Jakarta. Kendati berkelimpahan dengan musisi dalam negeri, Indonesia a翻訳 - Jakarta. Kendati berkelimpahan dengan musisi dalam negeri, Indonesia a日本語言う方法

Jakarta. Kendati berkelimpahan deng

Jakarta. Kendati berkelimpahan dengan musisi dalam negeri, Indonesia akhirakhir ini kebanjiran konser musisi asing. Kedatangan musisi dari negeri seberang merupakan magnet bagi masyarakat yang haus hiburan. Peluang itu dimanfaatkan betul oleh para promotor musik untuk mendatangkan musisi level internasional ke Indonesia.

Sepanjang 2012 saja ada lebih dari 50 musisi asing yang menggelar konser musik di Indonesia. Sejumlah nama kondang yang menghibur publik Indonesia sepanjang tahun lalu seperti Big Bang, Sting, Guns N’ Roses, Katy Perry, dan Maroon 5.

Tahun ini, rangkaian konser musik dari musisi mancanegara masih belum putus. Selama bulan Januari–Maret saja tercatat sudah ada 27 konser musik asing dari berbagai aliran musik. Weezer, grup musik rock alternatif asal Los Angeles, Kalifornia, Amerika Serikat (AS), menjadi artis impor pertama yang tampil di tahun ini. Sedang mereka yang masih dinantinantikan untuk manggung tahun ini seperti Blur, Aerosmith, dan Russell Peters.

Panggung hiburan yang menyajikan para bintang sejagat seakan tidak putus-putusnya karena banyaknya promotor musik di Indonesia. Bisnis promotor musik pun banyak diisi
oleh nama-nama baru yang terus bermunculan. Sejumlah promotor yang muncul dalam beberapa tahun terakhir seperti Dyandra Entertainment, Soundshine Events, Java Festival Production, Berlian Entertainment, Ismaya Live, Marygops Studio, Mahaka Entertainment , Big Daddy, Mediaworks, Showmaxx, 3 Oceans Live, Indika Productions, Mahkota Promotions, Show Nation, dan Black-Rock Entertainment.

Cherry Ibrahim, Project Manager PT Dyandra Amaradana (Dyandra Entertainment) yang merupakan salah satu promotor musik baru, menuturkan, perusahaan itu masuk ke bisnis promotor musik karena melihat celah bisnis yang cukup menjanjikan. “Pasarnya juga cukup luas dan masih bisa dikembangkan,” kata Cherry.

Pasar bisnis konser musik ini bisa terlihat dari banyaknya orang Indonesia yang pergi ke luar negeri hanya untuk menyaksikan penampilan musisi internasional. Daripada membuang uang di luar negeri, tutur Cherry, akan lebih menguntungkan jika bisa mendatangkan langsung sang musisi ke Indonesia. Dengan begitu, orang akan lebih mudah mendapatkan tontonan berkualitas dan bisa mendatangkan devisa.

Sebelum cawe-cawe menggelar konser, Dyandra sudah 19 tahun malang melintang di industri meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE). Konsep bisnis penyelenggaran pameran, kata Cherry, tidak terlalu berbeda dengan bisnis promotor musik. Tidak mengherankan jika Dyandra yang baru setahun menjadi promotor musik mengawali kiprahnya di panggung musik dengan mulus. Tahun lalu, mereka sukses menyajikan penampilan apik David Guetta, David Foster, dan Jennifer Lopez.

Tahun ini Dyandra Entertainment menargetkan bisa menggelar antara 10 hingga 11 konser musisi kaliber dunia internasional. Artis yang sudah memberi kepastian untuk tampil adalah Blur dan, grup rock kawakan, Aerosmith.

Promotor musik lain yang terbilang wajah baru dan tengah naik daun adalah Big Daddy Entertainment. Perusahaan yang didirikan oleh Michael Rusli itu, kini, menjadi satu pemain utama di industri showbiz dalam negeri. Tahun lalu, Big Daddy berhasil menghelat sebanyak 14 konser musik. “Tahun ini kami akan menyelenggarakan sekitar 16 konser musik,” kata Michael.

Tiga konser yang digelar pada bulan Maret lalu adalah runner up American Idol musim ke-8 tahun 2009 Adam Lambert, grup idola pendatang baru asal Korea Selatan B1A4, serta Demi Lovato, si cantik dari Texas, pelantun Give Your Heart A Break .

Big Daddy tidak cuma menggelar panggung di Indonesia saja, tetapi juga merambah ke luar negeri. Perusahaan itu pernah menggelar konser boyband asal Korea Selatan, 2PM, di Kota Manila, Filipina, awal Maret lalu.

