Eunji memutar bola matanya dan mengeluarkan seulas senyum malu.
“Berhubung aku sudah belanja, bagaimana kalau kau mampir ke apartement ku dan menyicipi masakanku? Sebagai imbalan karena aku selalu merepotkanmu. Bagaimana?” Eunji menatap Baekhyun dengan wajah meyakinkan. Apa lagi yang ia harus lakukan selain ini?
Baekhyun mendesah kecil “Baiklah, aku harap masakanmu bisa di makan” Jawab Baekhyun sambil merampas pelan kantung belanjaan yang di pegang Eunji. “Biar aku bawakan”
Eunji tersenyum kecil “Terimakasih”
.
Baekhyun mengamati sekeliling apartement kecil dimana ia berada. dengan ruang makan dan dapur yang menyatu dengan ruang tv, satu kamar tidur dan satu kamar mandi. Baekhyun terus menatap gadis yang sedang memunggungi dirinya itu sambil mengaduk aduk sesuatu yang ada di hadapannya.
Baekhyun tak bisa menahan perasaan senangnya kini, mungkin ia hanya tinggal menunggu waktu dimana ia siap untuk menyatakan semua nya pada Eunji.
Wangi masakan yang membuat semua lidah tak sabar menyicipi itu kini tercium. dan sosok Eunji kini berjalan ke arahnya. “Ya dan ini dia masakanku. kau pasti akan terpesona dengan masakanku ini Tuan Byun.” Ucap Eunji seraya menaruh mangkuk berisikan masakan lezat yang telah di masaknya.
Eunji membalikan tubuhnya lagi untuk mengambil berbagai peralatan makan dan semua yang di butuhkan. Tak lama bell apartement nya berbunyi.
Eunji dan Baekhyun dengan bersamaan menoleh ke arah pintu. Baekhyun bangkit dari duduknya dan menoleh pada Eunji. “Biar aku yang buka”
Eunji menganggukan kepalanya kepada Baekhyun. Baekhyun dengan santai berjalan ke arah pintu apartement Eunji dan perlahan membuka knop pintu tersebut.
“Eunji, ak-” Suara seseorang yang berhenti di ambang pintu itu terhenti. Baekhyun mengangkat kepalanya dan memandang kaget ke arah seaeorang di hadapannya.