Eunji menghela nafasnya kecil. sambil menutup pintu apartement nya, Ia menoleh ke arah suara langkah-langkah yang terdengar di lorong gedung apartementnya.
Eunji menggigit bibir saat melihat laki-laki itu dengan santai berjalan menghampirinya. Ia sedikit menghela nafas, untung saja Jieun sudah berangkat lebih dulu ke kantornya, kalau tidak Eunji yakin Jieun akan menampakan kemarahan pada Eunji.
Baekhyun menghentikan langkahnya saat jarak di antara mereka terpaut 1 meter.
“Ada apa denganmu?” Tanya Baekhyun heran ketika melihat wajah Eunji yang tidak terbilang cerah hari ini.
“Tidak.” Hanya itu yang keluar dari mulut Eunji. Eunji merasakan jantungnya berdegup kencang saat ini. bagaimanapun ia harus menjaga jarak dengan Baekhyun agar tidak terjadi salah paham di antara mereka.
.
Hening benar-benar terjadi. Baekhyun dan Eunji sama-sama terdiam. Keduanya hanya menatap jalanan padat di depan mereka.
“Kau tidak seperti biasanya” Suara Baekhyun terdengar menggema di dalam mobil. Eunji menoleh sekilas kearahnya.
“Mungkin hanya perasaanmu”
Eunji tidak menatap ke arah Baekhyun lagi, namun laki-laki itu menoleh menatap Eunji dan merasakan bahwa ada yang aneh yang terjadi pada gadis itu.
“Byun, kau tidak perlu menjemputku lagi seperti ini. Aku bisa berangkat sendiri. Aku tidak mau merepotkanmu”
Baekhyun menatap Eunji yang kini memainkan ujung tas nya dengan tatapan kosong.
“Asal kau tahu, aku tidak merasa di repotkan olehmu” Jawab Baekhyun menenangkan. Eunji tak merespon apa-apa.
Sungguh Baekhyun tak suka keadaan seperti ini. ada apa dengan Eunji? apa Baekhyun berbuat salah padanya?
Baekhyun teringat akan kejadian tadi malam. Ia rasa ia tahu apa penyebab eunji bertingkah seperti ini.
baekhyun mulai membuka suaranya lagi. “Apa ini karena Jieun?”
Eunji yang kini tersentak kaget menoleh ke arah Baekhyun dengan cepat. “Apa maksudmu?”
Baekhyun menghela nafasnya, dan memfokuskan pandangannya pada jalanan di luar. “Dia marah bukan? Aku tahu itu.”
Eunji terdiam sambil menundukan kepalanya. Mengapa laki-laki itu mudah membaca keadaan semalam?
“Apa yang ia bicarakan padamu?” Tanya Baekhyun lagi.
“Kau tidak perlu tahu itu” Suara Eunji terdengar dingin. Baekhyun menyadari bahwa itu adalah pertanyaan bodoh. Ia rasa ia memang tidak pantas menanyakan itu pada Eunji.
“Sebaiknya kita menjaga jarak, Byun” Suara itu terdengar lagi dan kini sukses membuat leher baekhyun terasa tercekat dan tak bisa bernafas.
.
Eunji mengusap wajahnya saat rasa lelah itu muncul di tengah tengah pekerjaannya. Perasaan aneh muncul saat ini. Hati nya terasa aneh, ada apa dengannya? Semenjak ia mengeluarkan kata-kata itu dan menatap mata Baekhyun , ia merasakan dadanya sesak. Bodoh! apa yang terjadi pada dirimu, Eunji? maki Eunji pada dirnya sendiri.
Eunji menghela nafasnya kecil. sambil menutup pintu apartement nya, Ia menoleh ke arah suara langkah-langkah yang terdengar di lorong gedung apartementnya.
Eunji menggigit bibir saat melihat laki-laki itu dengan santai berjalan menghampirinya. Ia sedikit menghela nafas, untung saja Jieun sudah berangkat lebih dulu ke kantornya, kalau tidak Eunji yakin Jieun akan menampakan kemarahan pada Eunji.
Baekhyun menghentikan langkahnya saat jarak di antara mereka terpaut 1 meter.
“Ada apa denganmu?” Tanya Baekhyun heran ketika melihat wajah Eunji yang tidak terbilang cerah hari ini.
“Tidak.” Hanya itu yang keluar dari mulut Eunji. Eunji merasakan jantungnya berdegup kencang saat ini. bagaimanapun ia harus menjaga jarak dengan Baekhyun agar tidak terjadi salah paham di antara mereka.
.
Hening benar-benar terjadi. Baekhyun dan Eunji sama-sama terdiam. Keduanya hanya menatap jalanan padat di depan mereka.
“Kau tidak seperti biasanya” Suara Baekhyun terdengar menggema di dalam mobil. Eunji menoleh sekilas kearahnya.
“Mungkin hanya perasaanmu”
Eunji tidak menatap ke arah Baekhyun lagi, namun laki-laki itu menoleh menatap Eunji dan merasakan bahwa ada yang aneh yang terjadi pada gadis itu.
“Byun, kau tidak perlu menjemputku lagi seperti ini. Aku bisa berangkat sendiri. Aku tidak mau merepotkanmu”
Baekhyun menatap Eunji yang kini memainkan ujung tas nya dengan tatapan kosong.
“Asal kau tahu, aku tidak merasa di repotkan olehmu” Jawab Baekhyun menenangkan. Eunji tak merespon apa-apa.
Sungguh Baekhyun tak suka keadaan seperti ini. ada apa dengan Eunji? apa Baekhyun berbuat salah padanya?
Baekhyun teringat akan kejadian tadi malam. Ia rasa ia tahu apa penyebab eunji bertingkah seperti ini.
baekhyun mulai membuka suaranya lagi. “Apa ini karena Jieun?”
Eunji yang kini tersentak kaget menoleh ke arah Baekhyun dengan cepat. “Apa maksudmu?”
Baekhyun menghela nafasnya, dan memfokuskan pandangannya pada jalanan di luar. “Dia marah bukan? Aku tahu itu.”
Eunji terdiam sambil menundukan kepalanya. Mengapa laki-laki itu mudah membaca keadaan semalam?
“Apa yang ia bicarakan padamu?” Tanya Baekhyun lagi.
“Kau tidak perlu tahu itu” Suara Eunji terdengar dingin. Baekhyun menyadari bahwa itu adalah pertanyaan bodoh. Ia rasa ia memang tidak pantas menanyakan itu pada Eunji.
“Sebaiknya kita menjaga jarak, Byun” Suara itu terdengar lagi dan kini sukses membuat leher baekhyun terasa tercekat dan tak bisa bernafas.
.
Eunji mengusap wajahnya saat rasa lelah itu muncul di tengah tengah pekerjaannya. Perasaan aneh muncul saat ini. Hati nya terasa aneh, ada apa dengannya? Semenjak ia mengeluarkan kata-kata itu dan menatap mata Baekhyun , ia merasakan dadanya sesak. Bodoh! apa yang terjadi pada dirimu, Eunji? maki Eunji pada dirnya sendiri.
翻訳されて、しばらくお待ちください..
