Debu Gung RaungPemprov Jatim, Bhirawa
Ternyata, debu vulkanik Gunung Raung yang terus menyembur akhir-akhir ini berdampak baik untuk pertanian. Kualitas debu Gunung Raung sangat menyuburkan tanah, karena memiliki kandungan silika yang tinggi.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pertanian Provinsi Jatim menunjukkan, kandungan debu yang disemburkan dari erupsi Gunung Raung sangat berpotensi untuk menyuburkan tanah. Selain itu, semburan debu yang keluar dari Gunung Raung juga tidak sampai menutup tanaman karena tidak terlalu banyak abu yang keluar.
“Hasil kajian menunjukkan kandungan silika halus di pasir hitam letusan Raung mengandung PH mencapai 6,5-7,2 persen. Bahkan debu Gunung Raung ini kualitasnya lebih bagus dibanding debu Gunung Kelud yang beberapa waktu lalu meletus,” kata Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, dikonfirmasi, Minggu (2/8).
Dengan hasil penenilian ini, Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, sangat optimis hasil pertanian disekitar Gunung Raung seperti di Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember akan meningkat hasilnya. Apalagi aktivitas vulkanologi Gunung sudah mulai turun sekarang, sehingga petani segera bisa menggarap pertaniannya.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jatim, Sudharmawan menambahkan, abu Gunung Raung memiliki karakter yang lembut sehingga gaya adhesi atau pengikatan pada air dalam skala tinggi sangat dimiliki oleh abu Gunung Raung. Dengan karakter ini, maka abu Gunung Raung bisa digunakan untuk mengubah karakter sejumlah tanah tandus agar memiliki daya ikat ke air lebih baik.
“Debu vulkanik Gunung Raung yang menempel di tanah juga memicu peningkatan kesuburan tanah. Bahkan tanaman yang ada juga akan lebih tahan dari serangan organisme penggangu tanaman,” kata dia.
Sementara itu, terkait letusan ini, BPBD bersama Dinas Pertanian juga telah menyediakan sebanyak 80 unit alat penyemprot abu. Alat ini bisa digunakan untuk membantu petani membersihkan debu yang terlalu banyak menempel di tanaman.
“Kami juga telah siapkan benih padi 25 kg perhektar jika dibutuhkan. Pupuk NPK sebanyak 200 kg perhektar juga kami siapkan jika ada petani yang tanamannya hancur akibat tertumpuk debu letusan,” jelasnya.
Sudharmawan juga mengatakan, meski letusan Gunung Raung terus menurun, namun pusat vulkanlogi hingga saat ini masih melarang aktifitas warga di radius tiga kilometer dari puncak Raung. “Saya imbau masyarakat tetap jangan mendekat ke puncak Gunung Raung sampai diperbolehkan dan Gunung Raung menjadi aman,” pungkasnya. [iib]
結果 (
日本語) 1:
[コピー]コピーしました!
Debu Gung RaungPemprov Jatim, BhirawaTernyata, debu vulkanik Gunung Raung yang terus menyembur akhir-akhir ini berdampak baik untuk pertanian. Kualitas debu Gunung Raung sangat menyuburkan tanah, karena memiliki kandungan silika yang tinggi.Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pertanian Provinsi Jatim menunjukkan, kandungan debu yang disemburkan dari erupsi Gunung Raung sangat berpotensi untuk menyuburkan tanah. Selain itu, semburan debu yang keluar dari Gunung Raung juga tidak sampai menutup tanaman karena tidak terlalu banyak abu yang keluar.“Hasil kajian menunjukkan kandungan silika halus di pasir hitam letusan Raung mengandung PH mencapai 6,5-7,2 persen. Bahkan debu Gunung Raung ini kualitasnya lebih bagus dibanding debu Gunung Kelud yang beberapa waktu lalu meletus,” kata Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, dikonfirmasi, Minggu (2/8).Dengan hasil penenilian ini, Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, sangat optimis hasil pertanian disekitar Gunung Raung seperti di Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember akan meningkat hasilnya. Apalagi aktivitas vulkanologi Gunung sudah mulai turun sekarang, sehingga petani segera bisa menggarap pertaniannya.Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jatim, Sudharmawan menambahkan, abu Gunung Raung memiliki karakter yang lembut sehingga gaya adhesi atau pengikatan pada air dalam skala tinggi sangat dimiliki oleh abu Gunung Raung. Dengan karakter ini, maka abu Gunung Raung bisa digunakan untuk mengubah karakter sejumlah tanah tandus agar memiliki daya ikat ke air lebih baik.“Debu vulkanik Gunung Raung yang menempel di tanah juga memicu peningkatan kesuburan tanah. Bahkan tanaman yang ada juga akan lebih tahan dari serangan organisme penggangu tanaman,” kata dia.Sementara itu, terkait letusan ini, BPBD bersama Dinas Pertanian juga telah menyediakan sebanyak 80 unit alat penyemprot abu. Alat ini bisa digunakan untuk membantu petani membersihkan debu yang terlalu banyak menempel di tanaman.“Kami juga telah siapkan benih padi 25 kg perhektar jika dibutuhkan. Pupuk NPK sebanyak 200 kg perhektar juga kami siapkan jika ada petani yang tanamannya hancur akibat tertumpuk debu letusan,” jelasnya.Sudharmawan juga mengatakan, meski letusan Gunung Raung terus menurun, namun pusat vulkanlogi hingga saat ini masih melarang aktifitas warga di radius tiga kilometer dari puncak Raung. “Saya imbau masyarakat tetap jangan mendekat ke puncak Gunung Raung sampai diperbolehkan dan Gunung Raung menjadi aman,” pungkasnya. [iib]
翻訳されて、しばらくお待ちください..
