JAKARTA – PT Pertamina (Persero) telah mempresntasikan proposalnya mengenai pengelolaan Blok Mahakan, Pemerintah berkeyakinan bahwa Pertamina mampu mengelola Blok yang saat ini dikeloal Total E&P Indonesie (operator) dan Inpex Corporation. Total rencana investasi yang akan dikeluarkan Pertamina mengelola Blok Mahakam paska 2017 selama 20 tahun diperkirakan mencapai USD 25,2 miliar.
PT Pertamina (Persero) telah mengajukan proposal pengembangan dan pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur, setelah mendengar pemaparan Pertamina dalam mengelola Blok Mahakan, Pemerintah berkeyakinan Pertamina dapat mengelola Blok Mahakam setelah kontrak dengan Total E&P Indonesie selesai pada tahun 2017 mendatang.
“Rapat kemarin secara resmi Pertamina mempresentasikan proposalnya, jadikan memang aturanya begitu, begitu satu blok habis kita mendengar aspirasi Pertamina kalau mau melanjutkan maka Pertamina harus memberikan proposal untuk dipertimbangkan oleh pemerintah. Setelah mendengar presentasi dari Pertamina dan juga ada tanya jawab, di challenge, ditanya berbagai hal, pemerintah merasa yakin bahwa Pertamina memiliki kesiapan untuk menjadi operator Blok Mahakam sesudah selesai kontrak dengan Total Indonesie,” ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, Minggu (8/3) kemarin.
Keputusan penyerahan pengelolaan Blok Mahakam menurut Menteri sebenarnya sedikit terlambat, karena percepatan penyelesaian kontrak-kontrak wilayah kerja (WK) migas masuk dalam prioritas kabinet kerja Jokowi – JK dan jika diselesaikan dengan cepat maka proses transisinya akan berjalan dengan baik. “Mahakam, Total sebetulnya sudah mengajukan pengajuan tahun 2008 karena itu, ini keputusan yang sebetulnya sudah aga terlambat, jadi sejak awal memang pemerintah Jokowi – Jk kepingin mempercepat keputusan itu dan itu masuk dalam salah satu dari tiga puluh WK yang harus diputuskan dalam bulan-bulan setelah pembentukan kabinet, sejak November kita sudah sampaikan dan November sampai Februari kita ada dialog intens dengan ESDM, Pertamina dan Total ada forum reguler untuk mengkomunikasikan segala sesuatunya tujuannya adalah supaya transisinya dapat berjalan dengan mulus,” ujar Menteri.
Mengenai Pertamina akan menjadi operator atau bermitra dengan siapa dalam pengelolaannya, Menteri ESDM menjelaskan, “keputusan prinsipnya kan adalah Pertamina akan melanjutkan nah perkara Pertamina akan bekerjasama dengan existing operator atau mencari mitra lain itu biarkan Pertamina dan existing operator meneruskan diskusi yang kemarin yang sudah mulai dirintis. “Saya yakin keduanya akan ketemu pada satu titik kompromi yang produktif, karena keduanya saling membutuhkan, Total sudah disini cukup lama dan memberi kontribusi yang cukup baik pada industri migas kita tapi juga Total saya yakin juga punya kepentingan yang lebih luas untuk terus berada bersama-sama Indonesia mengembangkan blok – blok yang lain,” tutur Menteri.
Ditambahkannya, Total juga punya teknologi yang bisa dimanfaatkan, nah sementara Pertamina dan saya kira Pemerintah juga butuh keyakinan mengenai kelangsungan operasi untuk tidak turun jadi semakin dini masa transisi disepakati itu resiko untuk menurunkan produksi itu makin kecil. “Jadi karena itu, kita pingin pagi-pagi mengatakan Pertamina silahkan melanjutkan dialog dengan Total sebagai existing operator atau operator yang sedang bekerja sekarang untuk menyepakati bagaimana deal business to business. Jadi urusan korporasi, Pertamina dengan operator yang ada sekarang, nah kita tentu akan menjadi fasilitator,” tambah Menteri.
"Minggu depan Pertamina dan Total akan diundang Ke ESDM setelah kita mengambil arah keputusan tadi. Jadi dengan itu dialognya sudah tidak lagi melebar tetapi bagaimana caranya membangun transisi dengan baik," lanjutnya lagi. (SF)
(ADMINISTRATOR)
結果 (
日本語) 1:
[コピー]コピーしました!
