RIBUNNEWS.COM. JAKARTA---Meski, pasar pertambangan mulai meredup yang dialami sektor alat-alat berat, namun itu bukan satu-satunya pasar yang dibidik oleh industri alat berat. Masih ada peluang pasar di sektor konstruksi dan infrastruktur. Apalagi di sektor tersebut tahun ini cukup menggeliat, sehingga bisa menopang kinerja alat-alat berat.
Indonesia sendiri memiliki potensi pasar konstruksi terbesar di ASEAN dengan perkiraan mencapai nilai 60% dari keseluruhan nilai pasar konstruksi ASEAN pada tahun 2015. Potensi ekonomi yang demikian besar tentu membuat Indonesia menjadi pasar yang menarik bagi investor asing.
Tak terkecuali dari negara Jepang. Perusahan Kanamoto.co.jp asal negeri sakura ini pun tak ragu menanamkan investasi yang tak kecil nilainya di Indonesia. Dengan menggandeng Probesco, yang terkenal sebagai salah satu pemain di industri alat-alat berat, maka kedua perusahaan ini akan bersinergi dan menaklukkan pasar dalam negeri. Indonesia menjadi pasar yang sangat menjanjikan.
Kanamoto dikenal sebagai spesialis di bidang rental, mempunyai “know how”, memiliki sumber pembelian equipment yang bagus, funding yang competitive, serta memiliki system dan technologi yang terkemuka. Produk-produk yang dimiliki Kanamoto, antara lain Excavator, Wheel loader, Rought Terrain Crane, Generator, Compressor and Lighting Tower. Sementara Probesco memiliki network yang luas, berpengalaman selama 35 tahun di bidang alat berat, human resources development dan company culture.
Adapun sasaran market yang akan dibidik Prabesco Kanamoto ini, selain perusahaan Jepang yang berada di Indonesia, juga perusahaan lokal. Pembangunan MRT di Jakarta pun menjadi salah satu pasar penting bagi Prabesco Kanamoto. Selain itu, porsi terbesar pasar mereka adalah menyasar pada pangsa pasar bidang konstruksi, karena Kanamoto memiliki spesialisasi di bidang konstruksi dan pelayanannya yang bisa diandalkan, kemudian merambah dibidang properti. Sementara Prabesco memiliki pasar yang cukup besar di plantation“Kami memasang target terhadap marget share sebesar 30%, “ kata Saripin Taidy, Direktur Utama PT Probesco Disatama didampingi Kanchu Kanamoto dari Kanamoto.co.jp.
Kata Saripin, perusahaan Jepang itu melihat Indonesia menjadi pasar yang sangat menjanjikan, sehingga tak ragu lagi mereka menanamkan investasinya. Tahap awal, mereka akan menggunakan dana berkisar antara US$ 1 juta hingga US$ 2 juta. Harapannya, mereka akan mencapai break open point dalam waktu 2 – 3 tahun mendatang. Sementara kerja sama ini akan berlangsung tanpa batas waktu. “Kami berhasil berkolaborasi (joint venture) di Indonesia, untuk mengisi kebutuhan rental market di Indonesia. Kami memang akan berjalan dalam skala kecil dulu, dana yang dinvestasikan sangat tergantung berapa yang dibutuhkan. Project MRT ini sudah pasti dalam persiapan dengan dana awal US$1 juta sampai US$ 2 juta,” katanya. “Dana tersebut akan bertambah, apabila ada permintaan order cukup besar. Karena bisnis rental alat-alat berat sulit diprediksikan, tergantung permintaan.”
Terang Saripin lagi, kerjasama ini, tidak secara spesifik dikhususkan MEA 2015. Hal ini akan menjadikan posisi Probesco menjadi lebih siap untuk mempersiapkan diri menghadapi potensial bisnis yang ada. .
結果 (
日本語) 1:
[コピー]コピーしました!
RIBUNNEWS.COM. JAKARTA---Meski, pasar pertambangan mulai meredup yang dialami sektor alat-alat berat, namun itu bukan satu-satunya pasar yang dibidik oleh industri alat berat. Masih ada peluang pasar di sektor konstruksi dan infrastruktur. Apalagi di sektor tersebut tahun ini cukup menggeliat, sehingga bisa menopang kinerja alat-alat berat.Indonesia sendiri memiliki potensi pasar konstruksi terbesar di ASEAN dengan perkiraan mencapai nilai 60% dari keseluruhan nilai pasar konstruksi ASEAN pada tahun 2015. Potensi ekonomi yang demikian besar tentu membuat Indonesia menjadi pasar yang menarik bagi investor asing.Tak terkecuali dari negara Jepang. Perusahan Kanamoto.co.jp asal negeri sakura ini pun tak ragu menanamkan investasi yang tak kecil nilainya di Indonesia. Dengan menggandeng Probesco, yang terkenal sebagai salah satu pemain di industri alat-alat berat, maka kedua perusahaan ini akan bersinergi dan menaklukkan pasar dalam negeri. Indonesia menjadi pasar yang sangat menjanjikan.Kanamoto dikenal sebagai spesialis di bidang rental, mempunyai “know how”, memiliki sumber pembelian equipment yang bagus, funding yang competitive, serta memiliki system dan technologi yang terkemuka. Produk-produk yang dimiliki Kanamoto, antara lain Excavator, Wheel loader, Rought Terrain Crane, Generator, Compressor and Lighting Tower. Sementara Probesco memiliki network yang luas, berpengalaman selama 35 tahun di bidang alat berat, human resources development dan company culture.については Prabesco カナモト会社人のインドネシアでは、日本だけでなく、地元企業だけでなく撮影されるターゲット市場。ジャカルタで MRT の建設も Prabesco 当社にとって重要な市場の一つとなった。さらに、建設市場シェアの menyasar になりますが、カナモトは建設と依存、およびプロパティで、侵入できるサービスに特化して市場の最大の部分です。Prabesco は十分に大きい市場のプランテーションで「我々 はシェア 30% に対して marget をターゲット」Saripin Taidy は言った、Kanamoto.co.jp から PT Probesco Disatama 金本社長が同行しました。Saripin、同社は、日本がインドネシアを見ている疑い彼らはその投資を吹き込む非常に有望な市場になります。初期段階の間米国 $ 100 万に米国 $ 200 万に至るまで資金が使用されます。期待彼らは 2-3 年以内休憩オープン ポイントを達します。この協力が無期限に続く間。「インドネシア、インドネシアのレンタル市場ニーズを満たすために (合弁会社) を共同作業しますできました。私たち確かに実行されます小さな規模で過去に資金 dinvestasikan 依存どのように非常に多くする必要があります。これは、初期資金の米ドル 100 万に米国 $ 200 万に備えて MRT プロジェクトでは確かに、"彼は言った。"これらの資金が増加の順序は十分に大きな需要がある場合。レンタルのビジネスは、ハードを予測、需要に応じて重いツール"と。率直な Saripin また、この協力関係は具体的にはない MEA 2015 を捧げた。これより存在するビジネスの可能性を準備する準備ができて、Probesco の位置になります。.
翻訳されて、しばらくお待ちください..
