Usai disholatkan di Mushollah Al-Hidayah, di Kebraon Tegal RT 02 RW 1, Surabaya. Jenasah Ucok (AKA) Harahap diusung menuju makam umum, diikuti istri, anak, keluarga, rekan-rekannya sesama artis dan warga setempat.
Tepat setelah terdengar adzan Azhar, Kamis 3 Desember 2009 jenasah diturunkan keliang lahat untuk dikubur. Tepatnya di makam umum Kebraon Tegal, Surabaya.
Sebelummnya, terangkai dalam sambutan disebutkan Ucok meningkalkan seorang isteri, Sri Hartini dan tujuh orang anak. Kemudian, secara bergiliran, isteri Ucok, Sri Hartini memberikan sambutan atas nama keluarga. Ia mengucapkan terimakasih pada pengurus dan warga kampung yang menerima suaminya dengan baik.
Kemudian, sambutan atas nama artis dilakukan oleh Syech Abidin (grup AKA). Dengan kalimat singkat, penggebug drum dalam grup AKA itu meminta semua dan yang hadir memaafkan dosa dan khilaf almarhum. Dan meminta doa agar diterima amalannya disisi Allah.
"Ia adalah musisi besar, seniman sejati yang banyak melahirkan karya seni dibidang musik. Kita semua rekan artis ikhlas, semoga diterima disisi-Nya," kata Syech Abidin singkat.
Tampak disisi kanan dan kiri Syeh Abidin adalah personil yang memperkuat AKA. Ada Arthur Kaunang pemegang bass, Sunata Tanjung (guitar), ada juga Achmad Albar (yang tergabung dengan Duo Kribo). Mereka nampak memberikan penghormatan terakhir, menunduk dengan mulut melafalkan doa.
Selebihnya, Arthur Kaunang, ayah artis Tessa Kaunang menyatakan bahwa sosok Ucok Harahap sudah sepantasnya diberi penghormatan, karena sebagai musisi legendaris yang ikut mengukir panggung seni di Indonesia.
Arthur mengaku dalam perjalanan musiknya Ucok sangat berperan besar dalam membesarkan grup musik yang bermula di Apotik Kaliasin di Surabaya yang kemudian dipakai kependekan nama grubnya (AKA).
Di, pusara Ucok, tampak rekan artis dijamannya itu terus berdoa mengamati penggali kubur menutup makam dengan cangkul. Kemudian, saling berurut beberapa orang mengepal segenggam tanah dilekatkan di gundukan pusara. Seraya menabur bunga duka di batu nisan bertuliskan Ucok Andalas Datuk Oloan Harahap.
Usai disholatkan di Mushollah Al-Hidayah, di Kebraon Tegal RT 02 RW 1, Surabaya. Jenasah Ucok (AKA) Harahap diusung menuju makam umum, diikuti istri, anak, keluarga, rekan-rekannya sesama artis dan warga setempat. Tepat setelah terdengar adzan Azhar, Kamis 3 Desember 2009 jenasah diturunkan keliang lahat untuk dikubur. Tepatnya di makam umum Kebraon Tegal, Surabaya. Sebelummnya, terangkai dalam sambutan disebutkan Ucok meningkalkan seorang isteri, Sri Hartini dan tujuh orang anak. Kemudian, secara bergiliran, isteri Ucok, Sri Hartini memberikan sambutan atas nama keluarga. Ia mengucapkan terimakasih pada pengurus dan warga kampung yang menerima suaminya dengan baik.Kemudian, sambutan atas nama artis dilakukan oleh Syech Abidin (grup AKA). Dengan kalimat singkat, penggebug drum dalam grup AKA itu meminta semua dan yang hadir memaafkan dosa dan khilaf almarhum. Dan meminta doa agar diterima amalannya disisi Allah. "Ia adalah musisi besar, seniman sejati yang banyak melahirkan karya seni dibidang musik. Kita semua rekan artis ikhlas, semoga diterima disisi-Nya," kata Syech Abidin singkat. Tampak disisi kanan dan kiri Syeh Abidin adalah personil yang memperkuat AKA. Ada Arthur Kaunang pemegang bass, Sunata Tanjung (guitar), ada juga Achmad Albar (yang tergabung dengan Duo Kribo). Mereka nampak memberikan penghormatan terakhir, menunduk dengan mulut melafalkan doa. Moreover, Arthur Kaunang, father of the artist Tessa Kaunang stated that the figure should already Ucok Harahap was honoured, because as the legendary musicians who sculpt the stage arts in Indonesia.Arthur admitted in his musical journey very Ucok plays a major role in raising the band starting at Pharmacies Kaliasin in Surabaya who then used the short name grubnya (AKA).In, Tomb Ucok, looks that dijamannya artist colleagues continue to pray observe grave digger close the mausoleum with a hoe. Then, ordered some people mengepal a handful of land attached in the Tomb mound. While sow flowers of mourning in tombstone that reads Ucok Andalas Datuk Oloan Harahap.
翻訳されて、しばらくお待ちください..