Java Musikindo yang sudah belasan tahun berkecimpung di bisnis ini juga tak kalah gesit dengan para pemain baru dalam mendatangkan artis luar negeri. Tahun lalu, setidaknya mereka menggelar tiga konser dengan musisi besar yaitu Maroon 5, Owl City, dan Shah Rukh Khan.

Tahun ini Java Musikindo menargetkan penyelenggaraan konser musik yang lebih banyak. “Bisnis ini tidak akan pernah sepi,” kata pendiri Java Musikindo, Adrie Subono.

Magnet artis

Kesuksesan sebuah konser musik salah satunya ditentukan oleh jumlah penonton yang datang. Dengan begitu pemilihan musisi yang akan didatangkan ke Indonesia harus melalui pertimbangan yang matang.

Michael bilang untuk memilih artis yang akan didatangkan, Big Daddy selalu melakukan riset terlebih dahulu. Tujuan riset apalagi kalau bukan mengukur tingkat kepopuleran sang artis di Indonesia. “Kami melakukan riset melalui berbagai cara. Misalnya dengan mengamati media sosial, radio, atau media lain,” kata Michael.

Jumlah fans yang dimiliki sang artis adalah indikator penting dalam menentukan layak atau tidaknya menggelar konser. Semakin banyak fans yang dimiliki di Indonesia, tentu potensi mendatangkan banyak penonton semakin besar.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Dyandra Entertainment. Cherry bilang, besarnya jumlah penggemar artis asing di Indonesia menjadi faktor yang sangat menentukan. Keberadaan penggemar dapat dipergunakan untuk mengkalkulasi potensi penonton yang datang ke konser musik yang digelar.

Sebagai contoh, jika jumlah fans seorang artis di Indonesia mencapai 15.000 orang, maka setidaknya ada 15% atau 2.250 orang yang akan menonton konser. “Belum lagi, jika penggemar itu akan membawa serta temannya untuk ikut menonton,” kata Cherry.

Promotor musik juga akan menentukan target jumlah penonton dari setiap konser musik yang digelar. Dyandra sendiri menargetkan jumlah penonton untuk setiap acaranya mencapai kisaran 10.000 orang. Namun jumlah penonton yang ditargetkan akan berbeda-beda, bergantung pada artis yang didatangkan. Selain itu, ruang penyelenggaraan konser juga ikut mempengaruhi. Maklum, ruang konser juga memiliki kapasitas maksimal.

Demikian juga dengan Big Daddy. Menurut Michael target penonton akan disesuaikan dengan artis yang didatangkan. Jumlahnya bisa ribuan hingga puluhan ribu orang. Sebagai gambaran saja, Big Daddy tahun lalu berhasil menjaring 200.000 orang penonton. Sedangkan tahun ini, jumlah penonton ditargetkan meningkat menjadi 250.000 orang.

Kesuksesan menjaring ribuan penonton berbanding lurus dengan besaran keuntungan yang akan dinikmati sang promotor. Tapi hasil penjualan tiket, menurut Cherry, hanya salah satu saluran pendapatan saja. Promotor musik juga bisa memancing dana dari pihak sponsor.

Secara teori, Dyandra Entertainment menerapkan penjualan tiket harus mampu menopang 75%–80% dari biaya produksi. Dengan demikian, pendapatan dari sponsor bisa menjadi bonus atau keuntungan promotor musik. “Margin yang diperoleh promotor musik sekitar 20%,” kata Cherry.

Michael juga mengakui pendapatan Big Daddy diperoleh dari dua sumber yaitu penjualan tiket dan sponsor. Tapi kontribusi masing-masing terhadap pendapatan promotor musik tidak bisa dipastikan, tergantung acara yang digelar.

Yang jelas dari bisnis promotor, Big Daddy, tahun lalu, meraih pendapatan sebesar Rp 100 miliar. Sedangkan target pendapatan Big Daddy sepanjang tahun ini berkisar Rp 130 miliar–Rp 150 miliar. Namun, margin keuntungan di tiap acara tidak bisa dipastikan. “Untuk acara family show bisa mendatangkan keuntungan lebih besar,” ujar Michael.

Acara itu bisa mendatangkan untung besar karena waktu penyelenggaraannya biasanya lebih lama dan mampu menyedot banyak penonton. Big Daddy tengah menyiapkan family show selama 11 April–14 April, yang bertajuk Disney on Ice presents Princesses & Heroes di Istora Senayan, Jakarta.

