Dua raksasa Asia itu telah mengirim rombongan untuk melobi para pejabat Indonesia dalam dua minggu terakhir, masing-masing mengajukan insentif untuk kontrak bernilai sekitar US$5 miliar (Rp 70,4 triliun) tersebut.
Para analis yakin bahwa siapa pun yang menang kemungkinan akan menjadi yang terdepan untuk proyek-proyek kereta api kecepatan tinggi di Asia dalam tahun-tahun mendatang, termasuk yang menghubungkan Kuala Lumpur dan Singapura.