Entah berapapun hasilnya, cukup atau tidak cukup upah buruh, masih punya penghasilan tetap. Bandingkan dengan nelayan. Perahupun milik juragan. Begitu turun ke laut, artinya sudah trkrn kontrak mati. Jika buruh mati kecelakaan kerja, ada astek. Mayatpun ada. Bayangkan seorang nelayan yg tidak dicover asuransi. Matipun mayatnya sulit diketemukan. Beruntung para buruh itu masih punya kekuatan politik. Nelayan, buruh tani.... banyak menjadi korban lintah darat. Kepada siapa mereka nuntut koran dan parfum. Istri-istri mereka pun butuh cantik. Nelayan dan petani sejak dulu seperti itu.
Hai para petani...m mulai besok jangan tanam padi. Mari kita tanam duwet. Teriak2 pun hanya burung pipit yang dengar.
Hai para nelayan. Mulai mbesok cari ubur-ubur saja. Teriak2 pun hanya ombak yg dengar.