Oowada Shiho: Saya suka berada di SMAN 2 Tangsel
"Menurut saya Siswa siswi di SMAN 2 Sangat semangat, apa adanya dan senang bicara terus terang (polos). Saya baru pertama kali ke Indonesia dan sama sekali belum bisa bahasa indonesia tetapi siswa siswi SMAN 2 berusaha sebisa mungkin untuk berkomunikasi dengan saya menggunakan bahasa Indonesia sederhana dan bahasa Jepang yang dikuasainya. Saya sangat menikmati keseharian disini. Karena bahasa Jepang tidak menggunakan huruf alfabet seperti bahasa asing lainnya mungkin jadi sulit yah?. Namun saya yakin siswa-siswi SMAN 2 akan menjadi pandai dalam bahasa Jepang. Saya sangat bersyukur dapat berjumpa dengan semua siswa – siswi di sini karena selain lucu-lucu, siswa siswi disini sangat antusias", demikian pandangan Oowada mengenai siswa/i di SMAN 2 Tangsel.
Lebih jauh menurutnya, SMAN 2 Tangsel ini adalah sekolah yang lumayan besar. Jumlah murid dan gurunya sangat banyak. "Saya kaget ketika pertama kali masuk ke sekolah ini. Para gurunya ramah – ramah mengajak saya ngobrol walaupun saya tidak bisa bahasa Indonesia. Saya juga senang bisa berolah raga bareng. Di sekolah ini baik guru maupun muridnya sangat ceria, saya sangat senang bisa datang ke sekolah ini", begitu kata Oowada menambahkan.
Pandangan tentang orang Indonesia pada umumnya, menurutnya orang Indonesia itu senang makan yah. Kalau diJepang makan hanya diwaktu yang sudah ditentukan. Dan lagi sekolah di Indonesia sangat pagi sekali, kalau di Jepang agak sedikit siangan. Di Jepang juga tidak ada angkot, rambutan , dll. Di Indonesia sangat banyak benda-benda yang di Jepang tidak ada dan dia menemukannya setiap hari di sini. "Tolong beritahu saya lagi tentang Indonesia", begitu pintanya penuh semangat.
Ketika ditanya apa harapan selanjutnya mengenai program ini? Oowada menjawab dengan lugas dan paandangan seakan menatap jauh ke depan:" Saya berharap kedepan ada kesempatan untuk pertukaran pelajar SMA antara Indonesia dan Jepang. Begitu juga dengan para pengajarnya, saya rasa akan sangat baik jika program seperti ini bertambah. Banyak sekali murid yang belajar bahasa Jepang namun kesempatan untuk datang ke Jepang sedikit sehingga kesempatan berbicara bahasa Jepangpun tidak ada . Saya akan mencari informasi baik program JF ataupun program yang lainnya agar ada kesempatan bisa datang ke Jepang. Alahkah baiknya kalau suatu saat nanti baik murid ataupun gurunya bisa datang ke Jepang. Sebagai NP saya ingin banyak berbicara dengan semuanya, saya pribadi ingin bersama-sama berkembang bersama SMAN 2. Lima 5 bulan, tak akan terasa, mari kita banyak berbicara baik menggunakan bahasa Indonesia ataupun bahasa Jepang".