TIMESINDONESIA, JOMBANG - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dari luar Jawa, terutama PCNU Nabiri, Papua. pihaknya mengeluhkan jika di daerahnya sangat membutuhkan lembaga pendidikan berbasis Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) dan pengajar yang berlatar belakang nahdliyin.
"Di Papua, minim lembaga pendidikan berbasis NU dan pengajar. kedepan PBNU harus mendirikan lembaga pendidikan dan membantu pengiriman tenaga pengajar ke Papua," harap Imam Muhlasi, Ketua Tanfidziyah PCNU Nabiri, Papua, saat sidang Komisi Program Muktamar ke -33 NU, di Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Selasa (4/8/2015).
Jujur beber Imama, NU di Papua saat ini, sangat merosot. Padahal Islam di Papua semakin banyak. Misalnya, penduduk Islam di wilayah Kabupaten Nabiri sebanyak 30 persen. Namun, penduduk Islam sebanyak yang mulai dimasuki ormas keagamaan selain NU.
Menurut Maslan, utusan dari PCNU Kepulauan Yapen, Papua, bahwa NU didaerah tersebut sudah berdiri selama tiga tahun. Namun sampai sejauh ini, belum memiliki lembaga pendidikan yang berbasis NU.
"Perlu da'i dari kader nahdliyin. Selain itu, perlu juga didirikan madrasah Ibridaiyah, Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Tragis jika sampai sekarang masih belum ada Madrasah Ibtidaiyah," keluhnya.
Lebih lanjut Maslan menambahkan, bahwa NU kedepan diharapkan bisa membaca peta strategis tentang pendidikan berbasis Aswaja. "Mislanya, wilayah mana saja yang membutuhkan pendidikan berbasis nahdliyin. Itu harapan kami dari NU Papua," tegasnya. (*)
結果 (
日本語) 1:
[コピー]コピーしました!
TIMESINDONESIA, JOMBANG - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dari luar Jawa, terutama PCNU Nabiri, Papua. pihaknya mengeluhkan jika di daerahnya sangat membutuhkan lembaga pendidikan berbasis Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) dan pengajar yang berlatar belakang nahdliyin."Di Papua, minim lembaga pendidikan berbasis NU dan pengajar. kedepan PBNU harus mendirikan lembaga pendidikan dan membantu pengiriman tenaga pengajar ke Papua," harap Imam Muhlasi, Ketua Tanfidziyah PCNU Nabiri, Papua, saat sidang Komisi Program Muktamar ke -33 NU, di Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Selasa (4/8/2015).Jujur beber Imama, NU di Papua saat ini, sangat merosot. Padahal Islam di Papua semakin banyak. Misalnya, penduduk Islam di wilayah Kabupaten Nabiri sebanyak 30 persen. Namun, penduduk Islam sebanyak yang mulai dimasuki ormas keagamaan selain NU.Menurut Maslan, utusan dari PCNU Kepulauan Yapen, Papua, bahwa NU didaerah tersebut sudah berdiri selama tiga tahun. Namun sampai sejauh ini, belum memiliki lembaga pendidikan yang berbasis NU."Perlu da'i dari kader nahdliyin. Selain itu, perlu juga didirikan madrasah Ibridaiyah, Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Tragis jika sampai sekarang masih belum ada Madrasah Ibtidaiyah," keluhnya.Lebih lanjut Maslan menambahkan, bahwa NU kedepan diharapkan bisa membaca peta strategis tentang pendidikan berbasis Aswaja. "Mislanya, wilayah mana saja yang membutuhkan pendidikan berbasis nahdliyin. Itu harapan kami dari NU Papua," tegasnya. (*)
翻訳されて、しばらくお待ちください..
