Dari grafik pengukuran performa chiller tersebut, dibuat suatu kesimpulan bahwa performa
chiller central yang dioperasikan untuk mensuplai chilled water ke masing-masing ruangan
sangat boros energi dan sudah tidak layak untuk dioperasikan lagi. Hal yang mendasari
pemikiran ini adalah nilai Coefficent of Performance (COP) dari setiap unit chiller sangat
rendah, perbedaan temperatur ΔT di evaporator rangenya kecil, dan tidak pernah tercapai
set point temperatur chilled water suplai (7oC) yang berdampak pada kompressor chiller
bekerja terus menerus.
Faktor utama penyebab rendahnya efisiensi thermal dari unit chiller tersebut adalah faktor
usia peralatan tersebut, mulai terpasang dan beroperasi 19 tahun yang lalu menyebabkan
terjadinya derating efisiensi. Hal inilah yang mendasari untuk dilakukannya peremajaan
melalui pergantian chiller lama ke chiller teknologi terbaru sebagaimana direkomendasikan
pada bab 5 laporan ini.