Sebagai bentuk kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dengan Pemkot Osaki Jepang dalam hal lingkungan, warga di sekitar Unit Pengolahan Sampah (UPS) Merdeka Sukmajaya dan Komunitas Bank Sampah Kota Depok mendapatkan pelatihan mengenai memilah dan pengolahan sampah dari tim Osaki Jepang, Selasa (27/08/2013)
“Kegiatan ini adalah proses membangun kesadaran masyarakat dalam memperlakukan sampah secara benar dengan memilah sampah kemudian mengolahnya, ” ujar Walikota Depok Nur Mahmudi Isma’il.
Dalam kegiatan ini pihak Pemkot Osaki memberikan pembelajaran, pendampingan dan memberikan contoh tentang aplikasi daur ulang non organik. Warga diajarkan mengenai proses pemilihan sampah organik dan non organik.
Nur Mahmudi juga menjelaskan bahwa sampah organik ada tiga golongan, yaitu sampah organik yang sangat lembut yang biasa dihasilkan dari sampah rumah tangga sisa makanan dari rumah tangga yang secara simpel bisa diselesaikan dengan cara biopori. Kedua adalah sampah organik yang agak kasar tapi mudah diurai, untuk jenis sampah ini warga yang mempunyai lahan dihimbau untuk membuat lubang sampah, selanjutnya sampah dikubur dan akan menjadi kompos. Ketiga adalah sampah organik yang tidak bisa ditangani oleh rumah tangga untuk menjadi kompos, untuk jenis sampah ini harus diproses di UPS.
Nur juga mengatakan bahwa setiap UPS dapat mengurangi 30 meter kubik sampah organik, sementara itu sampah non organik akan diolah oleh bank sampah sehingga memiliki nilai ekonomis. (Diskominfo/Rysko)