Ia melepas celanaku hingga organ kewanitaanku terlihat jelas. Ia melebarkan kakiku, aku dapat merasakan angin dingin menembus organ kewanitaanku. Aku malu dan tidak terbiasa, aku langsung menutup kakiku, namun gagal. Ia memegangi kedua kakiku dengan kuat. Mmmhh… aku merasakan lidahnya bermain-main dengan vaginaku, vagina perawan. "hngh.. Miki.. aku suka warna vaginamu. Manis seperti kamu." "..gghhh" aku hanya bisa menjawab dengan desahan bergairah.