Internasional Apakah AS Sengaja Biarkan Jepang Serang Pearl Harbor?Nat翻訳 - Internasional Apakah AS Sengaja Biarkan Jepang Serang Pearl Harbor?Nat英語言う方法

Internasional Apakah AS Sengaja Bia


Internasional


Apakah AS Sengaja Biarkan Jepang Serang Pearl Harbor?

National Archives and Records Administration
Kapal USS Arizona adalah salah satu kapal perang AS yang tenggelam akibat serangan mendadak Jepang ke Pangkalan AS Pearl Harbor, Hawaii, pada 7 Desember 1941.
Minggu, 7 Desember 2014 | 07:00 WIB

KOMPAS.com - Beberapa saat sebelum pukul 08.00 pada 7 Desember 1941, ratusan pesawat tempur Kekaisaran Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut AS Pearl Harbor dekat Honolulu, Hawaii.

Serangan kilat Jepang itu hanya berlangsung kurang dari dua jam namun hasilnya sungguh menggetarkan. Jepang berhasil menghancurkan 20 kapal perang AS termasuk delapan kapal besar, 200 pesawat terbang dan menewaskan lebih dari 2.000 prajurit AS.

Serangan Jepang itu bak membangunkan "raksasa tidur". Sehari setelah serangan itu, Presien Franklin Delano Roosevelt meminta Kongres untuk menyatakan perang terhadap Jepang.

Kongres AS menyetujui permohonan itu dengan hanya satu suara yang memberikan pendapat berbeda (dissenting opinion). Tiga hari kemudian sekutu Jepang, Jerman dan Italia menyatakan perang terhadap AS yang juga dibalas pernyataan sama dari Kongres AS. Dan, AS resmi terlibat dalam Perang Dunia II.

Namun, muncul pertanyaan seputar serangan ke Pearl Harbor itu. Apakah pemerintah AS sudah mengetahui rencana serangan tersebut dan membiarkannya, sehingga memiliki alasan untuk terjun ke dalam perang?

Memorandum intelijen AL

Sejumlah bukti yang dibuka setelah perang usai memperbesar kemungkinan bahwa pemerintah AS memang membiarkan Jepang menghantam Pearl Harbor. Berdasarkan sejumlah dokumen, Presiden Roosevelt sudah mendapatkan peringatan soal serangan tersebut tiga hari sebelum pesawat-pesawat tempur Jepang menyerang.

Informasi tersebut terdapat dalam memorandum dari Kantor Intelijen Angkatan Laut AS, yang memperingatkan bahwa ancaman perang terhadap AS sungguh merupakan hal yang nyata.

"Sebagai antisipasi atas konflik terbuka dengan AS, Jepang tengah memaksimalkan setiap potensinya untuk menumulkan informasi komersial, angkalan laut dan militer, khususnya terhadap pesisir barat Terusan Panama dan Hawaii," demikian sebagian isi memorandum setebal 26 halaman itu.

Memorandum tertanggal 4 Desember 1941 itu memiliki status rahasia dan berjudul "Intelijen dan propaganda Jepang di AS". Memorandum itu juga secara khusus membeberkan upaya pengintaian yang dilakukan Jepang terhadap Hawaii dalam bagian berjudul "Metode Operasi dan Sasaran Serangan".

Laporan itu menggarisbawahi kemungkinan adanya gerakan bawah tanah di Jepang, di mana 40 persen penduduknya adalah keturunan Jepang. Laporan itu juga membeberkan bagaimana konsulat Jepang di pesisir barat AS telah mengumpulkan informasi soal kekuatan angkatan udara dan laut AS.

Memorandum yang kini disimpan di perpustakaan dan museum Franklin D Roosevelt, New York itu pertama kali dibuka pada 1975 dan belum dipublikasikan hingga pergantian abad.

Teori Konspirasi

US National Archives Sebuah pesawat tempur Jepang jenis MItsubhisi A6M2 atau sering disebut Zero lepas landas dari dek kapal induk Akagi untuk bergabung dengan gelombang kedua serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Deember 1941.
Sejak lama para penggemar teori konspirasi mengklaim Presiden Roosevelt secara sengaja mengabaikan berbagai peringatan soal rencana serangan Jepang terhadap Pearl Harbor sehingga AS memiliki alasan kuat untuk menyatakan perang terhadap Jepang.

