Dan biarlah kutahan amarahku di dalam hati demi kau, Sahabat. Biarlah amarah yang menggetarkan hati ini kuredam demi setangkup kasih darimu, Sahabat.
Aku membencinya hingga ke tulang rusukku. Rasa benci yang tak satu setan pun mengerti.
Aku berusaha sebisaku untuk tidak bertanya, "Kenapa kau pilih dia?"
Semoga kesabaranku mendewasakanku. Dan semoga dia yang menguji kesabaranku sadar dan minta maaf atas segala kesalahannya yang sungguh menyakitiku.
Dan semoga lencana kepercayaanmu tidak berkurang untukku. Sungguh, aku tidak ingin kehilanganmu hanya karena Si Brengsek itu.
Aku pernah kehilangan satu sahabat karena sebuah kesalahpahaman. Aku tidak ingin itu terjadi diantara kita.
Thank you for always stand by my side, even when I'm this sad.