di balik kekuatan doa ibu
tidak pernah terbersit sekalipun di benakku,
bahwa suatu hari akan dapat menginjakkan kaki di negeri ini.
negeri yang konon disebut sebagai negeri formosa,a blessed land.
negeri yang berada di utara tanah air ini telah memberiku banyak hal.
memberi begitu banyak pelajaran hidup serta arti dari sebuah rasa syukur
kecil yang terletak di selatan japang ini telah "mendidik"-ku dalam kurun
waktu 10 bulan terakhir ini.
mendidik dalam hal alademik maupun non-akademik,
belajar tentang kehidupan dan mengenal sifat dan watak berbagai macam
manusia.
***
"Ibu sudah memberi tahu siapa saja?" tanyaku waktu itu.
"pakdhe budhe sudah tahu rencanamu"
huff...beban berat kalau sudah begini,batinku.
"kenapa Ibu memberitahukan ke pakdhe budhe?" tanyaku,
agak sebal dengan tingkah ibuku.
"loh,apa salah jika ibu memberitahukan kabar baik?
biar pakdhe dan budhemu ikut mendoakanmu juga."
"tapi kan ini belum terjadi bu,diterima saja belum pasti,"kataku.
"iya ndak apa-apa,ibu memberi kabar baik ini agar saudara-saudara ikut
mendoakan cita-citamu tersebut".
aku agak kesal dengan sikap ibuku yang menurutku terlalu berlebihan saat
itu.tanpa persetujuanku,
ibuku sudah menfa-takan kepada beberapa saudara kami bahwa seusai lulus
kukiah s1 di salah satu perguruan tinggi negari faborit di ibu kota jawa
timur,aku akan segera melanjutkan studi ke negeri sakura,jepang.
tapi waktu itu aku belum ada persiapan apa pun untuk kesana.
hanya saja aku memang ingin sekali pergi ke salah satu negara maju di asia
timur itu.
beberapa teman dan saudaraku akan selalu bertanya kemana langkahku
selanjutnya setelah lulus studi s1.
apalagi di saat-saat seperti ini,di saat tugas akhirku telahrempung dan
tinggal menunggu prosesi wisuda saja.
dan ibuku selalu menjawab semua pertaniyaan dari saudara maupun temanku
dengan jawaban yang sama,ke jepang.
sebenarnya ali telah memasukkan dokumen untuk mengikuti tes beasiswa ke
jepang melalui kedutaan jepang.
namun hasilnya nihil,
aku tidak lolos persyaratan administrasi.
hal ini juga cukup menjadi beban bagiku,karena pastilah sau-dara-saudaraku
akan bertanya kapan aku berangkat ke negeri sakura.
tetapi ibuku tidak patah semangat,beliau akan tetap menjawab hal yang sama
kepada semua yang bertanya ke mana aku akan melangkah setelah kuliah,anakku
akan berangkat ke jepang,secepatnya begitu yakinnya beliau.
*************
akhirnya aku memutuskan untuk mencari kerja setelah lulus kuliah beberapa minggu sebelum prosesi wisuda,aku telah mengikuti banyak tes kerja.
tapi belum ada satu pun perusahaan yang menerima fresh graduate tanpa pengalaman kerja sepertiku ini.
walaupun notabene aku termasuk lulusan dari perguruan tinggi negeri yang bagus dengan ipk cumlaude,itu ssemua tidak menjaminku akan diterima kerja dengan mudah.
tapi aku yakin,allah akan memberikan semua di saat yang tepat.
hari itu di tengar siang yang terik di bulan Ramadhan sepatu pantofel duduk rapi di sebuah ruangan.
ya,kami semua adalah calon-calon sdm di salah satu perusahaan negara.
hanya diperlukan waktu beberapa menit saja untul mengeliminasi calon-calon yang belm bias diterima oleh oerusahaan tersebut.
tapi aku masuk ke babak selanjutnya.
seperti biasa,aku akan selalu menelepon ibuku untuk meminta restu agar lolos ke tahap selankutnya.
dan seperti biasa,ibuku akan selalu menjawab agar allah selalu memberikanku jalan yang terbaik.
tes demi tes telah aku lewati,tinggal menunggu waktu pengumuman siapa yang akan maju ke tahap selanjutnya.
