S
ETAHUN silam, Bambang Juwono
terbang ke ‘rumah’ Microsoft di Redmond,
Washington, Amerika Serikat.
Direktur Utama PT Pesona Edukasi itu
memenuhi undangan Microsoft untuk hadir
pada Global Education Partner Summit
(GEPS).
Hari itu hadir 110 perusahaan. Bendera
Merah Putih berkibar di antara 30 bendera
negara lain. Bambang datang sendirian. Dia
berbekal Amazing Edu, peranti lunak pendidikan
untuk alat bantu ajar.
Bambang sempat mempresentasikan
produknya. Ketika itu, Microsoft sedang
mengembangkan teknologi pendidikan Windows
Multipoint Mouse. Yaitu sebuah pemrograman
komputer yang memungkinkan
satu monitor diakses lebih dari 30 mouse (tetikus)
dalam waktu bersamaan. Dengan
teknologi ini, 30 anak mampu mengakses
program tersebut melalui tetikus masingmasing.
Program itu akan membantu pengajaran
berbasis komputer di sekolah di seluruh
dunia.
Rupanya Amazing Edu yang diproduksi di
ruko bilangan Harmoni, Jakarta Pusat, itu
mengesankan Microsoft. Raksasa itu pun
merunduk, mendapuk Pesona Edukasi untuk
bermitra. “Jujur saja, ada kebanggaan. Artinya,
kualitas produk Indonesia diakui perusahaan
mendunia seperti Microsoft,” ucap Bambang
di kantornya, Jumat (5/2).
Lantaran itu, sepanjang tahun kemarin 25
staf kreatif Pesona Edukasi bekerja keras
menuntaskan program kerja sama dengan
Microsoft. Mereka mengembangkan Amazing
Concert, ialah program yang memungkinkan
sekelompok anak memainkan sepuluh alat
musik dalam layar. Jadi, siswa bisa belajar
musik dengan memainkan alat musik dari
tetikus masing-masing. Sebelum dirilis, aplikasi
tersebut di ujikan di dua sekolah dasar
di Jakarta. Amazing Concert menjadi satu dari
sembilan peranti lunak dalam teknologi milik
Microsoft itu.