JAKARTA – PT Pertamina (Persero) telah mempresntasikan proposalnya mengenai pengelolaan Blok Mahakan, Pemerintah berkeyakinan bahwa Pertamina mampu mengelola Blok yang saat ini dikeloal Total E&P Indonesie (operator) dan Inpex Corporation. Total rencana investasi yang akan dikeluarkan Pertamina mengelola Blok Mahakam paska 2017 selama 20 tahun diperkirakan mencapai USD 25,2 miliar.
PT Pertamina (Persero) telah mengajukan proposal pengembangan dan pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur, setelah mendengar pemaparan Pertamina dalam mengelola Blok Mahakan, Pemerintah berkeyakinan Pertamina dapat mengelola Blok Mahakam setelah kontrak dengan Total E&P Indonesie selesai pada tahun 2017 mendatang.
“Rapat kemarin secara resmi Pertamina mempresentasikan proposalnya, jadikan memang aturanya begitu, begitu satu blok habis kita mendengar aspirasi Pertamina kalau mau melanjutkan maka Pertamina harus memberikan proposal untuk dipertimbangkan oleh pemerintah. Setelah mendengar presentasi dari Pertamina dan juga ada tanya jawab, di challenge, ditanya berbagai hal, pemerintah merasa yakin bahwa Pertamina memiliki kesiapan untuk menjadi operator Blok Mahakam sesudah selesai kontrak dengan Total Indonesie,” ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, Minggu (8/3) kemarin.
Keputusan penyerahan pengelolaan Blok Mahakam menurut Menteri sebenarnya sedikit terlambat, karena percepatan penyelesaian kontrak-kontrak wilayah kerja (WK) migas masuk dalam prioritas kabinet kerja Jokowi – JK dan jika diselesaikan dengan cepat maka proses transisinya akan berjalan dengan baik. “Mahakam, Total sebetulnya sudah mengajukan pengajuan tahun 2008 karena itu, ini keputusan yang sebetulnya sudah aga terlambat, jadi sejak awal memang pemerintah Jokowi – Jk kepingin mempercepat keputusan itu dan itu masuk dalam salah satu dari tiga puluh WK yang harus diputuskan dalam bulan-bulan setelah pembentukan kabinet, sejak November kita sudah sampaikan dan November sampai Februari kita ada dialog intens dengan ESDM, Pertamina dan Total ada forum reguler untuk mengkomunikasikan segala sesuatunya tujuannya adalah supaya transisinya dapat berjalan dengan mulus,” ujar Menteri.
Mengenai Pertamina akan menjadi operator atau bermitra dengan siapa dalam pengelolaannya, Menteri ESDM menjelaskan, “keputusan prinsipnya kan adalah Pertamina akan melanjutkan nah perkara Pertamina akan bekerjasama dengan existing operator atau mencari mitra lain itu biarkan Pertamina dan existing operator meneruskan diskusi yang kemarin yang sudah mulai dirintis. “Saya yakin keduanya akan ketemu pada satu titik kompromi yang produktif, karena keduanya saling membutuhkan, Total sudah disini cukup lama dan memberi kontribusi yang cukup baik pada industri migas kita tapi juga Total saya yakin juga punya kepentingan yang lebih luas untuk terus berada bersama-sama Indonesia mengembangkan blok – blok yang lain,” tutur Menteri.
Ditambahkannya, Total juga punya teknologi yang bisa dimanfaatkan, nah sementara Pertamina dan saya kira Pemerintah juga butuh keyakinan mengenai kelangsungan operasi untuk tidak turun jadi semakin dini masa transisi disepakati itu resiko untuk menurunkan produksi itu makin kecil. “Jadi karena itu, kita pingin pagi-pagi mengatakan Pertamina silahkan melanjutkan dialog dengan Total sebagai existing operator atau operator yang sedang bekerja sekarang untuk menyepakati bagaimana deal business to business. Jadi urusan korporasi, Pertamina dengan operator yang ada sekarang, nah kita tentu akan menjadi fasilitator,” tambah Menteri.
"Minggu depan Pertamina dan Total akan diundang Ke ESDM setelah kita mengambil arah keputusan tadi. Jadi dengan itu dialognya sudah tidak lagi melebar tetapi bagaimana caranya membangun transisi dengan baik," lanjutnya lagi. (SF)
(ADMINISTRATOR)
翻訳されて、しばらくお待ちください..