi hanya mencintai suatu pribadi yang lain dan acuh tak acuh terhadap yang lain, cintanya bukanlah cinta ; ikatan simbolik atau egois yang diperluas. Menyatakan cinta adalah suatu orientasi yang menunjukan pada segalanya dan bukan pada salah satu hal saja.
Persaudaraan adalah cinta diantara sesame, tetapi sungguh baik sebagai sesame, kita tidak selalu “sama”. Jauh kita bersifat manusiawi, kita membutuhkan bantuan. Hari ini saya, besok engkau. Tetapi kebutuhan akan bantuan ini tidak berarti bahwa yang satu ini tak berdaya, yang lain berkuasa. Ketidakberdayaan itu adalah bersifat sementara, kemampuan untuk berdiri dan berjalan diatas kaki sendiri adalah tetap dan sama.
Kebanyakan orang menganggap bahwa cinta itu suatu perasaan atau emosi saja. Hal sebenarnya tidaklah demikian, memang sudah jelas bahwa perasaan ada hubungannya dengan cinta. Perasaan cinta yang pertama biasanya dialami dalam bentuk perasaan yang sangat kuat. Namun dalam perkembangan suatu ikatan cinta, kadang-kadang mengalami musim kemarau Jelas bahwa perasaan ada hubungannya dengan cinta. Perasaan cinta yang pertama biasanya dialami dalam bentuk perasaan yang sangat kuat. Namun dalam perkembangan suatu ikatan cinta, kadang-kadang mengalami musim kemarau berupa perasaan tidak puas diikuti musim pembaharuan cinta yang subur. Celakalah kalau cinta disamakan perasaan, sebab perasaan selalu berubah-ubah tak menentu. Namun celaka pula kalau kehendak mencintai tidak ditunjang oleh perasaan yang hangat, penuh kasih sayang. Sebagai Erich Fromm menulis cinta itu suatu tindakan yang aktif bukan perasaan yang pasif, kita berdiri dalam cinta, tidak jatuh kedalamnya. Sifat aktif cinta itu dapat dilukiskan dengan menekankan bahwa cinta itu terutama memberi dan bukan menerima. Demikianlah cinta itu merupakan suatu ikatan yang lahir dalam ikatan yang matang. Ikatan cinta pada tingkatan apapun haruslah merupakan ikatan langgeng menjadi hidup. Cinta yang efektif cinta seperti ujung di ball point yang dapat dipijat keluar dan dipijat masuk. Cinta itu berpraduga, ada dan melakukan banyak hal. Pada pokoknya cinta diamalkan dalam kebersamaan dan saling berbagi.
Manusia adalah makhluk sosial yang mengalami berbagai liku kehidupan. Dimana di dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya akan selalu tergantung dengan manusia yang lain. Dalam usahanya untuk hidup, manusia sering mengalami penderitaan. Dari hari ke hari, kita sering kali mendengar atau menyaksikan penderitaan-penderitaan yang dialami oleh sesama umat manusia. Penderitaan-penderitaan tersebut beranekaragamnya. Ada penderitaan yang terjadi karena bencana alam, seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir dan sébagainya. Adapula penderitaan yang terjadi karena musibah karena kecelakaan pesawat terbang, kapal laut, kereta api, atau kebakaran dan sebagainya. Disamping itu juga ada penderitaan yang disebabkan berkecamuknya peperangan, penindasan, perbudakan dan sebagainya.
