Dengan mengeluarkan bank tradisional yang biasanya mempunyai biaya operasional tinggi dari proses pinjam meminjam ini, Lending Club dapat memberikan rata-rata bunga yang lebih rendah kepada peminjam. Biaya-biaya yang biasa dibebankan pada nasabah bank tradisional seperti prepayment fee juga dihilangkan. Investor lebih mempunyai kontrol atas kepada siapa mreka mau meminjamkan uang mereka dan mengatur portofolio kredit mreka sendiri. Selain itu Lending Club juga dapat menjembatani proses peminjaman tidak formal yang sering terjadi antar rekan bisnis, sehingga elemen akuntabilitas yang tidak terlalu formal dapat terjadi.
Selain pinjaman pribadi, Lending Club juga baru-baru ini membuka peminjaman untuk perusahaan yang lebih berfokus pada usaha kecil dan menengah (UKM) yang memerlukan pinjaman kerja. UKM dapat memasukkan aplikasi pinjaman mereka ke Lending Club sampai USD 100.000.
Investasi dari Google dan venture capital lainnya, serta perkembangan asset under management (AUM) yang sekarang mencapai USD 450 juta menunjukkan bahwa perusahaan ini telah berkembang pesat dari 5 tahun yang lalu.
Bisakah Dilakukan di Indonesia?