Si nenek memberikan selendang itu padanya.
“Bawang Putih ini selendang merah yang kamu cari . Oyah Aku memberikan hadiah , sebuah labu untukmu karena kamu sudah membantuku. Ah pilih mana yang kamu suka, di meja sudah ada dua buah labu kecil dan besar. Bawang Putih memilih labu kecil karena dia merasa tidak akan sangu
membawa labu besar. Sebab dia juga harus membawa (kelain jampi ? )pakaian miliknya.”
“Uhhn , aku pilih yang kecil saja nih.”
“Ah,baiklah ambilan labu kecil itu,tapi ingat labu itu jangan kamu buka sebelum kamu sampai di rumah,(bahan?).
“Baik nih, aku kakak menertb sebentar di nih (???)
Sesampai di rumah,Bawang Putih di rumah luar ibu tiri dan Bawang Merah.
“Dari mana saja Bawang Putih,kamu sudah hanya melawannya”. (叩く音)
”Ampun bu,ampun, aku aku tadi”
“A lah cukup Bawang Putih, kamu tidak betul alasanmu!”
Mereka terus memukulnya,lalu mereka melihat labu yang bawa Bawang Putih.
“Labu itu di masuklah ,kami sudah sangat lapar ??? tadi”
Kemudian Bawang Putih pun menganbil pisau dan membelah labu itu.
(ページ音)
Alangkah terkejutnya,sebab isi labu itu penuh dengan perhiasan yang berkilat dan mahal harganya.
“Haa?? dari mana kamu mendapat kaya (?) begitu?”
Bawang Putih menceritakan semuanya.
“Aduh Bawang Putih ,seharusnya kamu milih labu besar isinya pasti banyak.ha dasar!(まったく!)”
Mendengar kata-kata Bawang Merah, si Ibu tiri akhirnya mendapat ide.
“Huun, sepertinya aku punya ide. hahahaha…”
Ke sekarang(?) harinya, Ibu tiri dan Bwang Merah pergi ke sungai.
(ページ音)
Mereka sengaja(わざと)menhanyutkan selendang merah.
Diam-diam mereka mengikuti arah selendang itu hanyut.
Benal saja selendang itu kembali pun oleh nenek tua itu.
Ibu tiri dan BM segera mengikuti nenek tua yang berjalan naik gunung.
Di sepanjang jalanan BM mengelu(ショックで口がきけない).
Karena tak biasa berjalan jauh.
“Aduh ,aku cape sekali Bu! kita berjalan saja yoh.”
“BM sabar(辛抱しなさい), sebentar tadi kita akan dapat lebih banyak dari BP.
“Tapi aku cape Bu!”
Ibu tiri sabar. Sesampainya di rumah nenek tua, ibu tiri dan BM mengtuk pintu.
(ページ音)
Nenek tua menyambutnya dengan baik(良く歓迎する).
Kemudian ibu tiri dan BM pura-pura sedih(悲しそうなふりをする) dan menanyakan soal selendang merah itu.(4:05)
”Un…Nenek yang baik hati? Apa nenek menemukan selendang merah memiliki ibuku?
“Aha…ya, kebetulan nenek temukan tadi di sungai “
Seperti halnya BP,si nenek baru akan menberikan selendang itu jika mereka membantunya
dengan terpaksa.
Demi mendapatkan dua labu itu, mereka bekerja menbantu nenek meski sambil mengharu(?).
“ Wah…cape sekali! Ku bukan tanak buah labu itu, ku bu tidak akan mau tak akan ini?(???)
“ya,ibu sedah lah, semoga isi buah labunya nanti lebih banyak. hahaha”
Akhilnya salesai sudah bekja BM dan ibu tiri di rumah nenek tua.
Kemudian mereka pamit, nenek tua itu memberikan selendang itu kepada BM dan ibunya.
Di meja ada dua buah labu yang besar dan kecil.
“Coba pilihlah satu labu sebagai hati yang dariku”
Dan tentu saja, ibu tiri dan BM memilih labu yang besar.
“Aku pilih yang besar dong nenek(?)!
“Ah ya yang besar saja, ingat jangan kalian buka labu itu sebelum sampai di rumah”
“Ya nenek,itu pasti kami pulang dulu yang nenek.”
BM dan ibunya tidak mengikut anjuran si nenek. Di tengah berjalanan,ibu tiri memberat labu besar itu. Mereka sudah tidak sabar dengan pun riasan(???) yang akan mereka dapatan.
“Bu ayuh tidak buka saja labu ini. Nenek tua buka tidak tau(???)”
“ya, ayuh tak buka ibu juga menasalan(?)”
Namun alangkah terkjut mereka, sebab isi labu itu adalah binatang binatang berbisa(毒のある)seperti ular kamjunki(?) laba-laba dan ubar(?)
Segelah saja mereka digigi ular.
“Apa ini?”
“Ah nak pernah sanya(?) kenapa isinya binatang binatang ini?”
“ibu aduh”
Karena mereka masih di tenga utan, maka tidak ada yang menorong mereka .
Ibu tiri dan BM pun mati ke lalu berbisa ular