Banyak orang tidur dengan mendengkur, yang seringkali membuat orang-orang di dekatnya merasa terganggu. Sebagian besar tidur dengan mendengkur terdapat gangguan Sleep apnea ( jeda pada waktu tidur atau henti bernafas pada waktu tidur ).Sehingga tidak ada udara yang masuk mencapai paru-paru dan oksigen ke otak akan berkurang. Pada waktu anda dapat tidur dengan tenang dan bernafas normal. Udara di saluran napas akan mengalir dengan mudah ke paru-paru. Kemudian, pada saat anda mulai mendengkur keras. Ini adalah tanda bahwa sebagian jalan napas sudah mulai terblokir. Napas yang terblokir sebagian berarti udara kesulitan masuk ke paru-paru. Berikutnya, saluran napas tertutup sepenuhnya. Tidak ada udara yang mencapai paru-paru. Otak Anda memberitahu Anda untuk bernapas seperti biasa, tetapi Anda tidak dapat bernapas karena saluran napas Anda tertutup. Ini disebut apnea. Setelah jeda 10-30 detik atau lebih, otak Anda menyadari Anda belum bernapas, maka Anda pun akan terjaga tiba-tiba untuk mengambil napas. Siklus ini dapat terus berlangsung sepanjang malam: Bernapas tenang, mendengkur, memiliki jeda nafas, terbangun dengan nafas terengah-engah , dan mulai bernapas lagi. Banyak orang yang mengalami puluhan atau ratusan peristiwa sleep apnea dalam semalam. Seseorang yang menderita sleep apnea berisiko terkena penyakit kardiovaskuler. Gangguan pernapasan yang sering terjadi pada malam hari menciptakan kekurangan oksigen yang dapat merusak otak, jantung dan organ lainnya. Perawatan yang paling efektif bagi penderita apnea parah (yang mengalami lebih dari 30 kali jeda napas per jam) adalah dengan Continuous Positive Airway Pressure/CPAP.