JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan buruh bersiap berjalan kaki ke Istana Negara, Selasa (1/9/2015) siang. Mulut jalan Medan Merdeka Barat dari arah Thamrin pun ditutup karena massa buruh sudah memenuhi lingkar bundaran patung kuda Arjuna Wiwaha dan sisi sebaliknya yang menuju Thamrin.
Sejumlah pentolan buruh yang berdiri di atas mobil bak terbuka pun mulai berorasi membakar semangat rekan sejawatnya.
"Nanti jangan sampai putus, seluruh peserta aksi jangan masuk ke dalam taman, trotoar atau Monas. Kita fokus di Istana Negara, kita berjuang di Istana untuk menyuarakan aspirasi kita," kata salah seorang pentolan buruh yang berada di atas mobil bak terbuka.
Pukul 11.30 WIB, mereka mulai mengambil posisi untuk mulai berjalan. Sebelum melakukan aksi mereka pun menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sementara itu, para petugas kepolisian tampak membangun barikade di garis busway.
Di sisi lain, beberapa petugas provost menghalau sejumlah massa yang menginjak taman-taman di sepanjang jalan Medan Merdeka Barat.
"Jangan ada yang injak rumput. Instruksi komando ada di mobil komando, hati-hati jangan terprovokasi. Jangan ada pihak lain yang memprovokasi kita. Aksi ini tidak akan terjadi bila pemerintah lebih serius memperhatikan rakyat kecil seperti kita," seru seseorang yang berdiri di atas mobil berwarna putih.