Tapi, seperti kebanyakan bisnis lain, Michael menyebut, tidak semua konser musik yang diadakan bisa memberikan keuntungan yang besar. Untuk itu, Big Daddy menyiasatinya dengan memperbanyak jumlah acara dalam satu tahun.

Potensi untung dari bisnis promotor musik memang menjanjikan. Tapi jangan lupa, perusahaan promotor musik juga harus mengeluarkan modal yang sangat besar untuk mendatangkan artis asing.

Michael menyebut, untuk mendatangkan grup band Korea Selatan, misalnya, biaya yang dibutuhkan lebih kecil daripada tarif yang dipasang oleh artis dari Amrik. Namun biaya panggung beserta segala perlengkapannya, restoran, dan hotel, lebih mahal. Sebab, mereka biasanya berbentuk kelompok.

Bagi Dyandra Entertainment, event yang membutuhkan biaya terbesar adalah penyelenggaraan konser Jennifer Lopez, tahun lalu. Cherry menuturkan, untuk konser sang diva, Dyandra menghabiskan dana sekitar Rp 8 miliar.

Pasar unik

Dengan padatnya jadwal penyelenggaraan, konser musisi asing seakan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di Indonesia. Banyak orang yang rela membayar tiket yang harganya berkisar jutaan rupiah, demi menonton musisi idolanya. Dengan terus bertambahnya jumlah konser dalam setahun menunjukan bahwa pasarnya memang ada dan terus berkembang.

Dalam lima tahun terakhir, Direktur Dyandra Entertainment Sri Vista Limbong menyebut Indonesia menjadi negara kedua setelah Jepang yang paling banyak dikunjungi musisi asing di kawasan Asia. Nilai perputaran uang di bisnis promotor dalam industri showbiz konser musisi asing pun cukup fantastis. Pada tahun 2012 lalu, nilainya mencapai Rp 500 miliar. “Industri showbiz konser musisi asing tumbuh pesat dari waktu ke waktu,” kata Sri.

Konser musisi asing sebenarnya bukan barang baru dalam peta bisnis di Indonesia. Pada tahun 1975, misalnya, Jakarta pernah diguncang oleh kehadiran band rock legendaris, Deep Purple. Konser Deep Purple yang berlangsung selama dua hari di Stadion Utama Senayan, yang kini bernama Gelora Bung Karno, mencetak rekor penjualan tanda masuk, yaitu 100.000 lembar tiket. Di dekade 80-an, beberapa nama besar juga sukses menyedot puluhan ribu penonton di Jakarta. Sebut saja Mick Jagger dan dua grup beraliran super cadas, Metallica serta Sepultura.