Sebab, saat itu publik AS menentang keinginan untuk terlibat dalam Perang Dunia II yang banyak dilihat sebagai perangnya bangsa Eropa, meski Roosevelt secara pribadi mendukung sekutu yang memerangi negara-negara poros: Jerman, Italia dan Jepang.

Teori terkait konspirasi di balik serangan ini semakin kuat setelah pada Januari 1941, pemerintahan Roosevelt juga mengabaikan peringatan kemungkinan adanya serangan yang dimuat dalam laporan Dubes AS untuk Jepang. Pemerintah AS juga ternyata menolak permintaan militer untuk memindahkan pesawat-pesawat tempur dalam jumlah besar ke Hawaii.

Namun penulis buku December 1841: 31 Dayst that Changed America and Saved the World, Craig Shirley memiliki pendapat lain. Sejarawan ini yakin tak ada konspirasi apapun di balik serangan Pearl Harbor.

"Berdasarkan semua riset saya, saya yakin baik (Presiden) Roosevelt atau pejabat-pejabat lain di pemerintahan AS saat itu, angkatan laut atau kementerian perang mengetahui rencana serangan itu. Jadi tak ada sama sekali konspirasi," kata Shirley.

"Memorandum itu hanya merupakan bukti bahwa ada keyakinan bahwa Jepang tengah mempersiapkan perang namun pemerintah saat itu terkesan abai karena yakin sangat sulit memindahkan sebuah angkatan perang sejauh ribuan kilometer mengarungi Samudera Pasifik, lalu menyerang Hawaii," lanjut Shirley.

Meremehkan Jepang

Pengabaian sejumlah informasi soal kemungkinan serangan terhadap Pearl Harbor itu juga dipicu karena AS meremehkan kemampuan militer Jepang. Saat itu AS yakin Jepang tak mungkin mampu menggelar serangan lintas samudera seperti itu.

Sikap meremehkan kemampuan Jepang juga menghinggapi Inggris yang tak mempersiapkan diri secara maksimal untuk mempertahankan wilayah jajahannya mulai Myanmar, Malaysia hingga Singapura.

Hanya berselang satu hari dari serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang melakukan invasi ke Semenanjung Malaya untuk mencegah AS melakukan intervensi di Asia Tenggara.

Invasi ke Semenanjung Malaya itu berakhir dengan jatuhnya Singapura pada Februari 1942 yang diwarnai menyerahnya 80.000 prajurit Inggris, Australia dan India. PM Inggris Winston Churchill menyebut jatuhnya Singapura sebagai "bencana terburuk" dalam sejarah militer Inggris.

Boleh saja berbagai teori konspirasi dituangkan di seputar kisah serangan Pearl Harbor, namun yang jelas aksi Jepang itu secara tidak langsung ikut mengubah jalannya sejarah.

Akibat serangan itu, AS yang sebelumnya netral menyatakan perang terhadap Jepang. Pernyataan perang itu didukung kongres dan publik AS. Sehingga setelah dua tahun perang pecah, AS resmi terlibat dalam konflik yang awalnya oleh publik Amerika disebut sebagai "perangnya bangsa Eropa".
Editor: Ervan Hardoko
Sumber: Berbagai Sumber


0

18

11

Baca Komentar (41) Kirim Komentar
Baca Juga
Setelah Kematian, Kembali ke Pearl Harbor
Mengenang 70 Tahun Serangan Doolittle
Jepang Serang Pearl Harbor 71 Tahun Lalu





Berita Terbaru
Perbanyak SPBG, PGN Pinjam Lahan Milik Jakpro
Senator AS Desak RI Rilis Dokumen Pelanggaran HAM 1965-66
Pertumbuhan Kendaraan Turun
Pengguna Jalan Abai, Maut Mengintai