tiba-tiba setelah tes kerja ada sebuah pesan singkat dari salah seorang temanku.
ada tes wawancara beasiswa ke Taiwan besok di gedung rektorat.mau ikut?
lihat besok ya,soalnya akum au ke dosen pembimbingku dulu,jawabku tidak pasti.
sebenarnya aku ingin sekolah ke jepang,bukan ke Taiwan.
tapi kesempatan belajar ke luar negeri ini tidak boleh disia-siakan.
akhirnya keesokan harinya aku memutuskan untuk memyapkan dokumen yang diperlukan untul tes wawancara beasiswa.
sebenarnya hatiku masih gamang,antara ingin mengikuti tes atau tidak.
waktu itu aku belum memberi tahu ibuku bahwa aku akan mengikuti tes wawancarabeasiswa ke Taiwan.
ibuku saat itu sedang berada di rumah kakak perempuanku,di banjarmasin.
selepas shalat zuhur,aku segera berangkat ke kampusku beberapa temanku masih pergi ke sana,untuk melegalisir beberapa dokumen yang dibutuhkan untul melamar kerja.
aku saat itu tidak berpikir untuk segera berangkat ke rektorat,melainkan memasuki laboratorium lamaku untuk sekadar menyapa beberapa untuk mencoba peruntungan ke Taiwan.
aku berangkat ke rektorat,menjajal wawancara beasiswa oleh professor dari salah satu univesitas di Taiwan.
puangan tampak penuh sesak oleh calon mahasiswa s2 maupun s3.
beberapa dosen juga turut menghadiri persentasi sekaligus wawancara ini.
“eh,kamu udah nyiapin dokumen yang diperlukan?” Tanya teman yang kemarin mengirimiku pesan singkat.
“iya,sudah.tapi sebenarnya aku hanya iseng-iseng berhadiah saja.hehe…” jawabku ringan.
tak berapa la,a kemudian,toba giliranku untuk diwawandarai.
professor itu tampak sibu melihat transkrip nikaiku yang selama empat tahun aku perjuangkan di kampas.
tanpa melihat nilai toefl-ku(tes kemampuan behasa inggris),beliau kemudian malah bertanya sedikit tentang nilai-nilaiku.
selasai sudah wawancara itu.
tiba saatnya pengumuman penerimaan.
beberapa nama telah disebutkan.
tinggal satu kuota lagi dari 10 kursi yang disediakan.
aku yang semula biasa saja,
mendadak berdebar-debar memunggu siapakah orang terakhir yang akan diterima oleh kampus itu.
nama terakhir disebut.
dan ternyata nama itu adalah namak.
sadetik,dua detik,aku tidak menyadarinya sampai teman di sebelahku menepukku.
hei,itu namaku!iya aku yang akan diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Taipei,ibu kota Taiwan.
Alhamdulillah.
aku yang sebenarnya hanya “iseng-iseng berhadiah”malah kemudian menerima surat penerimaan dari salah satu lampus di Taiwan.
senja di ufuk barat mengakhiri acara wawancara beasiswa itu.
aku sejenak memandang langit.
bulan tampak begitu indah,bulat sempurna.
purnama di bulan Ramadhan tahun ini tidak seperti biasanya.
sangat indah,bahkan jika aku melihatnya dari jarak yang sangat jauh.
aku menerawang,antara senang dan sedih.
aku bimbang.
anntara harus berangkat ke Taiwan atau tidak.
pada waktu telah terkikis.
karena aku ingin segera berbakti kepada kefua orangtuaku dan tidak ingin menjadi beban meraka lagi.
“bu,alhamdulillah.aku diterima sekolah s2 di Taiwan”
“Alhamdulillah,”terdengar suara ibuku di balik telepon.
beberapa saat kemudian aku terisak menangis.
bercampur antara senang, sedih,bimbang.
di sebarang sana ibuku juga menangis.
tangis syukur dari seorang ibu yang anaknya talah diberikan kesempatan ke luar negeri oleh allah wst.
“Alhamdulillah,akhirnya impianmu ke luar negeri tercapai.doa ibu akan selalu menyertaimu,nak”
“ya bu,alhamdulillah”
aku sudah tidak mampu berkata-kata lagi.