Namun pasca kerusuhan akibat kekacauan ekonomi pada tahun 1997–1998, konser musik asing seperti tenggelam. Indone
0/5000
ソース言語: -
ターゲット言語: -
結果 (日本語) 1: [コピー]
コピーしました!
ジャカルタ。豊富な国のミュージシャンと、インドネシアは akhirakhir の外国人のミュージシャンのコンサートで溢れています。全国各地からのミュージシャンの到着はエンターテイメント空腹社会のための磁石だった。機会はインドネシア国際レベルのミュージシャンをもたらす音楽プロモーターによって非常によく利用されます。すべて 2012年だけではインドネシアの音楽のコンサートを実行以上 50 の外国のミュージシャンです。市民を楽しませた名の数は、ビッグバン、スティング、ガンバラ Nâ、ケイティ ・ ペリーとマルーン 5 など過去 1 年間インドネシアを絶賛されました。今年は、海外のミュージシャンからのコンサート シリーズの音楽はまだない失われます。3 月の月の間に単独で記録された Januariâ が既に音楽スタイルの様々 から 27 の外国の音楽コンサートです。ウィーザー、ロックバンドからロサンゼルス、カリフォルニア州、アメリカ合衆国 (米国) は今年で実行する最初のインポートのアーティストとなった。彼らはまだ dinantinantikan のギグのためぼかし、エアロスミス、ラッセル ・ ピータースなど今年です。エンターテイメントの見せかけの尽きることのない普遍的なインドネシアの音楽の多くのプロモーターのための星を提案する.音楽ビジネスのプロモーターの多くがいっぱいです。新しい名前が現れ続けます。Dyandra Soundshine エンターテイメント、イベント、Java 祭の生産、ダイヤモンド エンターテイメント、Ismaya ライブ、Marygops スタジオ、マハカ ・ エンターテイメント、ビッグダディ、メディアワークス、Showmaxx、として近年登場プロモーターの数 3、Indika 海洋ライブ プロダクション、目標とされた人口統計学のプロモーション、示す国家、ブラック ロック ・ エンターテインメントの王冠。桜イブラヒム、新しい音楽のプロモーターの一つである PT Dyandra Amaradana (Dyandra エンターテイメント) のプロジェクト マネージャーは、かなり有望なビジネスニッチを見て以来音楽プロモーターのビジネスに会社を得たと述べた。â その市場また非常に広範であり、まだ開発することができます、â チェリーは言った。ビジネス市場音楽コンサートはインドネシア海外だけ目撃する国際的なミュージシャンの外観に行った人の数から見ることができます。海外では、お金を捨てるチェリーは言っただろうより有益であるもたらすことができる場合よりもむしろ直接インドネシアにミュージシャン。こうすれば、人々 品質光景をより簡単になるし、外国為替にもたらすことができます。-この手法手法ロールアウト、コンサートの前に、不運な Dyandra 業界ミーティング、インセンティブ、カンファレンス、展示会 (MICE) の間で 19 年を持っています。展示会場のビジネス コンセプトはチェリー、あまりにも音楽のビジネスのプロモーターとは異なっていないと述べた。新しい年になるアクションを開始そのステージの音楽にシームレスに Dyandra 音楽プロモーターも不思議はないです。昨年、彼らは正常に David ゲッタ David フォスター、ジェニファー · ロペスのスタイリッシュな外観をプレゼントします。今年のエンターテイメント Dyandra 10 に 11 国際的な度量のミュージシャンのコンサートの間に開催をターゲット可能性があります。既に表示する確実性を与えているアーティストは、ぼかしと味付け、ロック グループ エアロスミス。上昇している中東の新しい顔ありビッグダディ エンターテイメントその他音楽プロモーター。同社は設立 Michael Rusli によって今、国で芸能界の業界での主要なプレーヤーになります。昨年、ビッグダディとして 14 の音楽コンサート menghelat 成功しました。â 今年我々 は約 16 の音楽コンサートを行う予定、â Michael と述べた。3 つのコンサート 3 月に開催され、アメリカン アイドル シーズン 8 2009 年アダム Lambert、アイドル グループの韓国起源新人 B1A4、デミ ・ ロヴァート、テキサス州を与えるあなたの心中断のシャンテのランナー アップだった。ビッグダディ インドネシアだけで、しかしまた海外進出にステージをちょうどロールアウトしていません。会社は決して韓国 boyband のコンサート、14、マニラ市、フィリピン、昨年 3 月の初めに開催されました。Java Musikindo をされている、ビジネスで十数年も劣らず外国のアーティストをもたらすための新しい選手と巧みなです。昨年、少なくとも彼らはシャー · ルク · カーンとマルーン 5 のミュージシャン、フクロウ市の 3 つのコンサートを開催しました。今年の Java Musikindo のコンサート音楽の組織をターゲットことでより多く。â このビジネスは決して孤独、â Java Musikindo の創設者、Adrie Subono と述べた。磁石のアーティスト1 つは来る観客の枚数によって決まり、音楽コンサートの成功。インドネシアにインポートするミュージシャンのような選択を慎重に検討を通過しています。Michael くれたに描かれるアーティストを選択する常にビッグ ・ ダディ研究最初。研究目的特に場合代わりにインドネシアでは、アーティストの人気のレベルを測定します。â は、さまざまな方法で研究を行います。たとえば、ソーシャル メディア、ラジオ、または他のメディアを観察することによって â Michael と述べた。アーティスト所有するファンの数は価値を決定する重要な指標かコンサートを開催しました。インドネシアで所有している人のファンが増えて確かに多くの観客を持って潜在的な大きくなっています。同じ Dyandra エンターテイメントによって行われました。