Anak Sungai
Sebuah lagu pembuka yang memulai perkenalan saya dengan anak ini. Petikan gitar nylon yang jelas terdengar di awal lagu akan membawamu menuju perjalanan si Anak Sungai. Lirik yang dipersembahkan untuk seseorang bernama Yadi ini terinspirasi dari cerita The Adventures of Huckelberry Finn karya Mark Twain.
Di Bawah Bendera
Perjalanan mulai menyenangkan. Suara banjo, mandolin, dan tin whistle yang khas di lagu ini seakan-akan mengajak pendengar untuk bermain bersama. Walaupun lagu ini bercerita tentang sugai terkotor di dunia, Galih ingin mengajak pendengarnya untuk tetap bersenang-senang.
Bunga Lumpur
Lagu yang paling beda di antara lagu yang lain. Lagu ini lebih menaikkan unsur gypsyfolk yang terdengar classy dan singable. Tidak salah Deugalih & Folks menyimpan Bunga Lumpur sebagai single pertama. Lagu ini memang enerjik.
Minggu Pagi
Salah satu lagu yang akan mengajakmu untuk sedikit bersenandung dan bergumam. Jika kamu bukan orang yang pemalu, mungkin kamu akan bernyanyi dan memutar ulang lagu ini. Sangat cocok didengarkan sesuai dengan judul lagunya: saat minggu pagi.
Buat Gadis Rasid
Musikalisasi puisi Chairil Anwar yang diracik dengan apik. Belum pernah saya mendengar musikalisasi puisi yang enak untuk dinyanyikan dan mudah diingat. Namun, sayangnya teriakan Galih pada kalimat “The only possible non-stop flight” kurang garang seperti yang sering dia tampilkan di panggung.
Ilalang
Minim lirik tapi nada-nadanya sangat menyejukkan. Tentang sawah dan bocah-bocah Indramayu. Kamu akan terbawa suasana tenang dan damai di lagu ini.
Heyya Kid
Satu-satunya lagu yang liriknya bukan dibuat oleh Galih. Rasus “Ono” Budhoyono, sang peniup tin whistle mengambil alih pembuatan lagu ini untuk dipersembahkan kepada Rayyinda, anak bungsunya. Suasana yang hampir sama dengan Di Bawah Bendera yaitu suasana ceria dan menyenangkan.
When No One Sing This Song
Lagu ini mengingatkan saya pada lagu-lagu folk balada yang sering dimainkan oleh Bob Dylan. Dari lirik yang ditulisnya, Galih mencoba bercerita tentang kegelisahannya akan perang yang sering terjadi di Timur Tengah.
Earth
Lagu pertama Galih yang dibuat tahun 1998. Lagu yang bercerita tentang diskriminasi etnis tionghoa di Indramayu ini akan membawamu ke titik klimaks dari perjalanan Anak Sungai. Suara gitar elektrik dan teriakan Galih di akhir lagu membuat saya merinding dan berkata “gila! Edan pisan!”
Becoming White
Secara musik, mungkin lagu ini bisa dibilang anti-klimaks. Namun, jika kamu membaca liriknya, kamu akan menemukan makna yang dalam. Lagu yang bercerita tentang bagaimana semua orang ingin menjadi putih sebagai simbol kecantikan. Padahal kecantikan itu tidak diukur dari warna kulit tapi dari aura-aura lain yang terpancar dari dalam diri. Lagu penutup yang mengantarkanmu pada rasa penasaran bagaimana perjalanan Deugalih & Folks selanjutnya.
Children Of The River An opening song that started my introduction with this child. A clear nylon guitar passages heard in the beginning of the song will take you towards the River trip. The lyrics are dedicated to someone named Yadi was inspired from the story The Adventures of Huckelberry Finn Mark Twain works.Under The BannerFun trip. The sound of the banjo, mandolin, tin whistle and is typical in this song as if inviting the listener to play with. Although this song tells the story of the world's dirtiest sugai, Galih would like to invite listeners to keep having fun.Mud FlowersThe song that is most different from the other songs. This song is more raised element gypsyfolk that sounded classy and singable. No one Deugalih & Folks keep Mud Flower as the first single. The song is indeed energetic.Sunday MorningOne of the songs that will be mengajakmu for a bit of humming and murmuring. If you are not a shy person, maybe you will sing and play back the song. Very fit be heard in accordance with the title of the song: when Sunday morning.Create A Girl RasidMusikalisasi poetry Chairil Anwar who lovingly and fresh. I had never heard of musikalisasi poetry Sung to a nice and easy to remember. However, unfortunately cries Galih on the sentence "The only possible non-stop flight" less fierce as often she show on stage.IlalangMinim lirik tapi nada-nadanya sangat menyejukkan. Tentang sawah dan bocah-bocah Indramayu. Kamu akan terbawa suasana tenang dan damai di lagu ini.Heyya KidSatu-satunya lagu yang liriknya bukan dibuat oleh Galih. Rasus “Ono” Budhoyono, sang peniup tin whistle mengambil alih pembuatan lagu ini untuk dipersembahkan kepada Rayyinda, anak bungsunya. Suasana yang hampir sama dengan Di Bawah Bendera yaitu suasana ceria dan menyenangkan.When No One Sing This SongLagu ini mengingatkan saya pada lagu-lagu folk balada yang sering dimainkan oleh Bob Dylan. Dari lirik yang ditulisnya, Galih mencoba bercerita tentang kegelisahannya akan perang yang sering terjadi di Timur Tengah.EarthLagu pertama Galih yang dibuat tahun 1998. Lagu yang bercerita tentang diskriminasi etnis tionghoa di Indramayu ini akan membawamu ke titik klimaks dari perjalanan Anak Sungai. Suara gitar elektrik dan teriakan Galih di akhir lagu membuat saya merinding dan berkata “gila! Edan pisan!”Becoming WhiteSecara musik, mungkin lagu ini bisa dibilang anti-klimaks. Namun, jika kamu membaca liriknya, kamu akan menemukan makna yang dalam. Lagu yang bercerita tentang bagaimana semua orang ingin menjadi putih sebagai simbol kecantikan. Padahal kecantikan itu tidak diukur dari warna kulit tapi dari aura-aura lain yang terpancar dari dalam diri. Lagu penutup yang mengantarkanmu pada rasa penasaran bagaimana perjalanan Deugalih & Folks selanjutnya.
翻訳されて、しばらくお待ちください..