BACK TO TOP
News | Ekonomi | Bola | Olahraga | Tekno | Entertainment | Otomotif | Health | Female | Travel | Properti | Edukasi | Sains | Forum | Kompasiana
About Policy Contact Us Career Pedoman Media Siber
©2014 PT. Kompas Cyber Media
×
Apakah AS Sengaja Biarkan Jepang Serang Pearl Harbor?
PT. Kompas Cyber Media
FREE - In Google Play
VIEW
0/5000
ソース言語: -
ターゲット言語: -
結果 (英語) 1: [コピー]
コピーしました!
International Whether The U.s. Deliberately Let Japan Attack Pearl Harbor?National Archives and Records AdministrationAboard the USS Arizona is one of the U.S. warships that sank due to the surprise attack Japan US Bases to Pearl Harbor, Hawaii, on 7 December 1941.Sunday, December 7, 2014 | 07: 00 pm ESTKompas.com-shortly before 8 a.m. on December 7, 1941, Imperial Japan fighters hundreds attacked the U.S. naval base Pearl Harbor near Honolulu, Hawaii.Japan's lightning attack only lasted less than two hours, but the result is really thrilling. Japan managed to destroy 20 U.S. warships, including eight large ships, 200 aircraft and killing more than 2,000 US soldiers.Attack Japan it bak awaken the "sleeping giant". The day after the attack, Presien Franklin Delano Roosevelt asked Congress to declare war on Japan.The u.s. Congress approved a petition by just one vote which gave a different opinion (dissenting opinion). Three days later, the allies Japan, Germany and Italy declared war on the UNITED STATES which also replied to the statement of the u.s. Congress. And, the U.S. official involved in World War II.However, it appears the question about the attack on Pearl Harbor it. Does the u.s. Government have been aware of the attack plan and let it, so have the reasons for plunging into war?Intelligence memorandum ALSome of the evidence which was opened after the war was over enlarging the chances that the u.s. Government is letting Japan hit Pearl Harbor. Based on a number of documents, President Roosevelt already get a warning about the attack three days before Japan aircraft strikes.The information was contained in a memorandum from the Office of the US Naval Intelligence, who warned that the threat of war on the U.S. it is the real thing."In anticipation of open conflict with the u.s., Central Japan to maximize its potential to menumulkan any commercial information, marine and military angkalan, especially against the Panama Canal and the West coast of Hawaii," so most of the contents of the memorandum as thick as that page 26.Memorandum dated 4 December 1941 it had the status of confidential and titled "Intelligence and propaganda of Japan in the u.s.". The memorandum also specifically expose the efforts Japan had done reconnaissance against Hawaii in the section titled "methods of operation and the target of the attack."The report underlines the possibility of underground movement in Japan, where 40 percent of the population are descendants of Japan. The report also expose how the Consulate of Japan in the U.S. West coast have been gathering information about the strength of U.S. air and naval forces.The memorandum which is now stored in the library and museum of Franklin D Roosevelt, New York City was first opened in 1975 and was not published until the turn of the century.Conspiracy TheoriesUS National Archives A Japan fighter aircraft types MItsubhisi A6M2 Zero or often referred to take off from the deck of the aircraft carrier Akagi, to join the second wave of the attack on Pearl Harbor on 7 Deember 1941.Long time fans of conspiracy theories claiming President Roosevelt deliberately ignoring the many warnings about plans to attack Japan on Pearl Harbor so the U.S. has a strong reason to declare war on Japan.Because, at that time the US public opposes the desire to get involved in World War II, which many viewed as his Europeans, though Roosevelt personally supported the allies against the axis countries: Germany, Italy and Japan.Related theories of conspiracy behind the attacks is getting stronger after in January 1941, the Roosevelt Administration also ignored the warnings of the possibility of attacks that the U.S. Ambassador in reports loaded for Japan. The u.s. Government also apparently rejected a request to move the military fighter aircraft in bulk to Hawaii.But the author of December 1841: 31 Dayst that Changed America and Saved the World, Craig Shirley has another opinion. These historians are convinced there is no any conspiracy behind the attack on Pearl Harbor."Based on all of my research, I am sure both (President) Roosevelt or other officials in the U.S. Government at the time, the Navy or the Ministry of war knowing that plan of attack. So there is no conspiracy at all, "said Shirley."Memorandum itu hanya merupakan bukti bahwa ada keyakinan bahwa Jepang tengah mempersiapkan perang namun pemerintah saat itu terkesan abai karena yakin sangat sulit memindahkan sebuah angkatan perang sejauh ribuan kilometer mengarungi Samudera Pasifik, lalu menyerang Hawaii," lanjut Shirley.Meremehkan JepangPengabaian sejumlah informasi soal kemungkinan serangan terhadap Pearl Harbor itu juga dipicu karena AS meremehkan kemampuan militer Jepang. Saat itu AS yakin Jepang tak mungkin mampu menggelar serangan lintas samudera seperti itu.Sikap meremehkan kemampuan Jepang juga menghinggapi Inggris yang tak mempersiapkan diri secara maksimal untuk mempertahankan wilayah jajahannya mulai Myanmar, Malaysia hingga Singapura. Hanya berselang satu hari dari serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang melakukan invasi ke Semenanjung Malaya untuk mencegah AS melakukan intervensi di Asia Tenggara.Invasi ke Semenanjung Malaya itu berakhir dengan jatuhnya Singapura pada Februari 1942 yang diwarnai menyerahnya 80.000 prajurit Inggris, Australia dan India. PM Inggris Winston Churchill menyebut jatuhnya Singapura sebagai "bencana terburuk" dalam sejarah militer Inggris.Boleh saja berbagai teori konspirasi dituangkan di seputar kisah serangan Pearl Harbor, namun yang jelas aksi Jepang itu secara tidak langsung ikut mengubah jalannya sejarah. As a result of the attack, a previously neutral U.S. declares war on Japan. Declaration of war it supported Congress and the US public. So after a two-year war broke out, the US official involved in the conflict which was originally by the American public is referred to as the "European war".Editor: Hardoko ErvanSource: Various Sources 0 18 11Read comments (41) post a commentRead AlsoAfter the death, returning to Pearl HarborIn memory of the 70 years of the Doolittle RAIDJapan Attack Pearl Harbor 71 years agoLatest NewsMultiply The SPBG, PGN Borrowed Land Belonging To JakproU.s. Senator Urges RI Release Documents human rights violations 1965-66The Growth Of The Vehicle DownRoad Users Abai, Death LurksBACK TO TOPNews | Economy | Ball | Sports | Tekno | Entertainment | Automotive | Health | Female | Travel | Property | Education | Science | Forum | KompasianaAbout Policy Contact Us Career Guide Media Siber© 2014 PT Kompas Cyber Media×Whether The U.s. Deliberately Let Japan Attack Pearl Harbor?Pt Kompas Cyber MediaFree-Play In GoogleVIEW
翻訳されて、しばらくお待ちください..
結果 (英語) 2:[コピー]
コピーしました!