チェリーは、非常に決定する要因であるインドネシアのファンに外国人アーティストの大規模な量と述べた。ファンの存在は音楽コンサートに来て潜在的な聴衆の計算に使用できます。たとえば、インドネシアのアーティストのファンの数に達した場合 15,000 人に少なくとも 15% または 2,250 コンサートを見てくれる人。â â チェリーは言った場合をもたらすのファンや友人を見に来、言うまでもありません。音楽プロモーターはまた音楽コンサートが開かれるのターゲット出席を決定されます。あらゆる機会のための自身の Dyandra ターゲット出席は 10,000 人の範囲に達した。しかし、ターゲットとするユーザーの数によって異なります、アーティストプルーフ。さらに、スペース整理コンサートも反映します。当然のことながら、コンサート ホールは最大容量を持っています。だからビッグダディとあまりにも。Michael によると対象者層は彼をもたらしたアーティストに合わせたされます。数千から数万人のすることができます。例えば、大きいお父さん昨年なんとか 20万人の観客をキャプチャします。今年は、ターゲットとするユーザーの数 25万人に増加したに対し。トロール数千人の見物人の成功は、直接利益の大きさに比例した、プロモーターになります。しかし、チェリー、収入のみのチャネルの 1 つだけに従って、チケット販売の結果します。音楽プロモーター アフターパーティ スポンサーから資金を誘導することもできます。理論では、チケット販売適用 Dyandra エンターテイメント 75 % â 生産コストの 80% をサポートすることができる必要があります。したがって、スポンサーからの収入は音楽プロモーターはボーナスまたは利益可能性があります。â 音楽プロモーターの約 20% を得たマージン、â チェリーは言った。Michael は、ビッグダディは、すなわち、チケットの販売やスポンサーの 2 つのソースから得られた収益を認識します。しかし、各収益音楽プロモーターに向かって貢献を確認できませんでした、に応じてイベント開催。それはビジネスのプロモーター、ビッグダディは、昨年、Rp 1000 億の収益を獲得してから明確です。収益目標ビッグダディ Rp 1300 億ルピア miliarâ から年範囲のこの時間の間。ただし、イベントのすべての利益を確認できませんでした。大きい利益にもたらすことができる家族のショーのための â, â"Michael と言った。ショーはその時間が通常より長く、聴衆の多くを吸うことができるので、大きな利益をもたらすことができます。ビッグダディ中間家族の準備を示す 11 の Aprilâ 4 月 14 日、氷のディズニーと題したプレゼント王女 & 英雄 Istora スマンギ、ジャカルタで。しかし、他のほとんどの企業のような Michael 言及し、すべてではない音楽コンサートは利点を提供できる素晴らしい。そのため、ビッグダディ menyiasatinya で 1 年間でイベントの数を乗算します。音楽プロモーターのビジネスから潜在的な利益は有望であります。しかし、忘れてはいけない、音楽プロモーターはまた外国のアーティストをもたらすための非常に大規模な資本を発行する必要があります。韓国バンドをもたらす Michael の言及はたとえば、アメリカ合衆国からのアーティストが設定した価格より少ないコストします。しかし、すべての設備、レストラン、ホテル、と一緒にステージのコストとより高価です。したがって、彼らは通常グループを形成します。Dyandra、エンターテイメント、イベントのコストは昨年ジェニファー · ロペスのコンサートの最大の組織です。桜は言った、歌姫のコンサート、Dyandra 過ごした Rp 80 億周り資金。ユニークな市場スケジュールでは、コンパクトな外国のミュージシャン、コンサート会場と思われるインドネシアの人々 のライフ スタイルの一部。多くの人々 は、数百万ドルを見て好きなミュージシャンのためのチケット価格範囲の支払をして喜んでです。増加を続けており、1 年でのコンサートの数を示した市場が存在し、成長を続けています。過去 5 年間ディレクター Dyandra エンターテイメント スリランカ Vista Limbong インドネシア日本後第 2 国になった、アジアで最も訪問された外国人のミュージシャン言及しています。芸能業界の外国人のミュージシャンのコンサートでビジネス プロモーターの売り上げ高の値はとても幻想的でした。2012 年値は Rp 5000 億に達する。â 外国の音楽家コンサート芸能界の業界を飛躍的時から成長している, â はスリランカと述べた。外国の音楽家コンサート インドネシア地図ビジネスで本当に新しいものではありません。1975 年に、たとえば、ジャカルタに揺れるした伝説のロックバンド、ディープ ・ パープルの存在。開催の 2 日間スマンギ メイン スタジアムでは、深い紫色のコンサート ブン カルノ スタジアム、入場料、すなわち 100,000 チケット シートのレコード販売を得点という名前になりました。1980 年代、いくつかのビッグネームにまた成功したサイフォンのジャカルタでの観客の数万人。呼び出しミック ・ ジャガーとブリティッシュ ロック、メタリカ、セパルトゥラ スーパーの 2 つのグループ。しかし暴動の後、経済の混乱のため 1998 年に、1997â の外国の音楽コンサートは 9 の溺死など。インドネシア
翻訳されて、しばらくお待ちください..
結果 (日本語) 2:[コピー]
コピーしました!
Jakarta. Kendati berkelimpahan dengan musisi dalam negeri, Indonesia akhirakhir ini kebanjiran konser musisi asing. Kedatangan musisi dari negeri seberang merupakan magnet bagi masyarakat yang haus hiburan. Peluang itu dimanfaatkan betul oleh para promotor musik untuk mendatangkan musisi level internasional ke Indonesia.

Sepanjang 2012 saja ada lebih dari 50 musisi asing yang menggelar konser musik di Indonesia. Sejumlah nama kondang yang menghibur publik Indonesia sepanjang tahun lalu seperti Big Bang, Sting, Guns N’ Roses, Katy Perry, dan Maroon 5.

Tahun ini, rangkaian konser musik dari musisi mancanegara masih belum putus. Selama bulan Januari–Maret saja tercatat sudah ada 27 konser musik asing dari berbagai aliran musik. Weezer, grup musik rock alternatif asal Los Angeles, Kalifornia, Amerika Serikat (AS), menjadi artis impor pertama yang tampil di tahun ini. Sedang mereka yang masih dinantinantikan untuk manggung tahun ini seperti Blur, Aerosmith, dan Russell Peters.

Panggung hiburan yang menyajikan para bintang sejagat seakan tidak putus-putusnya karena banyaknya promotor musik di Indonesia. Bisnis promotor musik pun banyak diisi
oleh nama-nama baru yang terus bermunculan. Sejumlah promotor yang muncul dalam beberapa tahun terakhir seperti Dyandra Entertainment, Soundshine Events, Java Festival Production, Berlian Entertainment, Ismaya Live, Marygops Studio, Mahaka Entertainment , Big Daddy, Mediaworks, Showmaxx, 3 Oceans Live, Indika Productions, Mahkota Promotions, Show Nation, dan Black-Rock Entertainment.

Cherry Ibrahim, Project Manager PT Dyandra Amaradana (Dyandra Entertainment) yang merupakan salah satu promotor musik baru, menuturkan, perusahaan itu masuk ke bisnis promotor musik karena melihat celah bisnis yang cukup menjanjikan. “Pasarnya juga cukup luas dan masih bisa dikembangkan,” kata Cherry.

Pasar bisnis konser musik ini bisa terlihat dari banyaknya orang Indonesia yang pergi ke luar negeri hanya untuk menyaksikan penampilan musisi internasional. Daripada membuang uang di luar negeri, tutur Cherry, akan lebih menguntungkan jika bisa mendatangkan langsung sang musisi ke Indonesia. Dengan begitu, orang akan lebih mudah mendapatkan tontonan berkualitas dan bisa mendatangkan devisa.

Sebelum cawe-cawe menggelar konser, Dyandra sudah 19 tahun malang melintang di industri meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE). Konsep bisnis penyelenggaran pameran, kata Cherry, tidak terlalu berbeda dengan bisnis promotor musik. Tidak mengherankan jika Dyandra yang baru setahun menjadi promotor musik mengawali kiprahnya di panggung musik dengan mulus. Tahun lalu, mereka sukses menyajikan penampilan apik David Guetta, David Foster, dan Jennifer Lopez.

Tahun ini Dyandra Entertainment menargetkan bisa menggelar antara 10 hingga 11 konser musisi kaliber dunia internasional. Artis yang sudah memberi kepastian untuk tampil adalah Blur dan, grup rock kawakan, Aerosmith.

Promotor musik lain yang terbilang wajah baru dan tengah naik daun adalah Big Daddy Entertainment. Perusahaan yang didirikan oleh Michael Rusli itu, kini, menjadi satu pemain utama di industri showbiz dalam negeri. Tahun lalu, Big Daddy berhasil menghelat sebanyak 14 konser musik. “Tahun ini kami akan menyelenggarakan sekitar 16 konser musik,” kata Michael.

Tiga konser yang digelar pada bulan Maret lalu adalah runner up American Idol musim ke-8 tahun 2009 Adam Lambert, grup idola pendatang baru asal Korea Selatan B1A4, serta Demi Lovato, si cantik dari Texas, pelantun Give Your Heart A Break .

Big Daddy tidak cuma menggelar panggung di Indonesia saja, tetapi juga merambah ke luar negeri. Perusahaan itu pernah menggelar konser boyband asal Korea Selatan, 2PM, di Kota Manila, Filipina, awal Maret lalu.

Java Musikindo yang sudah belasan tahun berkecimpung di bisnis ini juga tak kalah gesit dengan para pemain baru dalam mendatangkan artis luar negeri. Tahun lalu, setidaknya mereka menggelar tiga konser dengan musisi besar yaitu Maroon 5, Owl City, dan Shah Rukh Khan.