Anak-anak keturunan Jepang yang disantuni oleh Yayasan ini adalah anak-anak yang menderita akibat berkecamuknya peperangan. Aneka macam dan manifestasi penderitaan yang menimpa umat manusia di muka bumi ini, tentunya tidak arif dan bijaksana kalau kita tak bersimpati dan berusaha membebaskan mereka dan penderitaaan-penderitaan yang dimaksud. Marilah tidak usah jauh-jauh mengambil contoh atau ilustrasi. Kalau kita berjalan-jalan di tempat-tempat perbelanjaan misalnya, apakah di pusat-pusat pertokoan ataukah di pusat-pusat pasar, niscaya banyak kita jumpai peminta-minta atau pengemis, yang terlihat amat memilukan hati. Cobalah kita amati beberapa saat para pengemis di tepi jaIan yang kebetulan ramai dilalui pejalan kaki yang ramai. Beberapa orangkah yang lewat didepan pengemis tersebut dan jelas-jelas mengetahui keberadaan pengemis itu, dan jumlah orang yang lewat itu, berapakah “yang mengulurkan tangan untuk meringankan penderitaan si pengemis tadi?” kemudian diantara mereka yang “mengulurkan tangan” guna memberikan bantuan itu, berapakah jumlah rata-rata pemberian bantuan mereka? Dalam pada itu, amati juga kelengkapan fisik yang dipakai oleh pejalan kaki yang lewat tadi seperti pakaiannya, sepatunya, perhiasannya, arlojinya, kacamatanya, dan sebagainya. Dari hasil pengamatan tersebut lalu bandingkanlah “besar rasa simpati” mereka terhadap pengemis tadi dengan “harga kelengkapan fisik” yang mereka pakai. Setelah kita bandingkan barangkali kita akan tercengang. Betapa tidak?
Barangkali ada ibu yang ditangannya ada berlian seharga jutaan rupiah, namun tak memberikan “uluran tangan” sepeser pun. Barang kali ada seorang bapak yang di pergelangan tangannya yang memakai jam mewah seharga jutaan rupiah, sementara di kakinya beralaskan sepatu kualitas premium yang berharga jutaan rupiah pula, namun hanya memberikan seribu rupiah kepada si pengemis tadi. Barang kali ada pula gadis remaja yang membawa laptop mahal dengan bau parfum yang berharga mahal akan tetapi tak memberi se-sen pun kepada pengemis tadi. Kalau diteruskan tak mustahil kita akan “mengelus dada” sambil mengatakan sungguh tega mereka berlalu begitu saja di hadapan pengemis yang amat menderita itu, padahal di sekujur tubuhnya melekat atribut-atribut yang melambangkan “kemewahan” mereka. Dari ilustrasi tadi, bisa dilontarkan suatu pertanyaan yang amat mendasar yaitu: mahal manakah harga manusia dengan harga rambut kita? mahal manakah harga manusia dengan harga telapak kaki kita? mahal manakah harga manusia dengan harga ketiak kita? mahal manakah harga manusia dengan “kepuasan memperindah atau mempercantik wajah kita”. Mahal manakah harga manusia dengan hewan di rumah kita seperti anjing, burung dan sebagainya.
Yayasan Tonan Asia Bunka Yuko Kyokai berusaha menghargai manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai bentuk perjuangan luhurnya. Dalam sejarah peradaban umat manusia, tak terhitung banyaknya gerakan dan perjuangan luhur yang dimaksudkan untuk membebaskan penderitaan sesama manusia, apakah gerakan atau perjuangan itu tergolong besar atau kecil. Kehadiran agama-agama besar di muka bumi ini, juga tak terlepas dan nafas hendak membebaskan suatu kaum atau suatu umat. Perjuangan politik dan bersenjata suatu bangsa dalam mendapatkan kemerdekaan, tak terlepas dari motivasi menghapuskan penindasan dan eksploitasi sesama manusia, jadi untuk membebaskan penderitaan manusia juga. Revolusi untuk menumbangkan rezim yang olim seperti revolusi Prancis juga untuk terlepas dari penindasan atau eksploitasi terhadap sesama manusia. jadi dimotori oleh rasa tanggungjawab terhadap penderitaan sesama manusia juga. Juga suatu manifestasi dari niat dan perjuangan luhur untuk menolong sesama manusia. munculah panti-panti asuhan, baik untuk anak-anak terlantar maupun untuk orang-orang tua jompo, juga merupakan suatu upaya untuk membebaskan penderitaan sesama manusia. Pendek kata, begitu banyak rupa upaya dan perjuangan luhur yang tampil dalam “panggung peradaban” manusia ini di dalam rangka membebaskan penderitaan yang di alami sesama manusia. Untuk itulah Yayasan Tonan Asia Bunka Yuko Kyokai hadir sebagai cermin perjuangan luhur anak manusia. selamat ulang tahun yang ke-50.
0/5000
ソース言語: -
ターゲット言語: -
結果 (日本語) 1: [コピー]
コピーしました!
