“Akhirnya aku bertemu lagi denganmu Baekhyun” Gadis berambut hitam pangjang itu mengarahkan pelukan singkat pada Baekhyun saat sahabat baik dan laki-laki yang ia suka itu kini berada di hadapanya.
Eunji tersenyum memandang sahabatnya yang terlihat senang bertemu dengan laki-laki idamannya. Eunji juga menatap Baekhyun yang mengeluarkan senyum ramah nya itu.
Tak mau memakan banyak waktu, mereka bertiga segera menempati sebuah meja di salah satu restoran yang sudah Jieun tentukan dan mulai memesan makanan untuk santap siang. Jieun tak hentinya mencari topik pembicaraan di antara mereka, khususnya untuk di bicarakan dengan Baekhyun.
Eunji menatap kedua temannya sambil tersenyum. Mereka cocok? Itu menurutnya. Ia lihat Baekhyun juga sangat ramah dengan Jieun. Semoga saja Baekhyun segera menyatakan perasaannya pada Jieun agar sahabat baiknya itu tidak hanya berharap-harap seperti saat ini.
Tak sadar Eunji menatapi Baekhyun, melihatnya tertawa, tersenyum, berbicara. entah mengapa ia suka dengan itu semua. Baekhyun memang laki-laki yang baik. Tak salah jika Jieun sangat menyukainya. Mengapa Eunji baru menyadarinya sekarang ? Padahal ia hampir menjalankan setiap harinya bersama laki-laki dengan senyum nya yang manis itu.
.
“Apa kau senang bertemu Jieun tadi?” Tanya Eunji sambil menaruh tas tangannya di sisi meja komputer. Baekhyun menoleh sedikit sambil mendesis pelan “Biasa saja, cukup seru karena kita membahas hal-hal lama yang menarik bukan?” Eunji menganggukan kepalanya tanpa menunjukan respon lain. dan beberapa detik kemudian Eunji mulai membuka mulutnya.
“Kalau kau mau kita bisa membuat janji dengannya untuk makan siang bersama setiap hari?”
Baekhyun mengerutkan keningnya dan menatap Eunji dengan wajah bingung. “Untuk apa? Tidak usah membuat janji konyol seperti itu” Baekhyun mendudukan dirinya pada kursi kantor di depannya dan menyanderkan kepalanya pada sandaran kursi itu. Eunji menghela nafasnya kecil sambil menggerakan mouse komputer dengan tangan kanannya.
“Apa kau tidak berfikiran untuk mendekatinya, Byun?” Baekhyun menoleh ke arah Eunji lagi dan memutar bola matanya. “Tidak.” Jawabnya singkat.
“Hey kalian berdua!” Suara seseorang yang baekhyun dan Eunji sudah yakin bahawa itu adalah suara Jino, kini mendekat ke arah mereka berdua. Jino, laki-laki bertubuh kecil dengan wajah masih seperti anak-anak, ia berada di devisi yang sama dengan Baekhyun dan Eunji.
Baekhyun dan Eunji menolehkan kepala mereka, menatap Jino secara bersamaan, menatap Jino yang sudah berdiri di tengah-tengah mereka berdua dengan secangkir teh yang di pegangnya.
“Jahat sekali. Kalian berdua makan siang dengan Jieun, bukan? Mengapa tidak mengajakku?” Ucap Jino dengan wajah memberengut.
Eunji terkekeh melihat temannya itu. “Aku tidak berfikir kau mau ikut dengan kami”
“Hey, aku juga rindu dengan Jieun. Kau tahu? Kelama aku bekerja disini teman yang selalu menenangkanku saat di marahi atasan hanya dia”