Internasional


Apakah AS Sengaja Biarkan Jepang Serang Pearl Harbor?

National Archives and Records Administration
Kapal USS Arizona adalah salah satu kapal perang AS yang tenggelam akibat serangan mendadak Jepang ke Pangkalan AS Pearl Harbor, Hawaii, pada 7 Desember 1941.
Minggu, 7 Desember 2014 | 07:00 WIB

KOMPAS.com - Beberapa saat sebelum pukul 08.00 pada 7 Desember 1941, ratusan pesawat tempur Kekaisaran Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut AS Pearl Harbor dekat Honolulu, Hawaii.

Serangan kilat Jepang itu hanya berlangsung kurang dari dua jam namun hasilnya sungguh menggetarkan. Jepang berhasil menghancurkan 20 kapal perang AS termasuk delapan kapal besar, 200 pesawat terbang dan menewaskan lebih dari 2.000 prajurit AS.

Serangan Jepang itu bak membangunkan "raksasa tidur". Sehari setelah serangan itu, Presien Franklin Delano Roosevelt meminta Kongres untuk menyatakan perang terhadap Jepang.

Kongres AS menyetujui permohonan itu dengan hanya satu suara yang memberikan pendapat berbeda (dissenting opinion). Tiga hari kemudian sekutu Jepang, Jerman dan Italia menyatakan perang terhadap AS yang juga dibalas pernyataan sama dari Kongres AS. Dan, AS resmi terlibat dalam Perang Dunia II.

Namun, muncul pertanyaan seputar serangan ke Pearl Harbor itu. Apakah pemerintah AS sudah mengetahui rencana serangan tersebut dan membiarkannya, sehingga memiliki alasan untuk terjun ke dalam perang?

