Selain Timah, Bangka Juga Penghasil Uranium untuk Nuklir
Rista Rama Dhany - detikFinance
Pertambangan Timah di Bangka
Bangka - Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar timah di dunia, yang dihasilkan di Provinsi Bangka-Belitung. Selain timah, Bangka-Belitung menghasilkan mineral lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Pulau yang dulunya tempat Bung Karno dan Bung Hatta di asingkan oleh Belanda, ternyata tidak hanya penghasil timah, juga penghasil tanah jarang (rare earth) hingga uranium.
"Rare earth di Bangka sangat banyak sekali, namun sebagian besar belum termanfaatkan, terbuang saja seperti limbah, karena banyak petambang lebih fokus mendapatkan timah," kata Muhammad Taufik, Kepala Pengelola Museum Timah Indonesia, PT Timah saat kunjungan detikFinance, di Bangka, Rabu (12/3/2014).
Taufik mengungkapkan, tanah jarang yang banyak ditemukan di Bangka mulai dari Monazite, anatase, kwarsa, biotite, slag, zircon, ilmenite, xenotime dan banyak lagi.
"Mineral-mineral tersebut bagian dari mineral ikutan yang terdapat pada pasir timah setelah melalui proses pemurnian lagi," ucapnya.
Taufik menambahkan, bahkan salah satu mineral ikutan yakni monazite merupakan mineral yang paling diburu banyak negara, seperti China.
"Karena monazite ini digunakan dibanyak barang elektronika khususnya iPad. Bahkan dalam monazite ini juga mengandung uranium, dimana uranium ini banyak manfaatnya baik untuk pembangkit listrik, sinar x untuk alat kesehatan sampai dengan senjata nuklir," katanya.
Terkait potensi ini, sempat ada wacana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Bangka.
"Di Bangka banyak ditemukan uranium, bahkan karena potensinya cukup besar, sudah diwacanakan mau dibangun PLTN di Bangka. Apalagi teorinya jika banyak Monazite maka daerah tersebut minim gempa," tutupnya.
Selain Timah, Bangka Juga Penghasil Uranium untuk Nuklir
Rista Rama Dhany - detikFinance
Pertambangan Timah di Bangka
Bangka - Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar timah di dunia, yang dihasilkan di Provinsi Bangka-Belitung. Selain timah, Bangka-Belitung menghasilkan mineral lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Pulau yang dulunya tempat Bung Karno dan Bung Hatta di asingkan oleh Belanda, ternyata tidak hanya penghasil timah, juga penghasil tanah jarang (rare earth) hingga uranium.
"Rare earth di Bangka sangat banyak sekali, namun sebagian besar belum termanfaatkan, terbuang saja seperti limbah, karena banyak petambang lebih fokus mendapatkan timah," kata Muhammad Taufik, Kepala Pengelola Museum Timah Indonesia, PT Timah saat kunjungan detikFinance, di Bangka, Rabu (12/3/2014).
Taufik mengungkapkan, tanah jarang yang banyak ditemukan di Bangka mulai dari Monazite, anatase, kwarsa, biotite, slag, zircon, ilmenite, xenotime dan banyak lagi.
"Mineral-mineral tersebut bagian dari mineral ikutan yang terdapat pada pasir timah setelah melalui proses pemurnian lagi," ucapnya.
Taufik menambahkan, bahkan salah satu mineral ikutan yakni monazite merupakan mineral yang paling diburu banyak negara, seperti China.
"Karena monazite ini digunakan dibanyak barang elektronika khususnya iPad. Bahkan dalam monazite ini juga mengandung uranium, dimana uranium ini banyak manfaatnya baik untuk pembangkit listrik, sinar x untuk alat kesehatan sampai dengan senjata nuklir," katanya.
Terkait potensi ini, sempat ada wacana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Bangka.
"Di Bangka banyak ditemukan uranium, bahkan karena potensinya cukup besar, sudah diwacanakan mau dibangun PLTN di Bangka. Apalagi teorinya jika banyak Monazite maka daerah tersebut minim gempa," tutupnya.
翻訳されて、しばらくお待ちください..
