JakartaIndonesian National Shipowners Association (INSA) meyakini program beyond cabotage sebagai kelanjutan dari asas cabotage akan mampu mengembalikan kejayaan maritim Indonesia, khususnya di bidang transportasi laut. Kejayaan maritim yang dimaksud adalah saat kapal-kapal berbendera Merah Putih berhasil menguasai aktivitas pengangkutan laut dalam negeri bahkan ekspor dan impor seperti yang terjadi selama periode tahun 19611984. Pada periode tersebut atau tepatnya pasca lahirnya Deklarasi Djuanda hingga terbitnya kebijakan Scrapping Policy, kapal-kapal berbendera Merah Putih cukup disegani dunia. Pada periode itu, aktivitas angkutan laut dalam negeri sudah dikuasai kapal nasional, sedangkan ekspor impor menggunakan kapal nasional mencapai lebih dari 70%, kata Carmelita Hartoto, Ketua Umum INSA saat diskusi Indonesia Transport and Supply Chain Logistik, pekan lalu. Namun, setelah adanya kebijakan scrapping policy yang mewajibkan kapal-kapal berusia di atas 25 tahun dibesituakan, aktivitas pelayaran dan perkapalan nasional mengalami kemunduran hingga sekarang. Baru 2005 kita mulai menggeliat sejalan dengan adanya kebijakan asas cabotage. Dia menjelaskan program beyond cabotage akan mamtpu mengangkat kejayaan pelayaran nasional. Beyond cabotage atas angkutan ekspor dan impor Indonesia adalah program paling strategis untuk menjemput kejayaan maritime nasional sekaligus menjadi tantangan bagi pemerintahan baru