Memorandum intelijen AL

Sejumlah bukti yang dibuka setelah perang usai memperbesar kemungkinan bahwa pemerintah AS memang membiarkan Jepang menghantam Pearl Harbor. Berdasarkan sejumlah dokumen, Presiden Roosevelt sudah mendapatkan peringatan soal serangan tersebut tiga hari sebelum pesawat-pesawat tempur Jepang menyerang.

Informasi tersebut terdapat dalam memorandum dari Kantor Intelijen Angkatan Laut AS, yang memperingatkan bahwa ancaman perang terhadap AS sungguh merupakan hal yang nyata.

"Sebagai antisipasi atas konflik terbuka dengan AS, Jepang tengah memaksimalkan setiap potensinya untuk menumulkan informasi komersial, angkalan laut dan militer, khususnya terhadap pesisir barat Terusan Panama dan Hawaii," demikian sebagian isi memorandum setebal 26 halaman itu.

Memorandum tertanggal 4 Desember 1941 itu memiliki status rahasia dan berjudul "Intelijen dan propaganda Jepang di AS". Memorandum itu juga secara khusus membeberkan upaya pengintaian yang dilakukan Jepang terhadap Hawaii dalam bagian berjudul "Metode Operasi dan Sasaran Serangan".

Laporan itu menggarisbawahi kemungkinan adanya gerakan bawah tanah di Jepang, di mana 40 persen penduduknya adalah keturunan Jepang. Laporan itu juga membeberkan bagaimana konsulat Jepang di pesisir barat AS telah mengumpulkan informasi soal kekuatan angkatan udara dan laut AS.

Memorandum yang kini disimpan di perpustakaan dan museum Franklin D Roosevelt, New York itu pertama kali dibuka pada 1975 dan belum dipublikasikan hingga pergantian abad.

Teori Konspirasi

US National Archives Sebuah pesawat tempur Jepang jenis MItsubhisi A6M2 atau sering disebut Zero lepas landas dari dek kapal induk Akagi untuk bergabung dengan gelombang kedua serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Deember 1941.
Sejak lama para penggemar teori konspirasi mengklaim Presiden Roosevelt secara sengaja mengabaikan berbagai peringatan soal rencana serangan Jepang terhadap Pearl Harbor sehingga AS memiliki alasan kuat untuk menyatakan perang terhadap Jepang.

Sebab, saat itu publik AS menentang keinginan untuk terlibat dalam Perang Dunia II yang banyak dilihat sebagai perangnya bangsa Eropa, meski Roosevelt secara pribadi mendukung sekutu yang memerangi negara-negara poros: Jerman, Italia dan Jepang.

Teori terkait konspirasi di balik serangan ini semakin kuat setelah pada Januari 1941, pemerintahan Roosevelt juga mengabaikan peringatan kemungkinan adanya serangan yang dimuat dalam laporan Dubes AS untuk Jepang. Pemerintah AS juga ternyata menolak permintaan militer untuk memindahkan pesawat-pesawat tempur dalam jumlah besar ke Hawaii.

Namun penulis buku December 1841: 31 Dayst that Changed America and Saved the World, Craig Shirley memiliki pendapat lain. Sejarawan ini yakin tak ada konspirasi apapun di balik serangan Pearl Harbor.

"Berdasarkan semua riset saya, saya yakin baik (Presiden) Roosevelt atau pejabat-pejabat lain di pemerintahan AS saat itu, angkatan laut atau kementerian perang mengetahui rencana serangan itu. Jadi tak ada sama sekali konspirasi," kata Shirley.

"Memorandum itu hanya merupakan bukti bahwa ada keyakinan bahwa Jepang tengah mempersiapkan perang namun pemerintah saat itu terkesan abai karena yakin sangat sulit memindahkan sebuah angkatan perang sejauh ribuan kilometer mengarungi Samudera Pasifik, lalu menyerang Hawaii," lanjut Shirley.

Meremehkan Jepang

Pengabaian sejumlah informasi soal kemungkinan serangan terhadap Pearl Harbor itu juga dipicu karena AS meremehkan kemampuan militer Jepang. Saat itu AS yakin Jepang tak mungkin mampu menggelar serangan lintas samudera seperti itu.

Sikap meremehkan kemampuan Jepang juga menghinggapi Inggris yang tak mempersiapkan diri secara maksimal untuk mempertahankan wilayah jajahannya mulai Myanmar, Malaysia hingga Singapura.

Hanya berselang satu hari dari serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang melakukan invasi ke Semenanjung Malaya untuk mencegah AS melakukan intervensi di Asia Tenggara.

Invasi ke Semenanjung Malaya itu berakhir dengan jatuhnya Singapura pada Februari 1942 yang diwarnai menyerahnya 80.000 prajurit Inggris, Australia dan India. PM Inggris Winston Churchill menyebut jatuhnya Singapura sebagai "bencana terburuk" dalam sejarah militer Inggris.

Boleh saja berbagai teori konspirasi dituangkan di seputar kisah serangan Pearl Harbor, namun yang jelas aksi Jepang itu secara tidak langsung ikut mengubah jalannya sejarah.

Akibat serangan itu, AS yang sebelumnya netral menyatakan perang terhadap Jepang. Pernyataan perang itu didukung kongres dan publik AS. Sehingga setelah dua tahun perang pecah, AS resmi terlibat dalam konflik yang awalnya oleh publik Amerika disebut sebagai "perangnya bangsa Eropa".
Editor: Ervan Hardoko
Sumber: Berbagai Sumber


0

18

11

Baca Komentar (41) Kirim Komentar
Baca Juga
Setelah Kematian, Kembali ke Pearl Harbor
Mengenang 70 Tahun Serangan Doolittle
Jepang Serang Pearl Harbor 71 Tahun Lalu





Berita Terbaru
Perbanyak SPBG, PGN Pinjam Lahan Milik Jakpro
Senator AS Desak RI Rilis Dokumen Pelanggaran HAM 1965-66
Pertumbuhan Kendaraan Turun
Pengguna Jalan Abai, Maut Mengintai

BACK TO TOP
News | Ekonomi | Bola | Olahraga | Tekno | Entertainment | Otomotif | Health | Female | Travel | Properti | Edukasi | Sains | Forum | Kompasiana
About Policy Contact Us Career Pedoman Media Siber
©2014 PT. Kompas Cyber Media
×
Apakah AS Sengaja Biarkan Jepang Serang Pearl Harbor?
PT. Kompas Cyber Media
FREE - In Google Play
VIEW
翻訳されて、しばらくお待ちください..
 
他の言語
翻訳ツールのサポート: アイスランド語, アイルランド語, アゼルバイジャン語, アフリカーンス語, アムハラ語, アラビア語, アルバニア語, アルメニア語, イタリア語, イディッシュ語, イボ語, インドネシア語, ウイグル語, ウェールズ語, ウクライナ語, ウズベク語, ウルドゥ語, エストニア語, エスペラント語, オランダ語, オリヤ語, カザフ語, カタルーニャ語, カンナダ語, ガリシア語, キニヤルワンダ語, キルギス語, ギリシャ語, クメール語, クリンゴン, クルド語, クロアチア語, グジャラト語, コルシカ語, コーサ語, サモア語, ショナ語, シンド語, シンハラ語, ジャワ語, ジョージア(グルジア)語, スウェーデン語, スコットランド ゲール語, スペイン語, スロバキア語, スロベニア語, スワヒリ語, スンダ語, ズールー語, セブアノ語, セルビア語, ソト語, ソマリ語, タイ語, タガログ語, タジク語, タタール語, タミル語, チェコ語, チェワ語, テルグ語, デンマーク語, トルクメン語, トルコ語, ドイツ語, ネパール語, ノルウェー語, ハイチ語, ハウサ語, ハワイ語, ハンガリー語, バスク語, パシュト語, パンジャブ語, ヒンディー語, フィンランド語, フランス語, フリジア語, ブルガリア語, ヘブライ語, ベトナム語, ベラルーシ語, ベンガル語, ペルシャ語, ボスニア語, ポルトガル語, ポーランド語, マオリ語, マケドニア語, マラガシ語, マラヤーラム語, マラーティー語, マルタ語, マレー語, ミャンマー語, モンゴル語, モン語, ヨルバ語, ラオ語, ラテン語, ラトビア語, リトアニア語, ルクセンブルク語, ルーマニア語, ロシア語, 中国語, 日本語, 繁体字中国語, 英語, 言語を検出する, 韓国語, 言語翻訳.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: