Di samping itu, hal yang menjadi penghambat adalah adanya perbedaan budaya Jepang dengan Indonesia. Tenaga Perawat Indonesia yang mayoritas beragama Islam memerlukan waktu khusus dalam beribadah. Tetapi 46% rumah sakit di Jepang belum bisa menerima pekerja asing dengan latar belakang budaya yang berbeda. Bagi muslimah walaupun sudah ada kesepakatan awal untuk tetap menggunakan hijab harus mengikuti pakaian yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit. Hal ini dirasakan terlalu menyulitkan oleh orang Jepang yang mementingkan kedisiplinan, efisiensi dan ketepatan waktu, tetapi kurang mau mempertimbangkan alasan-alasan keagamaan dalam mempekerjakan orang asing. Perbedaan budaya inilah yang menjadi salah satu hambatan dan tantangan. Sekitar 50% lebih rumah sakit dan universitas besar di Jepang menolak untuk mempekerjakan perawat dari Indonesia karena alasan alasan tersebut di atas, yakni mereka kesulitan untuk mengadaptasikan budaya (termasuk agama) dan bahasa Indonesia. Mereka memerlukan persiapan dan pembelajaran yang lebih matang tentang perbedaan ini, sebelum mereka menerimanya.