…Hening. Tidak ada lagi suara. Aku sangat yakin ia sudah tidur di sofa. Aku memberanikan diri membuka mata, dan ternyata, ia sedang mengamatiku. Ia segera memalingkan muka ketika ia sadar aku terbangun. "M—Miki! Apakah kau terbangun gara-gara aku?" mukanya memerah lagi. Aku tahu ia takut kalau aku menyadari ciuman tadi. Aku tersenyum. "Haha, lebih tepatnya aku sudah terbangun dari tadi, dan…." Aku menyentuh pipi kananku yang diciumnya tadi, sambil masih tersenyum.