Pada pembukaan Muktamar ke-25 Ikatan Dokter Indonesia, Presiden Megawati Soekarnoputri tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas buruknya kinerja pelayanan dokter di rumah sakit.
Banyak lagi keluhan tentang buruknya akses masyarakat terhadap pelayanan dokter di rumah sakit (RS). Ada apa sebenarnya dengan praktik kedokteran di Indonesia sehingga presiden menyampaikan kritik pedas dalam pembukaan Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI)? Praktik dokter di RS merupakan cermin tidak sehatnya sistem pelayanan rumah sakit kita. Simak ilustrasi ini.
Bulan Juni lalu, seorang istri tukang ojek terpaksa dibawa ke rumah sakit umum daerah di Jakarta karena keracunan kehamilan. Sang bayi meninggal, si Ibu dalam keadaan kritis. Dokter mengharuskan si ibu dirawat di ICU, tetapi pihak RS minta uang muka Rp 2,2 juta. Si tukang ojek tidak memiliki uang sebanyak itu. Setelah negosiasi, akhirnya si ibu dimasukkan ke ICU dengan syarat dalam waktu 48 jam harus menyerahkan kartu JPS (kartu yang menunjukkan keluarga itu miskin yang biaya kesehatan dijamin pemerintah).