Tahun ini Java Musikindo menargetkan penyelenggaraan konser musik yang lebih banyak. “Bisnis ini tidak akan pernah sepi,” kata pendiri Java Musikindo, Adrie Subono.

Magnet artis

Kesuksesan sebuah konser musik salah satunya ditentukan oleh jumlah penonton yang datang. Dengan begitu pemilihan musisi yang akan didatangkan ke Indonesia harus melalui pertimbangan yang matang.

Michael bilang untuk memilih artis yang akan didatangkan, Big Daddy selalu melakukan riset terlebih dahulu. Tujuan riset apalagi kalau bukan mengukur tingkat kepopuleran sang artis di Indonesia. “Kami melakukan riset melalui berbagai cara. Misalnya dengan mengamati media sosial, radio, atau media lain,” kata Michael.

Jumlah fans yang dimiliki sang artis adalah indikator penting dalam menentukan layak atau tidaknya menggelar konser. Semakin banyak fans yang dimiliki di Indonesia, tentu potensi mendatangkan banyak penonton semakin besar.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Dyandra Entertainment. Cherry bilang, besarnya jumlah penggemar artis asing di Indonesia menjadi faktor yang sangat menentukan. Keberadaan penggemar dapat dipergunakan untuk mengkalkulasi potensi penonton yang datang ke konser musik yang digelar.

Sebagai contoh, jika jumlah fans seorang artis di Indonesia mencapai 15.000 orang, maka setidaknya ada 15% atau 2.250 orang yang akan menonton konser. “Belum lagi, jika penggemar itu akan membawa serta temannya untuk ikut menonton,” kata Cherry.

Promotor musik juga akan menentukan target jumlah penonton dari setiap konser musik yang digelar. Dyandra sendiri menargetkan jumlah penonton untuk setiap acaranya mencapai kisaran 10.000 orang. Namun jumlah penonton yang ditargetkan akan berbeda-beda, bergantung pada artis yang didatangkan. Selain itu, ruang penyelenggaraan konser juga ikut mempengaruhi. Maklum, ruang konser juga memiliki kapasitas maksimal.

Demikian juga dengan Big Daddy. Menurut Michael target penonton akan disesuaikan dengan artis yang didatangkan. Jumlahnya bisa ribuan hingga puluhan ribu orang. Sebagai gambaran saja, Big Daddy tahun lalu berhasil menjaring 200.000 orang penonton. Sedangkan tahun ini, jumlah penonton ditargetkan meningkat menjadi 250.000 orang.

Kesuksesan menjaring ribuan penonton berbanding lurus dengan besaran keuntungan yang akan dinikmati sang promotor. Tapi hasil penjualan tiket, menurut Cherry, hanya salah satu saluran pendapatan saja. Promotor musik juga bisa memancing dana dari pihak sponsor.

Secara teori, Dyandra Entertainment menerapkan penjualan tiket harus mampu menopang 75%–80% dari biaya produksi. Dengan demikian, pendapatan dari sponsor bisa menjadi bonus atau keuntungan promotor musik. “Margin yang diperoleh promotor musik sekitar 20%,” kata Cherry.

Michael juga mengakui pendapatan Big Daddy diperoleh dari dua sumber yaitu penjualan tiket dan sponsor. Tapi kontribusi masing-masing terhadap pendapatan promotor musik tidak bisa dipastikan, tergantung acara yang digelar.

Yang jelas dari bisnis promotor, Big Daddy, tahun lalu, meraih pendapatan sebesar Rp 100 miliar. Sedangkan target pendapatan Big Daddy sepanjang tahun ini berkisar Rp 130 miliar–Rp 150 miliar. Namun, margin keuntungan di tiap acara tidak bisa dipastikan. “Untuk acara family show bisa mendatangkan keuntungan lebih besar,” ujar Michael.

Acara itu bisa mendatangkan untung besar karena waktu penyelenggaraannya biasanya lebih lama dan mampu menyedot banyak penonton. Big Daddy tengah menyiapkan family show selama 11 April–14 April, yang bertajuk Disney on Ice presents Princesses & Heroes di Istora Senayan, Jakarta.

Tapi, seperti kebanyakan bisnis lain, Michael menyebut, tidak semua konser musik yang diadakan bisa memberikan keuntungan yang besar. Untuk itu, Big Daddy menyiasatinya dengan memperbanyak jumlah acara dalam satu tahun.