*******
malam itu aku terbangun dari tidurku.
karena udara di rumah yang dingin,aku jadi sering ke kamar mandi.
tidak seperti saat berada di kos yang udaranya cukup panas.
dari balik tirai terlihat jelas sosok seorang wanita dengan mukena putihnya sedang berdoa dan bermunajat kepada allah.
tampak khusyuk sekali.
dengan tenang,ibuku mengucap zikir kepada allah sembari sesekali memeja,kan mata.
hamper setiap hari kutemui pemandangan di sepertiga malam seperti itu.
tapi waktu itu aku masih ”nakal” dan ,alas melakukan tahajud.
tidak seperti ibuku yang setiap hari selalu bercenkerama dengan sang khalik di tiap sepertiga malam terakhir.
“hei,salamat ya!”
suara temanku membuyarkan lamunan ku akan ibu.
“eh,iya.kamu juga selamat ya,sudah diterima kerja”
hari ini,aku ke kampus untuk mengurus segala keperluan dokumen yang akan kukirim kepada calon kampas,tempat aku akan melanjutkan studi s2.
dengan dukungan dan doa dari ibuku,
akhirnya kuputuskan untuk melangkah ke Taiwan.
******
mala mini,seperti malam-malam sebelumnya aku sibuk berkutat dengan kurnal dan materi-materi riset yang telah diberikan oleh profesor.
sambal sesekali membuka beberapa diktat kuliah aku mengingat perjuangan bagaimana aku bias sampai duduk di kursi ini.
kursi laboratorium salah satu kampus di Taipei,Taiwan.
ini semua pastilah tidak luput dari doa-doa yang dipanjatkan oleh ibuku setiap malam.
aku yakin akan hal itu.
dan setiap melakukan apa pun,sampai sekarang aku selalu meminta izin dari kedua orangtuaku.
walaupun sekarang kami berada di belahan bumi yang berbeda,tapi aku yakin doa orangtua kepada anaknya tidak terhalang oleh hijab apa pun.
begitu pula sebaliknya,doa anak saleh kepada ledua orangtuanya juga tidak melalui suatu hijab,insya allah.
結果 (
日本語) 1:
[コピー]コピーしました!
di balik kekuatan doa ibutidak pernah terbersit sekalipun di benakku,bahwa suatu hari akan dapat menginjakkan kaki di negeri ini.negeri yang konon disebut sebagai negeri formosa,a blessed land.negeri yang berada di utara tanah air ini telah memberiku banyak hal.memberi begitu banyak pelajaran hidup serta arti dari sebuah rasa syukur kecil yang terletak di selatan japang ini telah "mendidik"-ku dalam kurun waktu 10 bulan terakhir ini.mendidik dalam hal alademik maupun non-akademik,belajar tentang kehidupan dan mengenal sifat dan watak berbagai macam manusia.***"Ibu sudah memberi tahu siapa saja?" tanyaku waktu itu."pakdhe budhe sudah tahu rencanamu"huff...beban berat kalau sudah begini,batinku."kenapa Ibu memberitahukan ke pakdhe budhe?" tanyaku,agak sebal dengan tingkah ibuku."loh,apa salah jika ibu memberitahukan kabar baik?biar pakdhe dan budhemu ikut mendoakanmu juga.""tapi kan ini belum terjadi bu,diterima saja belum pasti,"kataku."iya ndak apa-apa,ibu memberi kabar baik ini agar saudara-saudara ikut mendoakan cita-citamu tersebut".aku agak kesal dengan sikap ibuku yang menurutku terlalu berlebihan saat itu.tanpa persetujuanku,ibuku sudah menfa-takan kepada beberapa saudara kami bahwa seusai lulus kukiah s1 di salah satu perguruan tinggi negari faborit di ibu kota jawa timur,aku akan segera melanjutkan studi ke negeri sakura,jepang.tapi waktu itu aku belum ada persiapan apa pun untuk kesana.hanya saja aku memang ingin sekali pergi ke salah satu negara maju di asia timur itu.beberapa teman dan saudaraku akan selalu bertanya kemana langkahku selanjutnya setelah lulus studi s1.apalagi di saat-saat seperti ini,di saat tugas akhirku telahrempung dan tinggal menunggu prosesi wisuda saja.dan ibuku selalu menjawab semua pertaniyaan dari saudara maupun temanku dengan jawaban yang sama,ke jepang.sebenarnya ali telah memasukkan dokumen untuk mengikuti tes beasiswa ke jepang melalui kedutaan jepang.namun hasilnya nihil,aku tidak lolos persyaratan administrasi.hal ini juga cukup menjadi beban bagiku,karena pastilah sau-dara-saudaraku akan bertanya kapan aku berangkat ke negeri sakura.tetapi ibuku tidak patah semangat,beliau akan tetap menjawab hal yang sama kepada semua yang bertanya ke mana aku akan melangkah setelah kuliah,anakku akan berangkat ke jepang,secepatnya begitu yakinnya beliau.*************akhirnya aku memutuskan untuk mencari kerja setelah lulus kuliah beberapa minggu sebelum prosesi wisuda,aku telah mengikuti banyak tes kerja.tapi belum ada satu pun perusahaan yang menerima fresh graduate tanpa pengalaman kerja sepertiku ini.walaupun notabene aku termasuk lulusan dari perguruan tinggi negeri yang bagus dengan ipk cumlaude,itu ssemua tidak menjaminku akan diterima kerja dengan mudah.tapi aku yakin,allah akan memberikan semua di saat yang tepat.hari itu di tengar siang yang terik di bulan Ramadhan sepatu pantofel duduk rapi di sebuah ruangan.ya,kami semua adalah calon-calon sdm di salah satu perusahaan negara.hanya diperlukan waktu beberapa menit saja untul mengeliminasi calon-calon yang belm bias diterima oleh oerusahaan tersebut.tapi aku masuk ke babak selanjutnya.seperti biasa,aku akan selalu menelepon ibuku untuk meminta restu agar lolos ke tahap selankutnya.dan seperti biasa,ibuku akan selalu menjawab agar allah selalu memberikanku jalan yang terbaik.tes demi tes telah aku lewati,tinggal menunggu waktu pengumuman siapa yang akan maju ke tahap selanjutnya.tiba-tiba setelah tes kerja ada sebuah pesan singkat dari salah seorang temanku. ada tes wawancara beasiswa ke Taiwan besok di gedung rektorat.mau ikut?lihat besok ya,soalnya akum au ke dosen pembimbingku dulu,jawabku tidak pasti.sebenarnya aku ingin sekolah ke jepang,bukan ke Taiwan.tapi kesempatan belajar ke luar negeri ini tidak boleh disia-siakan.akhirnya keesokan harinya aku memutuskan untuk memyapkan dokumen yang diperlukan untul tes wawancara beasiswa.sebenarnya hatiku masih gamang,antara ingin mengikuti tes atau tidak.waktu itu aku belum memberi tahu ibuku bahwa aku akan mengikuti tes wawancarabeasiswa ke Taiwan.ibuku saat itu sedang berada di rumah kakak perempuanku,di banjarmasin.selepas shalat zuhur,aku segera berangkat ke kampusku beberapa temanku masih pergi ke sana,untuk melegalisir beberapa dokumen yang dibutuhkan untul melamar kerja.aku saat itu tidak berpikir untuk segera berangkat ke rektorat,melainkan memasuki laboratorium lamaku untuk sekadar menyapa beberapa untuk mencoba peruntungan ke Taiwan.aku berangkat ke rektorat,menjajal wawancara beasiswa oleh professor dari salah satu univesitas di Taiwan.puangan tampak penuh sesak oleh calon mahasiswa s2 maupun s3.beberapa dosen juga turut menghadiri persentasi sekaligus wawancara ini.“eh,kamu udah nyiapin dokumen yang diperlukan?” Tanya teman yang kemarin mengirimiku pesan singkat.“iya,sudah.tapi sebenarnya aku hanya iseng-iseng berhadiah saja.hehe…” jawabku ringan. tak berapa la,a kemudian,toba giliranku untuk diwawandarai.professor itu tampak sibu melihat transkrip nikaiku yang selama empat tahun aku perjuangkan di kampas.tanpa melihat nilai toefl-ku(tes kemampuan behasa inggris),beliau kemudian malah bertanya sedikit tentang nilai-nilaiku.selasai sudah wawancara itu.tiba saatnya pengumuman penerimaan.beberapa nama telah disebutkan.tinggal satu kuota lagi dari 10 kursi yang disediakan.aku yang semula biasa saja,mendadak berdebar-debar memunggu siapakah orang terakhir yang akan diterima oleh kampus itu.nama terakhir disebut.dan ternyata nama itu adalah namak.sadetik,dua detik,aku tidak menyadarinya sampai teman di sebelahku menepukku.hei,itu namaku!iya aku yang akan diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Taipei,ibu kota Taiwan.Alhamdulillah.aku yang sebenarnya hanya “iseng-iseng berhadiah”malah kemudian menerima surat penerimaan dari salah satu lampus di Taiwan.senja di ufuk barat mengakhiri acara wawancara beasiswa itu.aku sejenak memandang langit.bulan tampak begitu indah,bulat sempurna.purnama di bulan Ramadhan tahun ini tidak seperti biasanya.sangat indah,bahkan jika aku melihatnya dari jarak yang sangat jauh.aku menerawang,antara senang dan sedih.aku bimbang.anntara harus berangkat ke Taiwan atau tidak.pada waktu telah terkikis.karena aku ingin segera berbakti kepada kefua orangtuaku dan tidak ingin menjadi beban meraka lagi.“bu,alhamdulillah.aku diterima sekolah s2 di Taiwan”“Alhamdulillah,”terdengar suara ibuku di balik telepon.beberapa saat kemudian aku terisak menangis.bercampur antara senang, sedih,bimbang.di sebarang sana ibuku juga menangis.tangis syukur dari seorang ibu yang anaknya talah diberikan kesempatan ke luar negeri oleh allah wst.“Alhamdulillah,akhirnya impianmu ke luar negeri tercapai.doa ibu akan selalu menyertaimu,nak”“ya bu,alhamdulillah”aku sudah tidak mampu berkata-kata lagi. ******* malam itu aku terbangun dari tidurku.karena udara di rumah yang dingin,aku jadi sering ke kamar mandi.tidak seperti saat berada di kos yang udaranya cukup panas.dari balik tirai terlihat jelas sosok seorang wanita dengan mukena putihnya sedang berdoa dan bermunajat kepada allah.tampak khusyuk sekali.dengan tenang,ibuku mengucap zikir kepada allah sembari sesekali memeja,kan mata.
hamper setiap hari kutemui pemandangan di sepertiga malam seperti itu.
tapi waktu itu aku masih ”nakal” dan ,alas melakukan tahajud.
tidak seperti ibuku yang setiap hari selalu bercenkerama dengan sang khalik di tiap sepertiga malam terakhir.
“hei,salamat ya!”
suara temanku membuyarkan lamunan ku akan ibu.
“eh,iya.kamu juga selamat ya,sudah diterima kerja”
hari ini,aku ke kampus untuk mengurus segala keperluan dokumen yang akan kukirim kepada calon kampas,tempat aku akan melanjutkan studi s2.
dengan dukungan dan doa dari ibuku,
akhirnya kuputuskan untuk melangkah ke Taiwan.
******
mala mini,seperti malam-malam sebelumnya aku sibuk berkutat dengan kurnal dan materi-materi riset yang telah diberikan oleh profesor.
sambal sesekali membuka beberapa diktat kuliah aku mengingat perjuangan bagaimana aku bias sampai duduk di kursi ini.
kursi laboratorium salah satu kampus di Taipei,Taiwan.
ini semua pastilah tidak luput dari doa-doa yang dipanjatkan oleh ibuku setiap malam.
aku yakin akan hal itu.
dan setiap melakukan apa pun,sampai sekarang aku selalu meminta izin dari kedua orangtuaku.
walaupun sekarang kami berada di belahan bumi yang berbeda,tapi aku yakin doa orangtua kepada anaknya tidak terhalang oleh hijab apa pun.
begitu pula sebaliknya,doa anak saleh kepada ledua orangtuanya juga tidak melalui suatu hijab,insya allah.
翻訳されて、しばらくお待ちください..
