Selama ini masyarakat memang menggunakan daun sukun untuk mengatasi gagal ginjal. Menurut peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI, Tjandrawati Mozef Es.Sc. DU, kandungan fitokimia di setiap bagian tanaman ada yang hampir sama. “Namun yang membedakan adalah konsentrasi masing-masing senyawa,” kata Tjandrawati. Riset Tjandrawari dan rekan menunjukkan
bahwa daun sukun mengandung 3 senyawa flavonoid dan beta-sitoserol.
“Senyawa flavanoid sukun spesifik,” ujar penerima sertifikat Provisoire Diploma De Maitrise de Biochimie dari Perancis itu. Itu sebabnya setiap flavonoid di daun sukun memiliki manfaat berbeda. Senyawa flavonoid yang diteliti Tjandrawati dapat menghambat agresi platelet (penggumpalan trombosit) dan mengurangi viskositas (kekentalan) darah. Flavonoid dan beta-sitoserol daun sukun juga melindungi jantung dari iskemia—penurunan pasokan oksigen.
Manfaat lain, menghambat akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta sehingga mencegah penimbunan lemak.Bahkan, kini Tjandrawati meneliti bahwa senyawa flavonoid sukun berdampak positif menekan inflamasi atau peradangan. Salah satunya dapat berdampak positif pada proses pembekuan darah saat terjadi peradangan pada pembuluh darah. Tentang duduk perkara buah sukun membantu perbaikan ginjal Herofito, hingga kini belum ada penjelasan ilmiah. Penelitian tentang buah sukun lebih banyak mengarah pada kandungan nutris