“Eunji-ah bagaimana kabar Baekhyun? Ia tak mempunyai pacar kan di kantor?”
Eunji terkekeh geli mendengar sahabatnya berbicara dengan nada sedikit cemas di telepon.
“Jangan khawatir, ia masih sendiri sepertinya”
“Ah syukurlah. Aku ingin bertemu dengannya tapi aku rasa aku dan dia sama-sama sibuk”
“Ya begitulah, Ia terlihat sibuk di kantor”
“Eunji, jaga dia untukku ya! Beritahu aku kalau saja ada wanita yang sedang mendekatinya. biar aku cincang habis tubuh wanita itu”
Eunji menghela nafasnya kecil “Baiklah, apapun aku lalukan untuk temanku ini” Sahut Eunji pada Jieun. Mereka sama-sama tertawa dan melanjutkan pecakapan mereka sampai Eunji rasa harus mengakhirinya.
.
Hal bodoh apa yang Baekhyun lakukan tadi? Dengan bodohnya ia menunggu di luar ruangan besar itu berjam-jam sampai sosok yang ingin ia lihat itu keluar dan menyapanya. Bodoh? Idiot? Itu tidak penting.
Entah rasa apa yang menjalar di dirinya, membuat perhatiannya lebih pada gadis yang terbilang cuek di kantornya.
Baekhyun menghela nafas dan berbaring di kasur ukuran besar di kamarnya.
Ia tersenyum sendiri sambil memandangi saputangan yang kini di genggamnya. Dengan jahitan merah berbentuk huruf ‘JEJ’ di pinggirnya. Ia menemukan saputangan itu terjatuh di mobilnya tadi, ketika mengantar Eunji pulang.
“Aku rasa aku memang bertingkah idiot karenamu, Eunji..” Ucapnya pelan dan kemudian menghela nafasnya.