Potensi untung dari bisnis promotor musik memang menjanjikan. Tapi jangan lupa, perusahaan promotor musik juga harus mengeluarkan modal yang sangat besar untuk mendatangkan artis asing.

Michael menyebut, untuk mendatangkan grup band Korea Selatan, misalnya, biaya yang dibutuhkan lebih kecil daripada tarif yang dipasang oleh artis dari Amrik. Namun biaya panggung beserta segala perlengkapannya, restoran, dan hotel, lebih mahal. Sebab, mereka biasanya berbentuk kelompok.

Bagi Dyandra Entertainment, event yang membutuhkan biaya terbesar adalah penyelenggaraan konser Jennifer Lopez, tahun lalu. Cherry menuturkan, untuk konser sang diva, Dyandra menghabiskan dana sekitar Rp 8 miliar.

Pasar unik

Dengan padatnya jadwal penyelenggaraan, konser musisi asing seakan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di Indonesia. Banyak orang yang rela membayar tiket yang harganya berkisar jutaan rupiah, demi menonton musisi idolanya. Dengan terus bertambahnya jumlah konser dalam setahun menunjukan bahwa pasarnya memang ada dan terus berkembang.

Dalam lima tahun terakhir, Direktur Dyandra Entertainment Sri Vista Limbong menyebut Indonesia menjadi negara kedua setelah Jepang yang paling banyak dikunjungi musisi asing di kawasan Asia. Nilai perputaran uang di bisnis promotor dalam industri showbiz konser musisi asing pun cukup fantastis. Pada tahun 2012 lalu, nilainya mencapai Rp 500 miliar. “Industri showbiz konser musisi asing tumbuh pesat dari waktu ke waktu,” kata Sri.

Konser musisi asing sebenarnya bukan barang baru dalam peta bisnis di Indonesia. Pada tahun 1975, misalnya, Jakarta pernah diguncang oleh kehadiran band rock legendaris, Deep Purple. Konser Deep Purple yang berlangsung selama dua hari di Stadion Utama Senayan, yang kini bernama Gelora Bung Karno, mencetak rekor penjualan tanda masuk, yaitu 100.000 lembar tiket. Di dekade 80-an, beberapa nama besar juga sukses menyedot puluhan ribu penonton di Jakarta. Sebut saja Mick Jagger dan dua grup beraliran super cadas, Metallica serta Sepultura.

Namun pasca kerusuhan akibat kekacauan ekonomi pada tahun 1997–1998, konser musik asing seperti tenggelam. Indone
翻訳されて、しばらくお待ちください..
 
他の言語
翻訳ツールのサポート: アイスランド語, アイルランド語, アゼルバイジャン語, アフリカーンス語, アムハラ語, アラビア語, アルバニア語, アルメニア語, イタリア語, イディッシュ語, イボ語, インドネシア語, ウイグル語, ウェールズ語, ウクライナ語, ウズベク語, ウルドゥ語, エストニア語, エスペラント語, オランダ語, オリヤ語, カザフ語, カタルーニャ語, カンナダ語, ガリシア語, キニヤルワンダ語, キルギス語, ギリシャ語, クメール語, クリンゴン, クルド語, クロアチア語, グジャラト語, コルシカ語, コーサ語, サモア語, ショナ語, シンド語, シンハラ語, ジャワ語, ジョージア(グルジア)語, スウェーデン語, スコットランド ゲール語, スペイン語, スロバキア語, スロベニア語, スワヒリ語, スンダ語, ズールー語, セブアノ語, セルビア語, ソト語, ソマリ語, タイ語, タガログ語, タジク語, タタール語, タミル語, チェコ語, チェワ語, テルグ語, デンマーク語, トルクメン語, トルコ語, ドイツ語, ネパール語, ノルウェー語, ハイチ語, ハウサ語, ハワイ語, ハンガリー語, バスク語, パシュト語, パンジャブ語, ヒンディー語, フィンランド語, フランス語, フリジア語, ブルガリア語, ヘブライ語, ベトナム語, ベラルーシ語, ベンガル語, ペルシャ語, ボスニア語, ポルトガル語, ポーランド語, マオリ語, マケドニア語, マラガシ語, マラヤーラム語, マラーティー語, マルタ語, マレー語, ミャンマー語, モンゴル語, モン語, ヨルバ語, ラオ語, ラテン語, ラトビア語, リトアニア語, ルクセンブルク語, ルーマニア語, ロシア語, 中国語, 日本語, 繁体字中国語, 英語, 言語を検出する, 韓国語, 言語翻訳.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: