“Eunji, ak-” Suara seseorang yang berhenti di ambang pintu itu terhenti. Baekhyun mengangkat kepalanya dan memandang kaget ke arah seaeorang di hadapannya.
“Jieun?”
.
“Jieun?” Suara Baekhyun itu terdengar.
Dengan cepat Eunji memutar kepalanya, menoleh ke arah pintu apartementnya. Jantungnya dengan cepat berdegup dengan kencang.
Eunji segera berjalan menghampiri Baekhyun dan Jieun yang masih berdiri disana.
“Baekhyun bagaimana kau bisa ada di sini?” suara Jieun yang terdengar kaget dan shock itu mulai terdengar oleh Eunji, Sedangkan Baekhyun masih terdiam bingung.
Eunji menyadari bahwa kini Jieun sudah menatap nya dari jauh dengan kening berkerut.
“Ah Jieun, tumben kau datang ke apartementku malam-malam. Silahkan masuk, kami baru saja akan memulai makan malam”
Eunji tersenyum kikuk di hadapan Jieun, sambil meraih tangan Jieun untuk masuk ke dalam apartementnya. perasaan tidak enak muncul ketika Eunji menyadari tatapan Jieun padanya sudah tidak bersahabat.
Hening bercampur rasa aneh di antara mereka saat ketiganya saling berpandangan di meja makan sampai akhirnya Baekhyun lah yang memecahkan suasana.
“Boleh aku memulai makan? Aku rasa cacing cacing di perutku ini sudah bernyanyi ria” Ucap Baekhyun sambil menyendokan nasi ke piringnya. terlihat senyum tipis di bibir Eunji “Silahkan Byun” .
“Kau belum menjawab pertanyaanku Baekhyun. Mengapa kau berada disini?” Jieun menatap Baekhyun dengan tatapan penuh. “Aku? Tadi sepulang kantor aku menemani Eunji berbelanja dan sepulangnya ia berniat memberi imbalan dengan membuatkan makanan untukku.” Jawab Baekhyun dengan wajah yang santai dan kemudian menyuap kan makanan nya ke dalam mulut. Berbeda dengan Eunji yang kini hanya terdiam menunduk. Jieun menatap Eunji singkat dengan ujung matanya.
“Oh. Sebaiknya sehabis ini kau pulang. Aku rasa Eunji lelah” Sahut Jieun dengan nada yang sinis. Eunji menelan ludah nya. ia merasa bahwa Jieun kini sangat marah.
“Baiklah tidak masalah” Jawab Baekhyun singkat.