アジア文化斗南財団優子協会ミラーの崇高の闘争通信は戦争戦略シフト米国実行島のため切断されたために日本の降伏 1945 年 8 月、第二次世界大戦の終わりをマーキングが明示的強い意識したかしないそれのために独断的なまたは軍国主義的な日本の帝国の形式的な降伏の信ぴょう性を疑った後残っている日本軍アジア太平洋戦争の日本の帝国の軍隊のメンバーであります。戦争が終わっていた、彼らと戦うために占領軍に対して後でも、地元の警察、戦争が終わった後多くの年続けた。日本の兵士の降伏を拒否した第一次インドシナ戦争とインドネシア独立戦争でボランティアをしてもいた。将校小野田、島の穴、フィリピン 1974年 3 月年と 1974 年 12 月にインドネシア モロタイ島で降伏した中村輝夫に降伏、最後の日本の兵士の降伏を拒否したことが確認されているようです。残った人のほとんどが子供や先住民族の子孫を産むインドシナ、インドネシアに散在している最終的に結婚して女性だった。もちろん必要なまともな生活、教育、健康、将来のより古い子孫は良いです。政府の管理上および官僚的な障害物コースの国籍違いポスト第二次世界大戦日本。しかし彼らの血の流れ、日本国籍を様々 な障害物を削除して氏 Riyochi 琴の目標を達成するために、アジア文化斗南財団優子協会、インドネシアで最大を含む東南アジアの地域における日本の子どもたちの未来を気遣う、代理店を設立しました。財団は、日本の兵士の子供の方の道徳的な責任を表示しようとしています。変換するために愛と思いやりを広めるために設立された財団に苦しみ、現実に理想を願っています、人間の尊厳を維持します。ほとんどの人は、愛の最初の愛の問題として問題を見る。それ以上問題を愛して、それらの人々 の能力の問題である愛の問題はどのように愛されます。誰もが愛し、愛される必要があります。愛は、特定の人との関係ではない、愛は態度である、何かの文字の向きを愛のオブジェクトにはなく、全体としての世界との個人的な関係を決定します。人がちょうど個人的に 1 つの別の愛を他の人、彼の愛に無関心ではない愛;展開または利己的な象徴的な関係。愛はすべてのではなく 1 つの事だけを示す向きです。友愛はゴマ、しかし本当に良い胡麻の間の愛は常に「同一の」です。我々 人間は、我々 の助けが必要があります。今日、私は、明日あなた。この支援の必要性この 1 つは、無力なわけではないが、その他の権力。無力一時、スタンドし、独自の足の上を歩く機能である定数と等しい。ほとんどの人は愛が感じまたは感情だけと思います。それは実際にないので、気持ちが愛とは明らかです。感情、愛の最初は通常非常に強い感情の形で経験されます。ただし、愛の結束の開発、時々 明確な感じ愛が関係していることは乾燥する季節を経験します。感情、愛の最初は通常非常に強い感情の形で経験されます。しかし、愛の結束の開発、時々 発生乾燥シーズン不機嫌そうな感情の形で続く緑豊かな愛を更新シーズン。愛は感じに例えられる場合の悲哀をこれまで変更する不確かな感じ。災いはまた愛のかどうか暖かく、愛情の感情によってサポートされていません。エーリッヒフロム書いた愛はアクティブなない受動的な感情である行動、私たちは愛に立って、それに該当しません。その愛の積極的な性質を図示する強調することによって特に与えると受信していない、それを愛しています。愛が成熟する債券で生まれた債券です。任意のレベルの愛の絆は生きているの永続的な結合を定めます。ボール ポイント アウト マッサージにマッサージすることができます上のヒントのような効果的な愛。Berpraduga、そこが大好きし、の事の多くを行います。愛のポイントは一体性および共有で練習しました。人間は社会的動物生命の様々 なねじれを苦しんだです。彼の欲求充足では常にと一緒に出かけること別の男が。生きるために人間はしばしば苦しみます。一日一日我々 頻繁に聞いたことや私たちの仲間の人間が経験した苦しみの苦しみを目撃しました。苦しみ苦しみ beranekaragamnya。火山噴火、地震、洪水、sébagainya などの自然災害が原因で発生の苦しみがあります。また苦しんでいる事故航空機、船、列車、ので、事故が発生したためや火災のようには。その傍ら、berkecamuknya 戦争、抑圧、奴隷引き起こさ苦しみもあります。日本財団 disantuni の子供たちは、戦争 berkecamuknya に苦しんでいる子供たちです。確かに賢明なと同情するかもしれませんし、問題の無料と penderitaaan 苦しみそれらを設定しようとすれば、賢明な地球上の人類を苦しめる苦しみの症状の広い範囲。