PT Sentul City Tbk berencana melakukan transaksi lindung nilai atau hedging sebesar US$18 juta atau Rp250,75 miliar (kurs Rp13.931).
Head of Investor Relation Sentul City, Michael Tene, mengatakan transaksi hedging dilakukan untuk mengurangi kerugian selisih kurs. 'Ini juga bentuk comply kami kepada aturan Bank Indonesia,' ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (6/1/2015).
Dia mengimbuhkan, jumlah kewajiban valuta asing perusahaan berkode emiten BKSL itu mencapai US$18 juta tahun ini sehingga transaksi yang akan dilakukan seluruhnya akan mencegah perseroan dari kerugian selisih kurs.
Berdasarkan laporan keuangan Sentul City per September 2015, jumlah kerugian selisih kurs melonjak menjadi Rp70,5 miliar. Padahal, pada September 2014 Kerugian kurs yang mencapai Rp1 miliar.
Adapun, kurs yang digunakan perseroan dalam laporan keuangan tersebut sebesar Rp14.657, naik 18% dibandingkan posisi September 2014 sebesar Rp12.440.