Selat Sunda adalah selat yang menghubungkan pulau Jawa dengan Pulau Sumatera.Setiap hari kitamenyaksikan orang-orang berlayar menyeberangi selat itu.
Ada berpuluh -puluh kapai penyeberang yang menghubungkan ujung barat Pulau Jawa dengan ujung selatan Pulau Sumatra.
Pada waktu hari panas ,kita menyaksikan air laut menjadi mainan ombak dengan ringnya, disertai kilauan pantulan sinar matahari.
Jika panas seperti itu terjadi , banyak anak-anak yang mandi di sekitar kapai, mencoba memperlihatkan kebolehannya untuk berenang dan menyelam.
Dari dalam kapal ada saja orang yang melemparkan uang lempengan seratusan ke dalam air.
Anak-anak mencoba berlomba cepat untuk menangkap uang itu di dalam air. Jika beruntung, uang itu dapat ditangkapnya.
Apabila kita melihat ke arah utara ketika mendung dan hujyun ,kita akan menyaksikan ombak bergerak dengan ganas.
Alam ini laksana diteleng-telengkan oleh ombak itu.
Deburan ombak yang mengempas ke badan kapal,terasa menakutkan kita.
Kita akan melihat di kejauhan suatu tiang angin di ufuk utara .
Lama -kalamaan tiang angin itu berubah menjadi babai dan topen.
Pada waktu seperti itu, terasa tak ada yang indah lagi.
Lampu-lampu di kedai-kedai yang terpa-sang dalam gelap biasa menambah kesunyian.
Jika kapal ber gerak ke tengah lautan, kegiatan jual beli makanan dan minuman mulai ber jalan.
Belasan penjaja keliling berroperrasi di sekitar penumpang .
Satu demi satu mereka mendatangi kita untuk memperkenalkan barang dagangannya.
penyeberangan dari Merak ke Bakauheni menghabiskan waktu lebih kurang dua jam.
Sepanjang perjalanan dari Merak ke Bakauheni kita laksana meliput peristiwa laut dengan berbagai benda yang mengapung di atas permukaannya. Liputan itu dapat pula diibaratkan sebagai pantauan seorang peninjau kehidupan di Sunda.