ない例やイラストを奪うようにしているみましょう。私たちは歩くショップであるかどうかたとえば、場所、ショッピングか市場センター、間違いなく私たちの多くが発生 peminta-を求めたり、乞食、非常に厳しい心臓に見えます。我々 は多くの活気ある歩行者のパスを起こるジャンで乞食のいくつかの瞬間を観察してみてください。乞食正面を通過し、乞食の存在とそれを通る人々 の数を明らかに知っているいくつかの orangkah は、「手を貸す最後乞食の苦しみを和らげるために?」は、彼らが「手を差し伸べる」援助、平均額は許可するそれらを与えるか?それまでの間、観察も通過歩行者によって身に着けられて物理的な完全性のような彼の服、彼の靴、彼の腕時計、レガリア、彼のメガネ、されていた。これらの観測とその後比較「偉大な同情」から「物理的な」完全性レートで以前乞食に対してそれら使用します。我々 はおそらく比較後我々 は唖然としたでしょう。方法は?おそらくは彼の手にある母、数百万ドル相当のダイヤモンドが「援助の手「ダイムを与えていません。商品もあった父彼の手首で数百万ドル、プレミアム品質の靴が数百万ドルの価値がとにかく、ちょうど以前私の乞食に数千ドルを与える上の彼の足に相当の高級時計を身に着けています。回は商品もどの貴重な高価なしかし与えない se ペニー乞食の前に香水の香りと高価なノート パソコンを運ぶ 10 代の女の子。それがない場合我々 は乞食、それに苦しんでいる人の存在下であなたを通過するクマを言っている間「胸をなでる」転送が彼女の体全体に添付されている属性を表しますそれらの「贅沢」は不可能。上記の図からでしたが平準化非常に基本的な質問、すなわち: 私たちの髪の価格で高価なの人間の価格はどこですか?足の裏の価格で高価なの人間の価格はどこですか私たちの脇の価格は高価なの人間の価格はどこですか場所高価なの人間の価格「か美化する美化満足私たちの顔」。ここでは私たちの家庭犬や鳥などの動物を持つ高価な人間の価格です。アジア文化斗南財団優子協会人間の尊厳の尊重を求める闘争 luhurnya の形態として彼の威厳に基づき。人間の文明の歴史の中で数え切れないほどの動きとする意図は崇高の闘争を和らげる我々 の仲間の人間の苦しみかどうか動きまたはそれは大小の闘争。この地球上の主要な宗教の存在が、それもがわけでは免除と人々 や国に関係なく息。人間の苦しみは、あまりにもを弱めるために弾圧と搾取の仲間の人間を排除することの動機にもかかわらずではなく、独立性を得ることに国家の政治および武装闘争。抑圧や搾取の仲間の男のとは別にもフランス革命としての olim の政権を打倒する革命。同様の仲間の人間の苦しみに対する責任感によって駆動。また意図と仲間の人間のために高貴な闘争の症状。munculah モデルサイトを見学」児童養護施設、放棄された子供たちと高齢者看護学、また私たちの仲間の人間の苦しみを和らげるために努力を構成します。一言で言えば、非常に多くの努力との闘争は自然の中で私たちの仲間の人間の苦しみを緩和するためにこの男の文明の「段階」に表示されるフォームを崇高な。それは高貴な闘争ミラーの男の息子として、財団の東南アジア文化優子協会は存在です。お誕生日おめでとう、50。
翻訳されて、しばらくお待ちください..
結果 (日本語) 2:[コピー]
コピーしました!
YAYASAN TONAN ASIA BUNKA YUKO KYOKAI
Cermin Perjuangan Luhur

Serdadu Jepang yang tetap tinggal adalah para anggota Tentara Kekaisaran Jepang dalam Perang Asia Pasifik yang setelah Kapitulasi Jepang Agustus 1945 yang menandai akhir Perang Dunia II, secara tegas meragukan kebenaran penyerahan formal kekaisaran Jepang karena prinsip dogmatis atau militeristik yang kuat atau tidak menyadari hal itu karena komunikasi yang terputus karena strategi perang Lompatan Pulau yang dijalankan Amerika serikat.
Walaupun perang telah berakhir, mereka terus berperang melawan pasukan pendudukan, dan kemudian juga polisi setempat, bertahun-tahun setelah perang berakhir. Tentara jepang yang menolak menyerah lainnya juga menjadi sukarelawan dalam Perang Indocina yang pertama dan Perang Kemerdekaan Indonesia.
Petugas Intelijen Hiroo Onoda, yang menyerah di Pulau lubang, Filipina bulan Maret 1974, dan Teruo Nakamura, yang menyerah di Pulau Morotai di Indonesia pada bulan Desember 1974 tampaknya telah dikonfirmasi sebagai tentara Jepang terakhir yang menolak menyerah.
Sebagian diantara mereka yang tetap tinggal akhirnya menikah dengan wanita pribumi dan melahirkan anak keturunan yang tersebar di Indocina dan Indonesia. Anak keturunan mereka tentu saja butuh kehidupan yang layak, pendidikan dan kesehatan untuk meraih masa depan yang baik.
Perbedaan kewarganegaraan tentu saja menjadi kendala administratif dan birokrasi bagi pemerintah Jepang paska Perang Dunia II. Namun dalam diri mereka mengalir darah kebangsaan Jepang, untuk menghapus berbagai kendala dan untuk meraih tujuan tersebut Mr. Riyochi Koto mendirikan Yayasan Tonan Asia Bunka Yuko Kyokai, sebuah lembaga yang peduli terhadap masa depan anak-anak keturunan Jepang di wilayah Asia Tenggara termasuk yang terbesar di Indonesia. Yayasan ini mencoba untuk menunjukkan tanggung jawab moral terhadap anak-anak keturunan serdadu Jepang.
Yayasan ini berdiri untuk menebar cinta dan kasih sayang dalam rangka merubah penderitaan menjadi harapan, cita-cita menjadi kenyataan, dan menjaga martabat manusia.
Kebanyakan orang melihat masalah cinta ini pertama-tama sebagai masalah di cintai. Lebih dari itu, masalah yang di cintai yaitu masalah kemampuan orang untuk mencintai maka masalahnya bagi mereka adalah bagaimana supaya dicintai. Setiap orang membutuhkan untuk mencintai dan dicintai. Cinta bukanlah hubungan dengan seseorang tertentu, cinta adalah sikap, sesuatu orientasi watak yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju objek cinta. Jika seorang pribadi hanya mencintai suatu pribadi yang lain dan acuh tak acuh terhadap yang lain, cintanya bukanlah cinta ; ikatan simbolik atau egois yang diperluas. Menyatakan cinta adalah suatu orientasi yang menunjukan pada segalanya dan bukan pada salah satu hal saja.
Persaudaraan adalah cinta diantara sesame, tetapi sungguh baik sebagai sesame, kita tidak selalu “sama”. Jauh kita bersifat manusiawi, kita membutuhkan bantuan. Hari ini saya, besok engkau. Tetapi kebutuhan akan bantuan ini tidak berarti bahwa yang satu ini tak berdaya, yang lain berkuasa. Ketidakberdayaan itu adalah bersifat sementara, kemampuan untuk berdiri dan berjalan diatas kaki sendiri adalah tetap dan sama.
Kebanyakan orang menganggap bahwa cinta itu suatu perasaan atau emosi saja. Hal sebenarnya tidaklah demikian, memang sudah jelas bahwa perasaan ada hubungannya dengan cinta. Perasaan cinta yang pertama biasanya dialami dalam bentuk perasaan yang sangat kuat. Namun dalam perkembangan suatu ikatan cinta, kadang-kadang mengalami musim kemarau Jelas bahwa perasaan ada hubungannya dengan cinta. Perasaan cinta yang pertama biasanya dialami dalam bentuk perasaan yang sangat kuat. Namun dalam perkembangan suatu ikatan cinta, kadang-kadang mengalami musim kemarau berupa perasaan tidak puas diikuti musim pembaharuan cinta yang subur. Celakalah kalau cinta disamakan perasaan, sebab perasaan selalu berubah-ubah tak menentu. Namun celaka pula kalau kehendak mencintai tidak ditunjang oleh perasaan yang hangat, penuh kasih sayang. Sebagai Erich Fromm menulis cinta itu suatu tindakan yang aktif bukan perasaan yang pasif, kita berdiri dalam cinta, tidak jatuh kedalamnya. Sifat aktif cinta itu dapat dilukiskan dengan menekankan bahwa cinta itu terutama memberi dan bukan menerima. Demikianlah cinta itu merupakan suatu ikatan yang lahir dalam ikatan yang matang. Ikatan cinta pada tingkatan apapun haruslah merupakan ikatan langgeng menjadi hidup. Cinta yang efektif cinta seperti ujung di ball point yang dapat dipijat keluar dan dipijat masuk. Cinta itu berpraduga, ada dan melakukan banyak hal. Pada pokoknya cinta diamalkan dalam kebersamaan dan saling berbagi.
Manusia adalah makhluk sosial yang mengalami berbagai liku kehidupan. Dimana di dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya akan selalu tergantung dengan manusia yang lain. Dalam usahanya untuk hidup, manusia sering mengalami penderitaan. Dari hari ke hari, kita sering kali mendengar atau menyaksikan penderitaan-penderitaan yang dialami oleh sesama umat manusia. Penderitaan-penderitaan tersebut beranekaragamnya. Ada penderitaan yang terjadi karena bencana alam, seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir dan sébagainya. Adapula penderitaan yang terjadi karena musibah karena kecelakaan pesawat terbang, kapal laut, kereta api, atau kebakaran dan sebagainya. Disamping itu juga ada penderitaan yang disebabkan berkecamuknya peperangan, penindasan, perbudakan dan sebagainya.
Anak-anak keturunan Jepang yang disantuni oleh Yayasan ini adalah anak-anak yang menderita akibat berkecamuknya peperangan. Aneka macam dan manifestasi penderitaan yang menimpa umat manusia di muka bumi ini, tentunya tidak arif dan bijaksana kalau kita tak bersimpati dan berusaha membebaskan mereka dan penderitaaan-penderitaan yang dimaksud. Marilah tidak usah jauh-jauh mengambil contoh atau ilustrasi. Kalau kita berjalan-jalan di tempat-tempat perbelanjaan misalnya, apakah di pusat-pusat pertokoan ataukah di pusat-pusat pasar, niscaya banyak kita jumpai peminta-minta atau pengemis, yang terlihat amat memilukan hati. Cobalah kita amati beberapa saat para pengemis di tepi jaIan yang kebetulan ramai dilalui pejalan kaki yang ramai. Beberapa orangkah yang lewat didepan pengemis tersebut dan jelas-jelas mengetahui keberadaan pengemis itu, dan jumlah orang yang lewat itu, berapakah “yang mengulurkan tangan untuk meringankan penderitaan si pengemis tadi?” kemudian diantara mereka yang “mengulurkan tangan” guna memberikan bantuan itu, berapakah jumlah rata-rata pemberian bantuan mereka? Dalam pada itu, amati juga kelengkapan fisik yang dipakai oleh pejalan kaki yang lewat tadi seperti pakaiannya, sepatunya, perhiasannya, arlojinya, kacamatanya, dan sebagainya. Dari hasil pengamatan tersebut lalu bandingkanlah “besar rasa simpati” mereka terhadap pengemis tadi dengan “harga kelengkapan fisik” yang mereka pakai. Setelah kita bandingkan barangkali kita akan tercengang. Betapa tidak?
Barangkali ada ibu yang ditangannya ada berlian seharga jutaan rupiah, namun tak memberikan “uluran tangan” sepeser pun. Barang kali ada seorang bapak yang di pergelangan tangannya yang memakai jam mewah seharga jutaan rupiah, sementara di kakinya beralaskan sepatu kualitas premium yang berharga jutaan rupiah pula, namun hanya memberikan seribu rupiah kepada si pengemis tadi. Barang kali ada pula gadis remaja yang membawa laptop mahal dengan bau parfum yang berharga mahal akan tetapi tak memberi se-sen pun kepada pengemis tadi. Kalau diteruskan tak mustahil kita akan “mengelus dada” sambil mengatakan sungguh tega mereka berlalu begitu saja di hadapan pengemis yang amat menderita itu, padahal di sekujur tubuhnya melekat atribut-atribut yang melambangkan “kemewahan” mereka. Dari ilustrasi tadi, bisa dilontarkan suatu pertanyaan yang amat mendasar yaitu: mahal manakah harga manusia dengan harga rambut kita? mahal manakah harga manusia dengan harga telapak kaki kita? mahal manakah harga manusia dengan harga ketiak kita? mahal manakah harga manusia dengan “kepuasan memperindah atau mempercantik wajah kita”. Mahal manakah harga manusia dengan hewan di rumah kita seperti anjing, burung dan sebagainya.
Yayasan Tonan Asia Bunka Yuko Kyokai berusaha menghargai manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai bentuk perjuangan luhurnya. Dalam sejarah peradaban umat manusia, tak terhitung banyaknya gerakan dan perjuangan luhur yang dimaksudkan untuk membebaskan penderitaan sesama manusia, apakah gerakan atau perjuangan itu tergolong besar atau kecil. Kehadiran agama-agama besar di muka bumi ini, juga tak terlepas dan nafas hendak membebaskan suatu kaum atau suatu umat. Perjuangan politik dan bersenjata suatu bangsa dalam mendapatkan kemerdekaan, tak terlepas dari motivasi menghapuskan penindasan dan eksploitasi sesama manusia, jadi untuk membebaskan penderitaan manusia juga. Revolusi untuk menumbangkan rezim yang olim seperti revolusi Prancis juga untuk terlepas dari penindasan atau eksploitasi terhadap sesama manusia. jadi dimotori oleh rasa tanggungjawab terhadap penderitaan sesama manusia juga. Juga suatu manifestasi dari niat dan perjuangan luhur untuk menolong sesama manusia. munculah panti-panti asuhan, baik untuk anak-anak terlantar maupun untuk orang-orang tua jompo, juga merupakan suatu upaya untuk membebaskan penderitaan sesama manusia. Pendek kata, begitu banyak rupa upaya dan perjuangan luhur yang tampil dalam “panggung peradaban” manusia ini di dalam rangka membebaskan penderitaan yang di alami sesama manusia. Untuk itulah Yayasan Tonan Asia Bunka Yuko Kyokai hadir sebagai cermin perjuangan luhur anak manusia. selamat ulang tahun yang ke-50.
翻訳されて、しばらくお待ちください..
 
他の言語
翻訳ツールのサポート: アイスランド語, アイルランド語, アゼルバイジャン語, アフリカーンス語, アムハラ語, アラビア語, アルバニア語, アルメニア語, イタリア語, イディッシュ語, イボ語, インドネシア語, ウイグル語, ウェールズ語, ウクライナ語, ウズベク語, ウルドゥ語, エストニア語, エスペラント語, オランダ語, オリヤ語, カザフ語, カタルーニャ語, カンナダ語, ガリシア語, キニヤルワンダ語, キルギス語, ギリシャ語, クメール語, クリンゴン, クルド語, クロアチア語, グジャラト語, コルシカ語, コーサ語, サモア語, ショナ語, シンド語, シンハラ語, ジャワ語, ジョージア(グルジア)語, スウェーデン語, スコットランド ゲール語, スペイン語, スロバキア語, スロベニア語, スワヒリ語, スンダ語, ズールー語, セブアノ語, セルビア語, ソト語, ソマリ語, タイ語, タガログ語, タジク語, タタール語, タミル語, チェコ語, チェワ語, テルグ語, デンマーク語, トルクメン語, トルコ語, ドイツ語, ネパール語, ノルウェー語, ハイチ語, ハウサ語, ハワイ語, ハンガリー語, バスク語, パシュト語, パンジャブ語, ヒンディー語, フィンランド語, フランス語, フリジア語, ブルガリア語, ヘブライ語, ベトナム語, ベラルーシ語, ベンガル語, ペルシャ語, ボスニア語, ポルトガル語, ポーランド語, マオリ語, マケドニア語, マラガシ語, マラヤーラム語, マラーティー語, マルタ語, マレー語, ミャンマー語, モンゴル語, モン語, ヨルバ語, ラオ語, ラテン語, ラトビア語, リトアニア語, ルクセンブルク語, ルーマニア語, ロシア語, 中国語, 日本語, 繁体字中国語, 英語, 言語を検出する, 韓国語, 言語翻訳.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: