ncana akan memulai investasi bernilai Miliaran rupiah di Solo. Investasi perusahaan berskala internasional asal Jepang tersebut akan berupa pabrik pembuatan Elevator.
Hal tersebut diungkapkan Owner SEC Elevator Jepang, Takao Suzuki, di sela penandatanganan kontrak kerjasama dengan pengusaha mitra SEC Indonesia di Sasono Hondrowino Keraton Kasunanan, Kamis (24/4).
“Kerjasama ini tentu saja saling menguntungkan, bagi Indonesia bisa mendapatkan keuntungan terutama di bidang teknologi dan penyerapan tenaga kerja,” tutur Takao Suzuki.
Takao belum bisa memastikan jumlah investasi yang akan ditanamkan, namun dirinya mengungkapkan bahwa membutuhkan sekitar 3 hektar tanah di sekitar Solo untuk lahan pembuatan pabrik. Selain berinvestasi dalam bentuk Pabrik, SEC Jepang melalui perusahaan rekanan SEC Indonesia juga berniat akan mengembangkan teknologi berbagai bidang.
“Produk kami sudah diaplikasikan di banyak gedung di Thailand, Jepang dan Singapura. Keunggulan produk ini adalah memiliki double break, sehingga jika tali sling yang menahan elevator tba-tiba putus, produk kami bisa mengerem lebih baik,” ungkapnya.
Selain itu Takao mengatakan produk elevator miliknya tersebut juga dilengkapi dengan IT yang terhubung secara online, sehingga bisa dipantau keamanannya selama 24 jam.
“Selain itu, Elevator kami dilengkapi penyimpan daya listrik sehingga jika tiba-tiba mati lampu, secara otomatis pintu elevator akan terbuka dan akan berhenti di lantai terdekat,” pungkasnya.
Terpisah pihak keraton sekaligus fasilitator kerjasama ini Eddy Wirabhumi mengatakan, Keraton Surakarta memiliki ikatan historis dengan Jepang, sejak 250 tahun lalu.
“Kekaisaran Jepang sudah punya hubungan baik dengan Keraton Surakarta bahkan sebelum terjadi perang dunia ke-2,” ungkapnya.
ncana akan memulai investasi bernilai Miliaran rupiah di Solo. Investasi perusahaan berskala internasional asal Jepang tersebut akan berupa pabrik pembuatan Elevator.
Hal tersebut diungkapkan Owner SEC Elevator Jepang, Takao Suzuki, di sela penandatanganan kontrak kerjasama dengan pengusaha mitra SEC Indonesia di Sasono Hondrowino Keraton Kasunanan, Kamis (24/4).
“Kerjasama ini tentu saja saling menguntungkan, bagi Indonesia bisa mendapatkan keuntungan terutama di bidang teknologi dan penyerapan tenaga kerja,” tutur Takao Suzuki.
Takao belum bisa memastikan jumlah investasi yang akan ditanamkan, namun dirinya mengungkapkan bahwa membutuhkan sekitar 3 hektar tanah di sekitar Solo untuk lahan pembuatan pabrik. Selain berinvestasi dalam bentuk Pabrik, SEC Jepang melalui perusahaan rekanan SEC Indonesia juga berniat akan mengembangkan teknologi berbagai bidang.
“Produk kami sudah diaplikasikan di banyak gedung di Thailand, Jepang dan Singapura. Keunggulan produk ini adalah memiliki double break, sehingga jika tali sling yang menahan elevator tba-tiba putus, produk kami bisa mengerem lebih baik,” ungkapnya.
Selain itu Takao mengatakan produk elevator miliknya tersebut juga dilengkapi dengan IT yang terhubung secara online, sehingga bisa dipantau keamanannya selama 24 jam.
“Selain itu, Elevator kami dilengkapi penyimpan daya listrik sehingga jika tiba-tiba mati lampu, secara otomatis pintu elevator akan terbuka dan akan berhenti di lantai terdekat,” pungkasnya.
Terpisah pihak keraton sekaligus fasilitator kerjasama ini Eddy Wirabhumi mengatakan, Keraton Surakarta memiliki ikatan historis dengan Jepang, sejak 250 tahun lalu.
“Kekaisaran Jepang sudah punya hubungan baik dengan Keraton Surakarta bahkan sebelum terjadi perang dunia ke-2,” ungkapnya.
翻訳されて、しばらくお待ちください..
